14. Musuh baru

160 14 7
                                    

~~~

Ran ikut tertawa bersama Artha, sampai mereka berdua mengaduh kesakitan karena terlalu banyak tertawa

"Tha, istirahat makan bareng di kantin yuk" ajak Ran setelah berhasil menghentikan tawanya

"Artha bawa makanan Ran" jawab Artha

Hal itu membuat Ran menekuk wajahnya,sungguh dia hanya ingin bersama Artha di sekolah apakah tidak bisa ?

"Nanti Artha bawa banyak makanan deh, terus nanti kita makan di taman belakang sekolah, gimana mau gak Ran?" Tanya Artha

"Serius ?"

"Kalau Arana gak keberatan sih gapapa" jawab Artha

"Okei, Artha bawa makanan yang banyak ya ?" Ucap Ran

"Oke Ran" jawab Artha

Ran dan Aratha ngobrol ngalor ngidul tanpa ada rasa canggung seperti dahulu, mereka berdua terlihat lebih santai dan menikmati kebersamaan mereka

Ketika sedang asik mengobrol tiba tiba saja ponsel Artha bergetar, Artha mengangkat telponnya di hadapan Ran,seolah itu bukanlah privasinya

"Ran ke dalem yuk bentar lagi acara inti" ajak Artha pada Ran

"yuk" Ran menggenggam tangan Artha dan menariknya masuk ke dalam,sementara Artha hanya tersenyum melihat tangannya di genggam oleh Ran

Ketika sampai di ruang dimana acara di selenggarakan,Ran melihat mamanya duduk di kursi dekat pilar dan berniat ingin menghampiri mamanya

"Tha, mau ke mama dulu ya" Pamit Ran

"Iya, see you Ran" jawab Artha

Ran baru ingin melangkahkan kakinya untuk menghampiri mamanya,namun sebuah suara menginterupsi kegiatannya

"Ran ?" Panggil Artha

"Iya ?"

"Tu es une bonne personne, ça me fait t'aimer  (kamu orang yang baik, itu membuatku mencintaimu)" Ucap Artha dengan bahasa yang tidak Ran mengerti

"Hah ?"

"Tu es belle ce soir (Kamu cantik malam ini)" Ucapnya lagi

"Teuing Artha teu ngarti aing mah (Gak tau Artha, aku gak ngerti)" Ucap Ran sambil memutar kedua bola matanya, sedangkan Artha hanya terkekeh kemudian melambaikan tangannya kepada Ran dan bergabung dengan keluarganya

Ran menghampiri mamanya yang sedang duduk dan berdiri di sebelahnya

"Darimana Ran ?" Tanya mama ketika menyadari keberadaan Ran

"Ngadem"

Ran memalingkan wajahnya melihat ke sekitar dia sedang malas berbicara dengan mamanya

"Maaf lama ya Van, nih minumnya"

Ran menolehkan kepalanya ke sumber suara, dan dia dapat melihat orang yang tadi berdansa bersama mamanya memberikan mamanya minum dan Ran dapat melihat mamanya tersenyum sambil mengambil minuman dari tangan lelaki itu

Ada yang sedikit berbeda dari tatapan mama dan laki laki itu Ran tidak tahu pasti tapi tatapan itu seperti tatapan orang yang sedang jatuh cinta dan sepertinya lelaki itu menyadari keberadaan Ran

"Van, dia?" Tanya lelaki itu

"Oh kenalin ini anak perempuan ku, Ran ayo kenalan" ucap Mama sambil menatap kearah Ran

"Arana"

"Ya ?" Sepertinya lelaki itu meminta Ran mengulang perkataannya

"You heard me " ucap Ran dengan nada dingin

Sontak Mamanya langsung menginjak pelan kaki Ran dengan high heels-nya, Arana yang tak terima di injak kakinya melayangkan pandangan protes kepada mamanya, yang tentu saja tidak di tanggapi

"Maaf ya Mas kayaknya dia lagi PMS jadi rada sensitif, namanya Ran" ucap Mama dengan pandangan tak enak

"Oh iya gapapa Van, maklum abg hormonnya masih labil" ucap lelaki itu sambil terkekeh

"Ran, kenalin ini om Andreas"

Ran hanya menganggukkan kepalanya saja untuk merespond perkataan mamanya, Om Andreas dan Mamanya mulai asik mengobrol dan melupakan keberadaan Ran

Ran menghela nafas kemudian menatap sekelilingnya dan tanpa sengaja mata kelamnya bertemu dengan mata hazel milik Artha yang tengah menatapnya, terjadilah eyes to eyes dengan jarak yang lumayan jauh

Artha tersenyum dan tidak mengalihkan pandangan darinya,sedangkan Ran hanya tersenyum gugup dari kejauhan dia hanya berharap Artha tidak menyadari betapa gugupnya Ran saat ini

Acara tatap tatap'an itu terputus karena Artha diajak mengobrol oleh salah satu anggota keluarganya mungkin paman Artha, sedangkan Ran hanya bisa mendengus

"Ran udah malem, pulang yuk" ajak mamanya

Ran berdiri mengikuti mamanya melangkah menuju tempat tante Hana dan keluarganya berkumpul tapi Ran tidak melihat Artha disana

"Han, ku pulang dulu ya Happy birthday" ucap Mamanya sambil memeluk tante Hana

"Makasih Ya Van, Ran lain kali mampir ya" ucap tante Hana

"Iya tante"

Setelah berpamitan pada pemilik acara, Ran dan mamanya tancap gas menuju rumah mereka,saat di perjalanan tidak ada satupun yang membuka suara, mamanya yang fokus nyetir dan Ran yang memejamkan matanya, saat sampai di rumah Ran segera masuk ke kamarnya, membersihkan diri lalu tidur, ini hari yang cukup mengesankan dalam arti buruk bagi Ran

Tbc

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang