41. Main kasar

93 8 2
                                    

Besok Ran akan di sibukkan oleh simulasi dan ujian praktek yang mulai berdatangan di lanjut dengan ujian sekolah lalu ujian nasional tapi hal itu sangatlah tidak berpengaruh bagi Ran yang memang mendapat predikat Siswi termalas namun penghuni 5 besar di angkatannya jangan lupa Ran juga mendapat predikat Mahasantuy selama dia bersekolah disitu

Ran memandang Artha yang sedang membaca buku dengan tatapan bosan sudah dua jam Artha fokus pada buku itu dan mengabaikannya, Ran menyesali keputusannya untuk menemui Artha di rumahnya hingga membuat Ran kebosanan

"Artha" panggil Ran dengan nada suara di buat semanja mungkin

"Hm ? Sebentar ya aku lagi baca"

Ran mendengus mendengar jawaban Artha yang sangat tidak membahagiakan di telinga, sebuah ide terbit di kepala Ran ketika mengingat sebuah challenge di tiktok yang menunjukkan seorang wanita memeluk kekasihnya ketika asik bermain game

Sedangkan kasus Ran hari ini berbeda Artha tidak bermain game tapi dia membaca buku, Ran memutuskan untuk meniru itu tentunya tidak akan dia rekam dan posting di tiktok karena pada kenyataannya Ran tidak tahu cara merekam dan mengunggah video di tiktok

Ran berdiri menatap Artha sebentar lalu duduk di pangkuannya secara paksa dan memeluk Artha dengan erat yang tentu saja membuat Artha terkejut

"Kenapa Ran ?" Tanya Artha lalu melanjutkan acara membacanya yang tertunda sambil memeluk Ran

"Artha aku bisa mati bosen kalau kamu cuekin aku terus" Jawab Ran dengan nada suaranya yang di buat semelas mungkin

"Maafin aku Ran" jawab Artha lalu menaruh bukunya di atas meja kecil dan fokus pada Ran yang sedang menyembunyikan wajahnya di leher Artha

"Hm"

"Kamu marah ya ?"

"Enggak kok, cuma kesel aja"

Ran terkejut ketika Artha secara tiba tiba menindih tubuhnya di atas karpet, jarak wajah Ran dengan Artha sangatlah dekat bahkan Ran dapat mencium wangi mint dari nafas Artha tanpa Ran sadari wajahnya memerah seperti buah tomat dan itu membuat Artha tersenyum senang karena sekarang dia bisa membuat Ran speechless

"Kalau pas lulus SMA kita punya anak, kamu keberatan gak Ran ?" Tanya Artha berniat untuk mengerjai Ran "Kamu diam terus itu tandanya kamu gak keberatan ya ? Kalau gitu boleh aku produksi sekarang ?"

Klik

"Astaga Artha mau di apain anak perawan orang hah !? Siapa yang ajarin kamu jadi begini !? Kamu mau jadi cowok brengsek perkosa cewek diluar pernikahan ? kamu bosen hidup ya Artha mau kakak hajar hah !?" Sembur kak Louisa kakak kandung Artha ketika mendapati Artha yang sedang menindih Ran, Ran terkejut ketika kak Louisa mengambil sapu dan langsung memukul Artha dengan keras serta bertubi tubi membuat Artha kewalahan dan hanya meringis menerima pukulan dahsyat kakaknya

"Aduh ampun kak sakit Artha gak perkosa Ran kak Artha masih waras" cerocos Artha yang menggelepar di atas karpet sambil meringis menahan rasa sakit

"Waras apanya kamu pikir kakak buta !? BUNDA!!" teriak Lousia

"Kenapa sih teriak teriak ?" Jawab Bunda Hana ketika sudah sampai di kamar Artha "Astaga Artha kamu ngapain sampai pada lebam gini dan Louisa kenapa kamu pegang sapu ?"

"Anak bungsu Bunda nih mau perkosa Ran aku ngeliat dia udah tindih Ran"

"Serius Artha !?" Teriak Bunda Hana dan langsung memukul kepala Artha dengan keras "Siapa yang ngajarin kamu jadi brengsek begini huh !?"

"Artha gak ada niat buat hamilin Ran Ma setidaknya enggak sekarang tapi nanti iya"

"ARTHA !!!"

"Ran tolongin aku dong, aku di keroyok" pinta Artha dengan wajah melas wajahnya juga terlihat ada lebam di dekat tulang rahangnya

ARATHA (MAJOR REVISION)Where stories live. Discover now