24. Dia kembali

103 13 5
                                    

"Gabriel ?"

Ran dapat melihat Gabriel tersenyum miring ketika mendengar suaranya

"Well, good morning my girlfriend"

Ya, Ran memang (Mantan) kekasih dari Gabriel lebih tepatnya Gabriel adalah cinta pertama Ran

"5 tahun di tinggal, lo date sama Mikhael Ran ?" Tanya Gabriel yang sekarang sudah duduk di tepian kasur dekat dengan posisi Ran duduk

"Mau date or not, it's none of your fucking business Gabriel" ucap Ran dengan tajam sebenarnya dia heran, seingatnya saat Gabriel pindah ke Inggris dia tidak bermusuhan dengannya bahkan sering bertukar kabar di media sosial, lalu kenapa ketika bertemu jadi seperti musuh?

"Oh of course it's my business, bahkan hubungan kita belum selesai dan sekarang lo date sama Mikhael, how dare you ?" Ucap Gabriel menatap tajam pada Ran

Gabriel dan Mikhael memang sangat berbeda 180°, jika Mikhael adalah orang yang hangat dan humoris-pada orang tertentu- maka Gabriel adalah kebalikannya, dia dingin dan terlihat menyeramkan, sorot matanya tajam di tambah selera humornya buruk, dia sangat posesif namun Gabriel juga sangat peka terhadap Ran, dia selalu tahu apa yang di inginkan Ran meskipun Ran tidak mengatakannya, Gabriel memang sangat dingin kepada orang lain bahkan kepada kembarannya sendiri, tapi dia manja seperti anak kucing dan suka menjahilinya jika mereka sedang berdua

Ran heran pada dirinya sendiri kenapa dulu bisa jatuh cinta pada si kejam Gabriel bahkan saking bucinnya pada Gabriel, Ran pernah masuk rumah sakit akibat mogok makan hanya karena melihat Gabriel membonceng ketua osis saat JHS

"Kita udah selesai sejak 5 tahun yang lalu dan gue rasa waktu itu telinga lo dalam kondisi normal Gaby" jawab Ran tidak merasa gentar dengan tatapan tajam milik Gabriel, karena dia sudah bosan di tatap dengan tatapan seperti itu ketika mereka masih berpacaran

"Apa gue bilang iya ?"

"Gue ga butuh iya dari lo, kita udah selesai intinya kan itu"

"Hubungan di mulai oleh dua orang, jika hanya mengandalkan satu keputusan saja kenapa pacaran harus berdua ?" Perkataan Gabriel membuat Ran kehabisan kata kata

Dia teringat sesuatu, ini hari sekolah dan Mikhael belum bangun, dia melirik jam yang ada di atas nakas dan tertera angka 8:45 KBM sudah di mulai jam 7:15 sedangkan gerbang di tutup pukul 7:00

"Shit, Mikhael wake up lo ketinggalan brengsek, bangun buruan" Ran menggoyangkan lengan Mikhael dengan cukup keras

"Apa sih Ran, pagi pagi kok udah kerasukan" ucap Mikhael masih memejamkan matanya

"Lo telat bego" rutuk Ran

"Udah ah, gamau sekolah"

"Lah gak sekolah mau ngapain ?"

"Mau tidur"

"Alasan bodoh macam apa itu, Mikhael" geram Ran

"Au ah berisik" Mikhael kembali melanjutkan tidur gantengnya

"Wake up, idiot" ucap Gabriel masih dengan suara datar

Mikhael langsung membuka matanya dan duduk dengan tegap sambil menatap nyalang ke arah Gabriel

"What the fuck are you doing here, satan!?" Umpat Mikhael sambil menunjuk Gabriel

"Why ? this is my house,don't you miss me Mika ?" Tanya Gabriel

"Cih, bahkan gue lebih bahagia lo ada di Inggris sialan. Dan satu hal lagi stop call me Mika, bastard"

"Kejamnya, padahal kakak rindu sama dede Mika yang gemesin ini" Gabriel mencubit pipi mochi milik Mikhael yang langsung di tepis dengan kasar oleh si pemilik pipi

"Jijik, keluar dari kamar gue" ucap Mikhael sambil menunjuk pintu kamarnya

"Itu sambutan kamu buat kakak kamu yang baru pulang merantau sendiri Mika ?"

"Terus lo berharap gue bakalan lari kayak anak perawan yang udah lama gak ketemu pacarnya,terus di peluk sambil cium gitu ? OGAH MENDING GUE TIDUR DARIPADA SAMBUT LO, bahkan gue lebih seneng lo selamanya tinggal di London gausah balik ke Indonesia, ada lo di rumah ini bikin gue sesak nafas" Cerca Mikhael dengan menggebu gebu

Ran menggenggam lengan Mikhael dengan erat, inilah yang terjadi ketika Mikhael dan Gabriel bertemu pasti terjadi peperangan yang entah ke berapa kali dan tidak ada satupun dari mereka yang mau mengalah,maka dari itu untuk mencegah tragedi baku hantam antar saudara kembar ini, Ran lebih memilih untuk menenangkan Mikhael karena jika di ibaratkan Mikhael itu sumbu dan Gabriel itu api, jangan sampai Mikhael tersulut oleh perkataan Gabriel yang sedari tadi masih terlihat santai

"Jahatnya, kakak sedih loh"

"Bodo amat"

"Mika, kalo anak nakal di hukum loh, mau kakak kunciin di gudang bawah tanah kaya waktu SD, hm ?" Tanya Gabriel yang sudah mulai kesal

"Silahkan, kalau berani" Tantang Mikhael meskipun Ran tahu jika Mikhael pasti ketakutan dengan perkataan Gabriel, sejak kecil Mikhael sangat membenci ruang bawah tanah rumahnya, entah karena apa

"Oh, berani kok" Gabriel langsung menarik lengan Mikhael dan menyeretnya keluar kamar

"GABRIEL JANGAN" Ran berlari mengejar si kembar yang sudah keluar

"LEPASIN GUE BRENGSEK DASAR SATAN" Mikhael terus memberontak agar terlepas dari Gabriel

"Kan kakak udah bilang kalo anak nakal harus di hukum"

"GUE BUKAN BOCAH SIALAN" Mikhael menggigit lengan Gabriel yang sedang menarik lengannya

"Aduh Mika sakit, jangan di gigit" ucap Gabriel

"Bagus ya kalian berdua pagi pagi udah perang, mau seminggu ini gak di kasih uang jajan"

"Hehe, Gaby cuma mau ajak Mika keluar kok mom, abis Mika tiduran mulu"

"Heh bukannya lo ma-" Mikhael langsung bungkam ketika mendapati lirikan maut dari Gabriel

"Cepet turun kita makan, ayo sini Ran mom kangen banget sama kamu" ucap Mom Michelle sambil merangkul pundak Ran

Ran mengikuti langkah kaki mom Michelle menuju ruang makan

"Hi Arana, udah lama ya dad gak liat kamu" Sapa Logan, ayah dari si kembar yang masih berdebat sambil berjalan

"Dad sibuk terus sih" ucap Ran sambil bercanda

"Haha, nanti kita jalan jalan lagi sekeluarga oke gak Ran?" Tanya Dad

"Oke banget dad" mereka tertawa bersama

"Si kembar masih gak berubah ya, di pisah lama masih aja suka perang" ucap Dad heran dengan kelakuan kedua anaknya

"Kalian berdua mau makan atau mau perang ? Kalau mau makan duduk, kalau mau perang sana di luar" ucap Mommy

Si kembar langsung duduk di meja makan dengan rapi, Arana tersenyum bahagia karena bisa merasakan berkumpul di tengah tengah keluarga Neville yang sudah dia anggap sebagai tempat pulang kedua

"Kapan ya, Ran bisa makan bareng Mama, Kakak dan Papa kandung Ran, apa Papa masih inget Ran ? Atau malah gak tau kalau Ran ada di dunia ini ?"

ARATHA (MAJOR REVISION)Where stories live. Discover now