57. Halo Masa Lalu

41 6 3
                                    

Sudah satu tahun Ran berada di Belanda tanpa sekalipun kembali ke Indonesia karena jadwal kuliahnya yang padat dan Ran belum memiliki keinginan untuk kembali ke Indonesia untuk sekedar menemui mama dan kakaknya, maka dari itu mama dan kakaknya lah yang akan menemui Ran di Belanda

"Polar bear" panggil Ernest sepupunya yang berumur 3 tahun lebih tua daripada Ran

"Ada apa ?" Tanya Ran dengan malas

Ernest merangkul Ran dengan erat lalu mengajaknya berjalan keluar rumah, Ernest adalah anak dari paman Ran yang merupakan kakak kedua papanya (Fyi Ran di Belanda itu ngomong pake bahasa Inggris dan Belanda)

"Bagaimana kuliahmu, polar bear ?" Tanya Ernest

"Lumayan, tapi aku sudah muak mempelajari anatomi" ucap Ran mengungkapkan kekesalannya,oh ya ngomong ngomong saat ini Ran mengambil jurusan kedokteran seperti yang direkomendasikan papanya

"Sabar, untuk menjadi dokter yang hebat dan kompeten kamu harus ditempa di Neraka terlebih dahulu" ucap Ernest "Setidaknya itu yang para tetua keluarga ini katakan ketika Theo mengeluh soal pembelajaran di kedokteran" sambungnya menceritakan tentang Theo sepupu Ran yang tertua karena anak dari kakak pertama papa

Di keluarga papanya Ran memiliki 3 kakak laki laki yaitu Theonest, Ernest dan Sebastian kakak kandungnya dan dua adik laki laki yang masih berusia 14 tahun

Ran dan Sebastian merupakan anak dari Rael, putra ketiga dari Oma dan Opa. Sedangkan Ernest merupakan anak tunggal dari pamannya yang kedua dan Theo beserta kedua adiknya adalah anak dari pamannya yang pertama

Jadi dari keenam cucu Oma dan Opanya, Ran adalah cucu keempat dan satu satunya cucu perempuan yang lahir dikeluarga papanya, bisa dibayangkan betapa posesifnya keluarga papanya ini

"Ya aku juga sudah mendengar kalimat itu dari papa, kamu beruntung karena masuk ke jurusan arsitektur Ernest" ucap Ran

"Tidak semudah itu, aku harus menukar kesehatan mentalku karena menolak rekomendasi papaku kamu tentu tahu kalau keluarga ini merupakan dinasti para dokter yang masih bertahan selama hampir 3 abad dan mungkin lebih, yah keluarga kita ini sudah menjadi dokter sejak ilmu medis belum maju seperti saat ini dan ketika mendengar ada salah satu keturunan yang menolak untuk menjadi penerus tentu saja semuanya akan murka" jelas Ernest

"Menyebalkan" rutuk Ran "Mereka sama sekali tidak membiarkan keturunan mereka sendiri untuk memilih jurusan selain kedokteran"

Ernest mengelus rambut Ran dengan sayang "Begitulah mereka ingin menjaga darah dokter tetap murni dikeluarga ini, Btw Ran. Lusa aku graduation Ran aku harap kamu datang ke Harvard" ucap Ernest

"Oh tentu saja Ernest, sudah lama sekali aku tidak mengunjungi Amerika ditambah disana ada sahabatku"

🌵🌵🌵

Ran melangkahkan kakinya disepanjang koridor dengan wajah yang terlihat kesal, hp di tangannya nyaris dia banting karena tidak menemukan Ernest

Setelah berputar hampir 15 menit akhirnya Ernest mengangkat telponnya "Stupid Ernest, kamu dimana ?" Tanya Ran dengan kesal

"Di belakangmu idiot" jawab Ernest

"Jangan bercanda Ernest dibelakangku itu pohon kamu mau ku-" Ran melotot ketika Ernest memutuskan sambungan telponnya secara sepihak "Aku akan menghajarmu, Ernest ! Tunggu saja "

"IDIOT AKU DISINI" teriak Ernest dari belakang Ran

Ran menolehkan kepalanya dan langsung melempar buket bunga yang dia bawa ke wajah Ernest "Happy graduation, stupid Ernest" ucap Ran dengan tidak santai

ARATHA (MAJOR REVISION)Where stories live. Discover now