03-Krist gak Bisa Diginiin!

2.3K 242 9
                                    

Alunan merdu dari toots piano memenuhi pendengaranku seketika saat pintu terbuka. Diujung sana, diatas Altar sudah berdiri seorang pria berpakaian senada denganku dan seorang pastur dengan buku tebal digenggaman.

Sebentar...

Waktu kemarin gue ngikut ke pemberkatan kakak sepupu gue, yang nungguin diatas altar kan cowonya, yang jalan bawa bunga cewenya digandeng bapaknya. Terus sekarang, gue yang bawa bunga, nyamperin si Singto di atas Altar, gue digandeng ayah! Berarti...

Gak gak! Gak bisa gue diginiin!

Itu kenapa si New juga senyam senyum gak jelas?

Duhh guenya ngangguk-ngangguk aja lagi pas tadi dikasih bunga!

Aku terus membatin sepanjang jalan menuju altar dengan wajah kebingungan seperti anak kehilangan orang tuanya di taman bermain.

Di depan Altar, ayah menyerahkan tanganku yang digandengnya untuk digenggam Singto "jagain Krist buat saya" ucap ayah, nadanya seperti... akan melepaskan anak gadisnya?

Tapi aku ini laki-laki!

Ah sudahlah! Ikuti saja alurnya!

Akhirnya acara pemberkatan yang hanya dihadiri oleh keluarga inti berjalan dengan lancar, tidak ada acara cium-ciuman seperti yang kalian para readers dan Vee harapkan, terima kasih.

Dan kami kembali ke rumahku yang sudah di dekor sedemikian rupa untuk tempat resepsi. Acaranya memang sederhana, sangat! tapi yang datang tak sebanyak yang aku kira. Aku pikir hanya teman dan saudara dekat, tapi ini banyak sekali! siapa yang mengundang orang sebanyak ini dalam satu hari?!

Entahlah aku pun tak mau ambil pusing tentang ini, akupun juga tak mengenal mereka, hanya mengenal beberapa, itupun teman dekat ayah dan ibu saja.

oh, jangan lupakan bapak ibu guru semasa aku dan Singto SMP dulu.

Kenapa bisa ada mereka? Ya karena ayahku mengajar disana ╥﹏╥

Tapi tenang, mereka semua akan tutup mulut Karena pemilik sekolah tersebut adalah keluarga Singto.

***

"boleh gabung sama kalian?" sapa seorang pemuda yang umurnya mungkin tidak jauh beda dengan ku dan New.

"hmm boleh kok " itu New yang berbicara, aku heran mereka sepertinya sudah kenal.

"dia Teedet, panggilannya Tee, sepupunya Singto. Ini Krist" kata New lagi.

"oh, hai" sapaku ramah dengan senyum pepsodent ku seperti biasanya.

"oh ini penganten baru nya, cantik banget, pantesan aja nenek pilih lo" katanya, aku merengut "sorry, gue cowok" ucapku ketus.

Tee terkekeh "sorry, gue bercanda! Habisnya lo manis banget sih! Gue bingung tadi waktu dateng, kenapa cewenya pake jas sama kaya Singto, ternyata kata ibunya Sing emang Singto nikahnya sama cowo" ucapnya.

"Tee, lo... gapapa kan kalo..." ucapku ragu.

Dia terkekeh "hei tenang aja, pacar gue juga cowok kali! Bahkan tahun depan kita mau nikah"

"nikah? Nggak salah? Kita masih baru masuk SMA loh?" Tanya New.

Tee memasang wajah serius "ini permintaan nenek, nggak tau kenapa"

Okey, dari obrolan kami, dia mungkin bisa jadi orang yang dekat denganku saat berkumpul dengan keluarga Singto nanti, pikirku.

Tapi...aku masih bingung, pilih? berarti ada orang lain yang tadinya akan dijodohkan dengan Singto.

Tak Nikah, Maka Tak Cinta (SingtoKrist)Where stories live. Discover now