40. Pembicaraan

60 11 0
                                    

Ketika sudah puas menggoda Ran akhirnya Artha melajukan mobilnya dengan perasaan gembira sedangkan Ran masih sibuk menormalkan detak jantungnya yang menggila

"Tha nanti mampir ke cafe biasa ya" pinta Ran karena nanti dia akan bertemu dengan papanya

"Mau nongkrong dulu sayang ?"

"Boleh tuh tapi aku kesitu karena papa ajak aku ketemu"

"Oke deh" jawab Artha lalu fokus ke arah jalanan namun tangannya asik menggenggam tangan Ran dengan erat dan dengan sengaja Ran melepaskan tangannya dari genggaman Artha hingga membuat Artha mendengus

"Sini tangannya, aku mau megang tangan kamu dan jangan di lepas biar aku fokus setir mobilnya lagipula kalau kamu lepasin genggaman tangan secara sepihak itu gak sopan loh"

Ran terkekeh mendengar penuturan Artha yang terkesan asal asalan itu dan saat itu juga hujan turun dengan lebatnya

Ciiiit

Entah karena apa Artha secara tiba tiba menginjak pedal remnya tanpa perasaan membuat Ran yang sedang membaca novel terjungkal kedepan nyaris terantuk dashboard mobil jika tidak memakai seatbelt untungnya di belakang tidak ada mobil lainnya

"Kenapa sih Artha !?" Tanya Ran ketika sudah mengambil novelnya yang terjatuh

"Uhh maaf Ran volume musiknya kencengin" pinta Artha

"Hah ? Ini udah kenceng Artha kalau di tambah lagi yang ada kita jadi bolot !"

"Please sayang kencengin volumenya"

"Wait, Tha jangan bilang kamu takut hujan ?" Tanya Ran ketika menyadari keanehan sikap Artha

"Cepet Ran" ucap Artha dengan suara yang terdengar panik dan itu sudah cukup menjawab pertanyaan Ran soal ketakutan Artha pada hujan

"Badan kamu gemeter sini biar aku aja yang setir mobil" tawar Ran

"Gapapa cafe nya udah deket" dan benar saja Artha langsung memarkirkan mobilnya di depan cafe nya

"Ayo turun"

"Artha tunggu dimobil aja Ran"

"Loh kenapa ?"

Dengan ragu ragu Artha menjawab "Kalau Artha keluar nanti Artha kena air hujan, Artha gak mau" Ran dapat melihat wajah Artha yang begitu ketakutan namun juga malu mengakui ketakutannya itu

"Jadi kamu mau tunggu di mobil selama aku bicara sama Papa ?" Tanya Ran memastikan

"Iya"

"Kita cuma perlu lari sedikit kalau kamu ikut ke dalam lagipula meskipun kamu di dalam mobil kamu masih bisa dengar suara hujan" paksa Ran dia tidak mau Artha menunggunya seperti orang bodoh di dalam mobil

Tanpa di duga Artha mengatur posisi kursinya menjadi datar dan mengambil tasnya di kursi belakang untuk di jadikan bantal lalu membaringkan dirinya sambil memakai airpods

"Lebih baik Artha tunggu di mobil daripada harus keluar dan kena air hujan, Ran temuin om Rael dan luruskan masalah kalian berdua jangan khawatir Artha mau tidur sebentar sampai kalian selesai ngobrol" ujar Artha dan mulai memejamkan matanya sambil mendengarkan musik

"Oke, tunggu disini ya" ucap Ran lalu berlari masuk ke dalam cafe dan menemui papanya yang sedang asik mengaduk kopi miliknya "Papa" panggil Ran

"Ran udah dateng, ayo duduk kamu mau pesan minum atau makan gak ?" Tawar Papa Rael sambil menatap Ran dengan binar bahagia

"Coklat panas" jawab Ran lalu membuka ponselnya untuk menawari Artha makanan dan minuman namun tidak di balas ataupun di baca karena khawatir, Ran mengakses kamera yang ada di mobilnya melalui ponsel dan dia dapat melihat Artha sedang tertidur dengan damainya, Ran menjadi sedikit lebih tenang karenanya

ARATHA (MAJOR REVISION)Where stories live. Discover now