43. Anak dan Papa

63 7 2
                                    

"Kalian kayaknya udah lama disini kalau ngeliat makanan kalian udah abis" ucap Ivanna ketika sudah duduk di dekat Ran

"Oh gapapa kok Van kita bisa pesan lagi karena kita masih lapar, iyakan Ran ?" Jawab papa sambil menatap tepat ke manik mata mama

"Iya"

"Biar mama yang pesan" ujar mama lalu melambaikan tangannya ke arah pelayan lalu menyebutkan pesanannya

"Mas Andreas"

Arana dan papanya langsung bertukar pandangan dengan seringaian yang muncul di bibirnya matanya seolah menyiratkan Here we go, we need a popcorn to watch this drama. Ran dapat melihat tubuh mamanya menegang dan dengan gerakan cepat menoleh ke arah suara tadi dan Ran dapat melihat Om Andreas sedang memeluk wanita tadi

I've got you Andreas,bno one can make a mess with a Tweddio and Athenian in her blood and this time my family will reunited again

"Om Andreas yang itu, Ma?" Tanya Ran melihat mamanya yang masih bungkam

"Ya"

"Pacar mama kan ?"

Pertanyaan Ran sanggup membuat mamanya menatap Ran dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, sebenarnya tidak sulit Ran hanya malas menerjemahkan arti tatapan mamanya

"Kamu cuma diam di selingkuhin begitu sama pacarmu Van ? Bener bener bukan tipikal kamu, biasanya senggol dikit bacok" sindir papa sambil menyunggingkan seringaian tipis di wajahnya

"Ya terus sekarang aku harus nangis nangis gara gara di selingkuhin gitu ?Hell no !"

Ran menaikkan alisnya sambil menatap mama dan papanya yang sedang berdebat sangat terlihat cinta yang tertahan di mata orang tuanya itu

"Kenapa gak mama chat aja tanya lokasinya dimana ?" Usul Ran tiba tiba menengahi perdebatan orangtuanya yg seperti anak kecil

"Ikutin saran anak ku, dia lebih cerdas daripada kamu" ujar Papa sambil terkekeh

"Anak ku !" Jawab Mama yang mulai naik pitam

"Yasudah anak kita, kan bikinnya duet"

Ran mengambil ponsel mamanya dan mencari kontak Andreas yang beruntung ada di paling atas setelah nomer Ran dan Sebastian

Ivanna ath
Mas dimana?

"Udah kamu chat Ran ?" Tanya mamanya ketika melihat Ran meletakkan ponsel mamanya lalu menyedot milkshake matcha kesukaannya selain coklat

Meskipun hidup Ran terlihat suram karena reputasinya sebagai bad girl tapi Ran memiliki kebiasaan yang tidak sesuram aura hidupnya contohnya Ran suka makanan/minuman manis dan Ran suka melihat hal atau benda apapun yang memiiki warna warna cerah dan pastel, Ran juga betah bermain di playground yang ada di taman dekat rumahnya dan Ran pernah bilang pada kakaknya kalau di playground itu banyak sekali warna juga banyak anak anak yang bermain dengan riang seolah tanpa beban hal itu membuat Ran senang dan merasa lebih fresh

Memang terdengar sangat kekanak kanakan, maka dari itu banyak yang tidak mempercayainya dengan alasan sangat berkebalikan dengan karakter Ran yang kadang gelap, kadang semu. Itulah sebabnya kenapa kita tidak boleh menilai seseorang dari luarnya saja

"Udah" jawab Ran yang sekarang sedang fokus pada tower macaron di hadapannya sedangkan papanya sibuk memfoto Ran yang sedang asik makan lalu mengirimkannya pada oma dan opanya di Belanda

"Sebastian gak kamu ajak ?" tanya papa setelah puas memotret Ran

"Dia lagi ke pernikahan temannya" jawab Mama

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang