58. Mengulang dan Melupakan

42 7 1
                                    

Teriknya matahari terasa menyengat dikepala Ran yang sedang berlari santai di taman dekat apartement milik Ernest, setelah bangun terlalu pagi dan bosan tidak melakukan apapun akhirnya Ran memutuskan untuk jogging demi melepas rasa suntuknya, sangat berbeda dengan tabiat Ran yang sangat malas untuk melakukan olahraga jenis apapun

Dulu sekali saat masih menjadi siswi di sekolah menengah pertama, Ran pernah dipaksa jogging oleh kakaknya namun berakhir buruk karena seorang emak emak menabrak tubuh Ran menggunakan sepeda hingga membuat Ran tersungkur ke aspal dan membuat lututnya berdarah, apakah emak emak itu meminta maaf ? Oh tentu saja tidak, bukannya meminta maaf emak emak itu malah memarahi dan menyalahkan Ran habis habisan beruntung saja banyak saksi mata yang melihat kejadian itu dan balik memarahi oknum emak emak barbar tak bertanggung jawab

Semenjak kejadian itu Ran pun malas untuk berolahraga diluar, malas karena takut kejadian itu terulang kembali juga malas untuk bangun pagi dihari weekend

Ran memandang bangunan didekatnya dengan tatapan bingung namun kebingungan itu langsung sirna ketika mengingat kalau apartement Rayhan ada didekat sini, dengan senyum yang mengembang Ran melangkahkan kakinya menuju apartement Rayhan yang seingat Ran tadi malam sahabatnya itu tidak tidur di asrama kampusnya

Setelah melewati beberapa lantai menuju kamar Rayhan, kini Ran berdiri didepan pintu kamar sahabatnya yang bernomor 87 dan berada dilantai 18,tidak terlalu tinggi untuk seukuran apartement 30 lantai hanya saja cukup membosankan menunggu didalam lift meskipun hanya sebentar, Ran menekan bel apartement Rayhan dan merasa yakin kalau sahabatnya itu sudah bangun karena diantara Ran dan sahabatnya yang lain, Rayhan lebih rajin berkali kali lipat 

Benar saja, tak lama menekan bel pintu apartement Rayhan langsung terbuka namun senyuman yang tadi Ran pasang langsung sirna ketika melihat orang yang dihadapannya bukan Rayhan

"Miss, did you need something ? " tanya lelaki berambut pirang dan bermata biru

Ran mematung saat menyadari kebodohannya salah memencet bel apartement orang lain, dengan wajah gugup Ran hendak membuka mulutnya untuk meminta maaf

"Mr Drake, good morning" sapa seseorang dibelakang Ran

"Good morning Yofiel, did you have a class this morning ?"

Ran memutar tubuhnya menatap orang yang sudah sangat dikenalinya, Artha Yofiel Melviano sang mantan kekasih uhuyy~ dengan wajah terkejut Artha juga balik menatap Ran yang berada di apartement sepagi ini "Ran, lagi ngapain disini ?" tanya Artha dengan nada yang dibuat cuek karena masih kesal dimarahi habis habisan oleh Ran saat bertemu di cafe

"Kamu tahu perempuan ini ? Dia menekan bel unitku sepagi ini "ucap pria berambut kuning keemasan itu

Ran memutar bola matanya jengah lalu menatap pria jangkung yang tadi unit apartementnya Ran tekan dan ketuk pintunya "Sorry mister, gue kira ini unit temen gue " jelas Ran dalam bahasa Inggris, Ran bisa mendengar Artha nyaris terbahak jika tidak melihat lirikan sinis Ran terlebih dahulu

Setelah berbincang dengan laki laki pirang itu, Ran memasuki unit apartement milik Rayhan lalu duduk di sofa dengan santai diikuti oleh Artha yang sedang menutup pintu lalu berdiri didekat meja tamu tempat Ran meluruskan kakinya bak nyonya besar dan tanpa sadar Artha menatap Ran dengan sangat intens

"Apaan lo ngeliatin gue ? Cantik ya gue ?" sinis Ran merasa kesal karena ditatap seintens itu oleh Artha

Artha hanya bisa merapalkan kata sabar dalam hati menghadapi mantan kekasihnya yang sangat sensitif dan kadang sifat sensitifnya itu membuat Artha jengah sendiri tapi sialnya Artha menyayanginya dan ekhem nyaris gagal move on karena pesona Ran yang tidak terbantahkan "Btw, ngapain lo di apartementnya Rayhan ?" tanya Ran

ARATHA (MAJOR REVISION)Where stories live. Discover now