29. Pengkhianat

91 12 0
                                    

Ran sedang sibuk memilih pakaian yang akan dia pakai saat dinner bersama Artha nanti,dia bingung akan mengenakan pakaian seperti apa mengingat Artha tidak memberitahukan tempatnya dan 15 menit lagi Artha datang

"Ah i'm so fucking don't care" Ran mengambil dress selutut berwarna pink pastel dan heels berwarna hitam

Dia duduk di hadapan cermin dan mengeluarkan make up yang sangat jarang ia sentuh mengingat Ran hanya menggunakan pelembab dan lipbalm ketika sekolah ataupun hangout bersama sahabatnya

Arana memakai make up tipis yang memberikan kesan manis dan fresh di wajahnya, Ran terkekeh geli ketika menyadari apa yang sedang dia lakukan

"Ran, ada anaknya tante Hana tuh di bawah"

"Iya ma"

Ran memakai parfum mawar favoritnya dan melihat pantulan dirinya di cermin sebelum turun untuk menemui pangeran hatinya

Eh, pangeran ?

Ran terkikik geli mengetahui pikiran konyolnya, sungguh hari yang menyenangkan baginya

"Udah lama ?" Tanya Ran ketika melihat bahu tegap Artha yang sedang menatap rumput di pekarangan depan rumahnya

Artha menoleh mendengar suara seseorang yang sedang dia tunggu dan nantikan, alangkah terkejutnya Artha ketika melihat ehm kekasihnya malam ini

"O-oh enggak kok baru aja" jawab Artha dengan suara terbata bata

"Kayaknya gue gak salah kostum" ucap Ran ketika melihat Artha memakai kemeja yang membuatnya terlihat lebih tampan dari biasanya, meskipun masih ada kesan nerdy tapi itu malah menggemaskan

"Arana cantik" puji Artha dengan wajah yang memerah

"Artha juga tampan"

Pujian Ran semakin membuat wajah Artha memerah bahkan menjalar hingga ke telinga hal itu membuat Ran semakin gemas kepada Artha

"Oh ya Artha, kalau kita disini terus dinnernya kapan ?"

"Eh iya, ayo masuk Ran" ucap Artha sambil membukakan pintu mobil untuknya

Artha memutari mobil itu dan duduk di kursi pengemudi lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang,di dalam mobil mengalun lagu Say you won't let go milik James Arthur

"Ran, makasi" ucap Artha tiba tiba tanpa mengalihkan pandangan dari jalan yang ada di hadapannya

"Buat apa ?"

"Mau dinner sama Artha"

"Kita kan pacaran, hal yang kaya gini wajar sih" jawab Ran sambil tersenyum

"Mungkin bagi Arana ini hal yang biasa aja, tapi bagi Artha ini hal yang luar biasa karena ini kali pertamanya Artha jalan sama orang yang Artha suka"

Ran tertohok mendengar perkataan Artha yang terkesan apa adanya,ada sedikit perasaan bersalah di dalam hatinya ketika dia mengingat hubungannya dengan Artha ini adalah sebuah permainan antara dirinya dan ke empat sahabatnya

Ran akan terkesan sangat jahat ketika suatu saat nanti Artha mengetahui fakta bahwa Arana hanya menjadikan Artha sebuah mainan, menjadi orang pertama yang memasuki hati Artha dan menjadi orang pertama yang akan mematahkan hati Artha

Percaya atau tidak, Ran akan menjadi wanita pertama yang sanggup mematahkan hati Artha jika permainan ini terbongkar dan membayangkannya saja Ran tidak sanggup, tapi cepat atau lambat Artha akan mengetahui hal itu karena mau bagaimanapun sebuah hubungan harus di landasi kepercayaan antara kedua belah pihak, dan orang yang menghancurkan kepercayaan itu adalah seorang pengkhianat

Tbc

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang