18-Hubungan

1.8K 158 20
                                    

"Sing...sakit..."

Pagi itu Singto mendengar samar dalam tidurnya suara rintihan dan merasakan goncangan pada bahunya yang terasa nyata.

"SINGTO BANGUN! hiks..." yang punya nama terperenjat hampir terjatuh dari ranjangnya. Singto langsung panik ketika melihat Krist tengah meringkuk di sebelahnya dengan celana yang berlumuran darah "KRIST! Lo kenapa? Ini...kenapa? Kok bisa? Krist..." racau Singto panik tak tahu harus apa.

Sementara Krist menyesal karena membangunkan Singto ternyata sia-sia, menambah rasa nyeri diperutnya saja "Singto! Stop! Dengerin omongan gue dulu!" sergah Krist tegas sambil terus memegangi perutnya.

Singto terdiam, namun gurat paniknya belum pergi juga dari paras tampan cucu Ruangroj tersebut.

"bantuin gue ke kamar mandi, abis itu lo lepas sprei ini. Kalo udah tolong lo ke dapur masak air, kalo udah mendidih taro botol minum yang biasa gue bawa sekolah..." titah Krist lesu menahan sakit. Merintih.

Dengan sigap, Singto langsung menggendong suaminya menuju kamar mandi dan melakukan apa yang dititahkan.

"bu...Krist berdarah banyak banget, terus marah-marah, ini gimana?" panik Singto di seberang telepon usai merawat Krist yang telah membersihkan dirinya.

"hah?! Krist mens? Terus dia gapapa, kan? Perut dia sakit gak? Udah kamu kompresin air anget perutnya? Kamu masak? Atau gak ibu bawain makanan ya!"

Dan akhirnya kepanikan serta keributan pagi itu diakhiri oleh ibu Singto yang datang 15 menit sebelum bel sekolah Singto berbunyi dan Singto baru saja selesai membersihkan dirinya.

"cepetan berangkat! Udah telat!" sentak ibu Singto memarahi putranya yang hampir terlambat tersebut.

***

"Kenapa lo? Ga dikasih jatah semalem? Kusut amat" ledek Earth menggoda Singto yang menampakkan wajah lesunya sambil membaca buku bacaan berbahasa mandarin di jam pelajaran kosong itu.

Tak

"sialan, bisa diem ga?"

"sakit, sat!" Keluh Earth "Tapi bercanda wleee" canda Earth setelah kepalanya tercium buku bacaan yang Singto pinjam dari perpustakaan itu yang tebalnya setebal dosa kalian baca fanfict bl 18+ wkwkwk.

Lama-lama Earth geram juga "duhh serius deh, lo kenapa sih? Kusut banget! Ga enak tau ga diliat! Eh siapa juga yang mau ngeliat lo? Mantan-mantan lo kena pelet lo ya?"

Tak!

"ayo sekali lagi, dapet piring cantik deh" sarkas Earth geram, namun Singto tak menanggapi, tetap fokus membaca kamus favoritnya itu, dan jangan lupakan raut lesunya.

Earth melihat kursi di sebelah Singto yang masih kosong "Krist kemana? Tumben hari gini belom keliatan?" tanya remaja kekar itu pada Singto.

"Krist sakit" ucap Singto kelewat santai tanpa melihat lawan bicaranya.

"kok lo tau kalo Krist sakit? Kayanya kalian ga deket deh" Tanya Punpun yang duduk di kursi belakang Singto dan Earth.

"ya taulah! Kan mereka tinggal bareng" ucap Earth santai.

Singto, New, Punpun, dan beberapa teman lainnya yang mendengar melotot kearah Earth.

***

"Aduh nak, ibu ada rapat di kantor satu jam lagi, kalo misalkan ibu tinggal kamu gapapa? Atau mau ditelponin ibu kamu aja?" Tawar ibu Singto dengan gelisah sebab akan meninggalkan Krist sendirian dengan kondisi yang belum membaik.

Tak Nikah, Maka Tak Cinta (SingtoKrist)Where stories live. Discover now