34-Natcha dan Arthit

1.7K 124 19
                                    

"Sing, Krist, ada masalah!" ucap Nam sedikit panik. Beruntung hanya ada Singto dan Krist di ruangan, kedua ibu mereka dan nenek Singto sedang melihat bayi mereka setelah disusui Krist tadi. Sedanglan ayahnya baru saja pulang bersama Fiat dari menjenguk Krist.

New dan Gun sedang membeli makanan, Off mengobrol di luar dengan Earth.

"kenapa, kak?"

"anak kedua kalian, kasusnya sama kaya Krist" raut wajah Nam juga sama lusuhnya seperti orang tua si bayi.

Singto dan Krist saling berpandangan, Singto membawa Krist didalam dekapan.

"bayinya laki-laki, dia punya vagina juga" Singto dan Krist terkejut, mereka salah mengira anak keduanya "Sing kira dia perempuan" ujar Singto tercengang.

Bagaimana tidak? Wajah kedua anaknya sangat mirip, kulit sawo matang dari  Singto dan struktur wajah dari Krist. Sewaktu melahirkan tadi Krist sempat pingsan karena kelelahan sebelum tahu jenis kelamin anak keduanya dan bertemu anak keduanya setelah Krist membaik, ketika bayi mereka sudah dibedong.

Nam menghela napas resah "kita tunggu sampe dia besar, kita liat hormon mana yang kuat, yang kalah kita angkat kelaminnya"

Krist memeluk Singto erat "gue takut" adunya pada Singto.

"Krist, kamu juga ngalamin, kamu pasti tau rasanya gimana" Nam mendudukkan dirinya di sebelah Krist.

"Saran kakak, kalian terus edukasi dia pelan-pelan, kalo udah waktunya nanti, kasih dia kebebasan buat nentuin dan pilih hidupnya sendiri" Krist dan Singto memgangguk mendengar saran dari yang lebih tua.

"bikin dia nyaman sama dirinya sendiri, kamu pasti tau apa yang baik buat anak kamu, jangan terlalu maksain juga, kasian mereka" Singto dan Krist lagi-lagi menangguk.

❤❤❤

Malamnya, Krist tertidur pulas di kamar rawatnya, tak jauh-jauh, Singto juga terlelap di sofa, keluarganya memberikan waktu untuk keduanya istirahat setelah hampir dua hari tak bisa tidur nyenyak. Hari yang berat untuk Singto dan Krist.

Neneknya belum mengijinkan orang lain selain orang-orang terdekat Krist untuk menjenguk mereka, selain Off dan Gun yang berjaga di luar kamar rawat Krist. Hanya berempat di rumah sakit, berenam dengan si kembar jika ikut dihitung.

Tapi tengah malam pintu kamar mereka dibuka, Krist yang menyadari hal itu pertama kali. Terlihat perawat dibelakang Gun sedang menggendong anak perempuannya.

"Natcha nangis tadi, kayanya haus deh" lapor Gun diambang pintu, kemudian pergi, memberikan ruang untuk Krist setelah menerima anaknya dari perawat sambil menimang-nimang "Arthit gapapa, sus?" Tanya Krist sambil menimang putrinya.

"Arthit gapapa, mau dibawa kesini juga?" Krist mengangguk, si perawat melenggang pergi mengambil anak laki-lakinya.

Krist membuka tiga kancing teratas bajunya, kemudian mengarahkan putingnya ke bibir Natcha "Nat haus? sini sama bunda, yaa"

Atas saran dari ibu dan neneknya, Krist memakai pakaian berkancing untuk memudahkan untuk menyusui anaknya. Bahkan ibunya dan ibu mertuanya membelikan beberapa potong pakaian berkancing untuk Krist.

Istri sultan nih, dari awal bunting aja udah dimanjain setengah mampus🤣

Krist sedikit merasakan sensasi geli kala putingnya bergesekkan dengan gusi Natcha yang lembut, tapi dia berusaha menahannya, sebenarnya dia ingin tertawa, tapi tidak ingin mengganggu Singto yang terlelap.

tok tok tok

Kemudian muncul brankar bayi yang berisi anak laki-laki Krist "ini Arthit, kalo ada apa-apa pencet tombol bantuan, okey?" titah si perawat ramah sambil menata brankar bayi Krist sedemikian rupa lalu mengunci rodanya agar tidak bergerak kemana-mana.

Tak Nikah, Maka Tak Cinta (SingtoKrist)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें