32. Marah

99 10 14
                                    

This is the best day ever, Ran terbangun dengan hati yang berbunga bunga ketika mengingat dinner-nya dengan Artha semalam di tambah dengan fakta yang mengatakan bahwa Artha juga mencintainya

Ran mendengus ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 6:45 yang artinya masih ada waktu 15 menit sebelum gerbang di tutup, Ran mengambil ranselnya dan berlari ke garasi rumah lalu memacu mobilnya dengan cepat, hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai sekolahnya jika membawa kendaraan dengan kecepatan diatas rata rata orang normal

Ran memarkirkan mobilnya di tempat biasa dia menyimpan mobil dan bersamaan dengan itu mobil Mikhael juga terlihat memasuki area parkir

"Tungguin woy" ucap Mikhael sambil memarkirkan mobilnya, padahal tanpa disuruh pun Ran akan menunggu Mikhael agar masuk ke kelas bersama sama

Cup

Ran terkejut ketika Gabriel mencium pipinya dengan sangat cepat dan tiba tiba

"Well, Good morning Lucy" sapa Gabriel

"Don't you dare to kiss me Gabriel Neville" sinis Arana lalu menggandeng lengan Mikhael sambil berjalan menuju kelas

"Pagi Rayhan"

"Kalian datang barengan ? Kok gak kasih tau gue"

"Ketemu di parkiran, bebeb Rayhan jangan ngambek gitu dong" jawab Mikhael dengan wajah nakal

Ran mendudukkan diri di kursinya yang dekat dengan jendela dan menumpukan kepalanya di meja sambil mendengarkan musik melalui earphone-nya

"Woi freeclass, kuy lah mabar" teriak Maxwell, fuckboi tersohor seantero sekolah

"KUY" sontak semua murid laki laki di kelas XII MIPA 3 langsung mengambil posisi nyaman di belakang kelas sambil lesehan dan bersandar di dinding

"YANG CAKEP HOTSPOT NYA NYALAIN DONG, ABANG MAU MABAR" teriak Dabin

"Hotspot kelas udah hidup dari tadi, Mamat" balas Rayhan dan pada akhirnya para lelaki buaya darat kurang belaian kasih sayang itu asik bermain game online, teriakan bahagia saat menang dan teriakan putus asa saat kalah sudah menjadi melodi kusut di kelas XII MIPA 3

Ran mendengus dan berjalan keluar kelas dia ingin membeli minuman lalu berdiam diri di taman belakang yang selalu sepi ditambah sekarang KBM sedang berlangsung meskipun ada beberapa kelas yang freeclass seperti kelasnya

"Bunda, Milkshake coklatnya satu ya" pesan Ran lalu menunggu di kursi yang ada dikantin

Bruuk

Suara berisik itu mengalihkan fokus Ran yang semula sedang asik menscroll akun instagram miliknya "Bunda, disana ada yang lagi bikin bangunan?"

"Ga ada tuh neng"

Ran bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sumber suara itu,ada perasaan aneh yang menyuruhnya untuk mengecheck suara tadi yang ternyata berasal dari gym sekolah yang sudah tidak terpakai, Ran membuka pintu gym itu dengan tatapan yang sulit dipahami

Di hadapannya dia dapat melihat Artha yang babak belur di bully oleh sekitar 7 manusia keturunan iblis, Artha yang memang cupu dari sananya tidak mampu melawan dia hanya mampu menunduk menerima pukulan yang di berikan para keturunan iblis itu, wajahnya sudah mengeluarkan banyak darah bahkan bagian depan seragam yang berwarna putih sudah berubah menjadi warna merah, hal itu memancing sisi lain Ran memberontak selain karena hatinya perih sejujurnya Ran merasa tidak berguna karena tidak bisa melindungi Artha

"Main kok keroyokan, by one dong" ucap Ran dengan nada santai, semua orang yang berada di dalam langsung menolehkan kepalanya ke arah pintu tempat Ran berdiri

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang