10. Menuju ke jalan yang sesat

182 18 7
                                    

~~~

"Astaga Mama ngagetin aja" ucap Ran

"Loh kamu kenapa senyum senyum sendiri, tadi aja mukanya kecut kaya kertas abis di unyel unyel" ucap sang Mama sambil mencari pakaian lagi

Sedangkan Ran hanya mendengus tertahan mendengar penuturan mamanya

"Udah kali ma, mentang mentang diskon gede gedean jadi gak inget dompet" sindir Ran melihat beberapa pasang baju, padahal Ran yakin baju itu tidak akan di pakai semua, tapi tetap saja mamanya berkata. Namanya juga perempuan gabisa liat yang lucu dikit, halah

"Udah diem Ran, mama belanja ga setiap hari lagian ini uang mama, jadi suka suka mama" jawab Mama tak mau kalah

Ran memutar kedua bola matanya jengah dia malas berdebat dengan mamanya, lagipula dia tidak mau menjadi anak durhaka, sebagai anak yang baik hati dan tidak sombong, rajin menabung dan pandai, cantik dan imut dia tidak boleh durhaka kepada orangtua

Ran mengalihkan pandangannya kepada dua orang yang sejak tadi membuat mood Ran tak karuan,kini di otak cantiknya telah tersusun berbagai rencana untuk membuat Artha jera

~~~

Hari ini Ran tiba di sekolah lebih awal dari bel masuk, sebuah pencapaian baru bagi siswi santuy macam dia

Ran melangkahkan kakinya menyusuri koridor yang menuju kearah kantin dan di ikuti oleh sahabat sahabatnya, pagi ini kantin tidak terlalu ramai hanya ada beberapa siswa yang sedang sarapan dan mengerjakan tugas

Ran mendudukan tubuhnya di bangku kekuasaannya, di ikuti oleh sahabatnya, mereka langsung memesan makanan dan minuman, lalu mulai ngobrol ngalor ngidul

"Tumben lo nyuruh kita dateng pagi ?" tanya Khafi sambil menatap Ran

"Ini 2020, saatnya pembuktian, resolusi gak cuma resolusi oke?" Jawab Ran

"Lo tobat Ran ? Kok kesannya malah serem ya" ucap Tata sambil mengejek

"Jahat salah, baik salah, aing teh kudu kumaha?" Tanya Ran dengan bahasa campuran

"Yang bener jadi istri aku doang" ucap Mikhael

"Bacot Mika" jawab Khafi

Kami semua saling mengejek satu sama lain dan tentu saja tidak ada yang di masukkan ke hati karena ini memang kebiasaan kami jika sedang bersama, saling mengejek dan menjatuhkan

"Oh ya Ran gimana tantangan lo?" Tanya rayhan

"iya gimana Ran?" Tanya Khafi juga

"Gak gimana gimana, udah taken kok" jawab Ran

"SERIUS ?" teriak mereka berempat sambil berdiri dari kursi mereka dan membuat Ran terkejut

"Santai dong, sebagai warga negara +62 kita itu wajib santuy" sungut Ran sambil memakan makanannya

"Tapi ini sama sekali info yang gak nyantuy, si kutu buku mau taken sama lo, lo gak ngelawak kan Ran?" Tanya Khafi

"Loh emang kenapa ? Gue ga pantes gitu ?" Tanya Ran yang sudah merasa kesal, entah dari kemarin dia selalu kesal jika itu menyangkut Artha

"Ya ga gitu juga Maemunah, maksud gue the most dangerous girls taken sama cowo kutu buku ?" Ucap Khafi meralat ucapannya

"Nih salahin markonah, dalang dari tantangan ini" tunjuk Ran pada Mikhael

"Abis gue bosen liat lo sama most wanted or bad boy terus, sesekali lah sama yang rada nerdy" Jawab Mikhael dengan wajah tanpa dosa

Ran memutar kedua bola matanya merasa tidak peduli dengan alasan yang di berikan Mikhael, di pikir pikir selama ini Ran memang selalu berpacaran dengan para most wanted dan badboy baik dari sekolahnya ataupun sekolah lain

"Dahlah, mau ke rooftop" ucap Ran sambil berdiri dari duduknya,ketika akan melangkahkan kakinya menuju rooftop terasa cekalan seseorang di kerahnya

"Eits mau kemana, bentar lagi masuk dan gue gak akan ngebiarin lo bolos Arana Luciana" ucap Rayhan yang sedang memegang kerah bajunya

Ran mendengus dan menepis tangan Rayhan dengan kasar kemudian merapikan kerah bajunya yang sedikit lecek gara gara ulah Rayhan

"Mulai detik ini Ran bakalan ada di bawah pengawasan Rayhan dan Mikhael, kita berdua bakal mastiin kalo Ran bakal selalu masuk kelas dan ngerjain pr, demi di berikan kelancaran sampai hari pembagian surat kelulusan tiba" seru Rayhan dengan menggebu gebu

Khafi, Tata dan Mikhael bertepuk tangan mendengar aspirasi Rayhan, yang menyangkut tentang Ran

Ran sendiri hanya berulang kali merapalkan kata sabar dalam hatinya berusaha menelan mentah mentah kenyataan yang akan di hadapinya beberapa bulan kedepan, namun disisi lain Ran merasa terharu karena keempat sahabat lucknut-nya mau membantu Ran menggapai masa depan yang tidak sesuram sekarang

"Okei, lo wajib nurut Ran" ucap Mikhael

"Laksanakan baginda raja" ucap Ran kemudian sedikit menekuk kaki kanannya berniat melakukan curtsy ala bangsawan Eropa yang dia tonton dari film kolosal Inggris

"Nah kalo gitu, ayo kita ke kelas" ajak Rayhan sambil menarik tangan Ran

Kalian bisa bayangkan betapa malunya Ran saat ini, seorang The most dangerous girls in the school berjalan ke kelas dengan di apit oleh dua laki laki gila yang sayangnya sahabat Ran sendiri

Ran dan 2 kecebong sudah sampai di kelas mereka langsung mendudukan Ran di kursinya lalu mengeluarkan buku Kimia beserta alat tulis lainnya,setelah itu Rayhan kembali ke tempat duduknya sedangkan Mikhael duduk di sebelah Ran karena itulah tempat duduknya

Tak lama bel masuk berbunyi dan Pak Agung memasuki kelas dan memberikan materi seperti biasanya

2 jam berlalu Ran tetap duduk di bangkunya dan mendengarkan penjelasan dari pak Agung dengan setengah sadar, saat mendengar bel istirahat Ran langsung melarikan diri menuju taman belakang dan mendudukan dirinya di salah satu kursi yang di sediakan disana

Taman belakang sekolahnya sangat sepi jarang para murid yang mau nongkrong disini, selain karena jauh dari kelas dan juga kantin para siswa merasa ketakutan dengan rumor adanya penunggu di taman belakang ini,padahal selama Ran 3 tahun selalu mampir kesini tidak ada tuh dia menemukan hal yang janggal

Menurut Ran taman belakang ini sangat cocok di jadikan tempat untuk melepas lelah setelah bertarung dengan pelajaran, sejak masuk ke sekolah ini Arana selalu mampir ke taman belakang untuk sekedar bersantai atau mengistirahatkan dirinya dengan tertidur, Ran juga sering mencari inspirasi di sini,karena keadaannya yang sepi dan hening dapat memberikan ketenangan tersendiri pada Ran

Saat sedang asik memejamkan mata,tiba tiba terdengar suara ringisan dari dekat pohon di sebelah kanan,sontak saja Ran membuka matanya

"Masa iya sih mau lulus baru di gangguin sama penunggu disini ?" Ucap Ran dalam hati

Ini sangat tidak lucu mengingat beberapa bulan lagi dia lulus,namun penunggu disini baru mengganggunya, tapi pada dasarnya Ran itu kepo akut dan tidak ingat pada rasa takutnya Ran memutuskan mendekati pohon itu dengan pelan pelan dan penuh kewaspadaan, saat sampai di pohon itu Ran terkejut dengan apa yang dia lihat

"NGAPAIN LU ?"

Tbc

ARATHA (MAJOR REVISION)Where stories live. Discover now