26. Ungkapan hati

106 13 0
                                    

Ran memalingkan wajahnya ke arah suara yang memanggil namanya tadi

"Ran abis darimana ? Artha nunggu Ran pulang"

Orang yang memanggil namanya itu adalah Artha, kekasih barunya yang dia harap menjadi suaminya kelak, ups sepertinya kejauhan

Ran beruntung Gabriel tidak mampir terlebih dahulu ke rumahnya, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika sampai Gabriel bertemu dengan Artha, sebut saja Ran pengecut tapi memang itu kenyataannya bersahabat sejak kecil dan pernah menjadi penghuni hatinya yang pertama membuat Ran sangat mengenali karakter Gabriel,dia memang terlihat cuek dan tidak peduli tapi sebenarnya dia berbahaya di tambah dengan perkataan Gabriel tentang hubungan yang belum selesai, membuat Ran berpikir ratusan kali untuk mempertemukan Artha dan Gabriel

Dan hal terbesar yang ditakuti Ran dan Mikhael adalah saat Gabriel mengetahui hubungan Ran dan Artha. Ran hanya takut jika Gabriel akan berbuat hal gila pada Artha, maka dari itu langkah yang Ran ambil sekarang adalah mencari cara agar Gabriel tidak mengetahui siapa Artha di kehidupan Ran

"Oh iya Tha, tadi abis jalan jalan" Jawab Ran

"Iya gapapa Ran"

"Ada apa malem ke rumah ? Mau ambil pesenan ? Emang mama gak ada ?"

"Artha mau ketemu Arana"

"Oh ya, ngapain ? Btw duduk Tha"ucap Ran sambil menunjuk kursi taman depan rumah

"Makasih Ran"

"Mau minum ?"

"Enggak, maunya Ran" Ran tersipu mendengar perkataan Artha dan hal itu membuat Artha senang melihat rona merah di pipi Ran

"Kesini mau ngapain ?" Tanya Ran setelah menormalkan dirinya kembali

"Artha kangen, makanya kesini"

"Besok masuk padahal"jawab Ran

"Kalau di sekolah takutnya gabisa deket sama Ran, oh ya Ran besok Artha bawa bekal yang banyak ya kan katanya Ran mau makan bareng Artha"

Ran terdiam mendengar penuturan Artha besok adalah hari pertama Gabriel masuk sekolah, Ran hanya takut Gabriel akan curiga melihat Ran dekat dengan pria lain

"Tha maaf kayaknya besok gak bisa deh" Ran menolaknya dengan setengah hati dan penuh perasaan bersalah

"Yah kenapa Ran ?"Tanya Artha terlihat sorot kekecewaan dari matanya

"Ada urusan urgent banget, maaf ya Tha" Ran merasa sangat bersalah pada Artha

"Gapapa kok, tapi besok malem mau kan?"

"Jadi dong, kan itu kencan pertama kita" ucap Ran sambil tersenyum dan memeluk lengan Artha hingga membuat si pemilik lengan salah tingkah

"Ran ?" Panggil Artha

"Hm"

"Ran wangi parfume nya Mikhael, Artha gak suka"

"Kamu kok bisa kenal wangi parfumenya Mikhael ?" Tanya Ran

"Artha pernah jalan berlawanan arah dan gak sengaja cium wangi parfumenya, terus pas hari pertama Ran skorsing Artha ngobrol sama Mikhael dan Artha bisa cium wangi parfumenya, pas di Mall kemarin juga parfumenya masih sama jadi Artha bisa simpulkan itu parfume khasnya Mikhael"

"Detail juga ya kamu, Mikhael kalo denger pasti seneng" ucap Ran sambil tertawa

"Mika seneng, Artha enggak"

"Kenapa ?"

"Artha gak suka Mikhael"

"Loh kenapa ?" Ucap Ran sedikit sewot

"Soalnya Mikhael bisa peluk Ran, Artha enggak. Mikhael bisa selalu ada di sekitaran Ran, Artha gak bisa"

Tbc

Chapter terakhir tersedia,see you

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang