34. TERBONGKARNYA RAHASIA

14.8K 1.2K 17
                                    

“Kapan Om akan memberi tau kepada Angkasa, tentang maksud papa melakukan ini semua?” tanya Angkasa dingin, tatapan matanya menyirat ingin tau. 

“Apa kamu yakin ingin tau semua ini?” 

“Tentu! Aku ingin menyelesaikan semua ini, dan kembali ke Indonesia.” 

“Ini bukanlah hal yang mudah untuk diberi tau, Angkasa. Keluarga kamu terlalu banyak rahasia dan kebohongan yang belum diketahui, semuanya ditutup rapat, semenjak 25 tahun yang lalu,” seketika kalimat Bryan terhenti dengan tangan yang terus mengepal. Angkasa hanya bisa melihat gerak-gerik Bryan yang membuatnya semakin curiga. 

“Apa yang terjadi 25 tahun yang lalu?” 

“Ikutlah aku ke balkon.” 

Saat Bryan lebih dulu meninggalkannya, Angkasa langsung mengikuti langkah kaki Bryan kearah balkon. Mereka duduk bersamaan di sofa yang ada di balkon, memandangi pusat kota London. 

“Minumlah  wine ini, kadar alkoholnya rendah, kamu tidak akan mabuk.” 

Angkasa meminum segelas kecil wine mewah membuatnya langsung menggelengkan kepala. “Ceritakan kejadian 25 tahun lalu....” 

“Ini dimulai saat aku masuk sekolah....” 

“Saat dimana keluarga Wiratama memulai perjalanan hidup mereka. Kerja keras setiap waktu untuk membangun sebuah perusahaan yang besar, banyak kegagalan yang dilalui, tetapi semuanya tak menyerah. Papamu jatuh bangun untuk membuat perusahaan nya diterima semua orang, hingga sampai saat ini menjadi sangat besar, dan memiliki beberapa cabang.” 

“Aku, anak yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga Wiratama, dan menjadi anak angkat Kakek, Nenek kamu....” 

“Berarti?” tanya Angkasa menyerobot ucapan Bryan langsung. 

“Keluarga Wiratama memiliki 3 anak, Adam Wiratama, Riana Wiratama, dan yang terakhir adalah dia, yang sedari dulu sengaja ditutupi oleh keluarga identitasnya, yaitu Satya Wiratama.” 

“Kedatanganku ke kediaman Wiratama, sudah tidak disukai oleh Satya. Dia menganggap aku sebagai orang yang akan merebut harta warisan Ibu dan Ayah.” 

“Bertahun sudah berlalu saat aku tinggal disana. Hanya Satya yang masih belum menerima kehadiran aku, dia terus mencoba membuatku terusir dari keluarga Wiratama, tetapi tetap tidak bisa. Justru hal itu, yang malah membuat Satya di usir dari rumah....” 

“Hanya saja, Ibu tidak tega melihat anak kesayangannya untuk pergi, terlebih Satya adalah pewaris keluarga Wiratama.” 

“Dia mengkonsumsi barang haram, menjualnya untuk mendapatkan uang, dan melakukan judi. Semua keluarga masih belum tau apa yang Satya lakukan, tapi saat mereka semua tau, mereka sangat kecewa terutama Ibu dan Ayah yang sangat berharap kepada Satya.” 

“Itu bukan permulaan masalahnya, tetapi permulaan nya saat Kak Sindi hamil kamu.....” 

“Seketika Ayah langsung menarik kembali semua harta warisan itu untuk anak pertama Bang Adam, yaitu kamu.....” 

“Disana Satya marah besar, dia melakukan apapun untuk membunuh kamu disaat usia kandungan Mamamu masih sangat muda. Satya menjadi anak pendendam, dia dibutakan harta.” 

“Berulang kali Satya mencoba membunuh Kak Sindi dengan berbagai macam cara, tetapi tetap tidak bisa. Hingga suatu saat, keluarga sudah sangat kecewa, Ibu akhirnya melepaskan Satya, dan sudah tidak menganggapnya sebagai anak.” 

“Saat perut Kak Sindi membesar, Ayah mentanda-tangani surat pemindahan harta warisan yang sebenarnya, dan disitu awal mula ayah juga meninggal....” 

“Selepas mentanda-tangani berkas itu, Satya kembali, dia membawa beberapa anak buah, lalu membunuh Kak Sindi yang sedang hamil, dia menembak menggunakan pistol. Tetapi tembakan itu meleset mengenai dada ayah, hingga ayah langsung meninggal ditempat kejadian.” 

“Keluarga semakin benci kepada Satya, Bang Adam mengerahkan semua penjaga untuk menjaga ketat Keluarga Wiratama, bahkan sampai saat ini, Bang Adam masih trauma akan kejadian itu, dia tidak mau ada korban kembali...” 

“Walaupun begitu, Ibu masih sangat berharap untuk berubahnya Satya menjadi lebih baik. Karena itu Ibu menutupi kasus ini dari polisi, dan memaafkan Satya.” 

“Saat kamu lahir ke dunia, Satya kembali benci, dan mencoba membunuh kamu yang masih dalam keadaan bayi. Kembali menggunakan pistol, Satya membunuh kamu, tetapi Ibu langsung menyelamatkan kamu, dan disaat itu Ibu juga meninggal ditempat.” 

“Bang Adam marah besar, dia sudah tidak kuasa menahan amarah, memukuli Satya sampai dia kritis dirumah sakit. Dia terus melindungi kamu, dan keluarga kita dari Satya, menjadi orang yang paling kuat mentalnya...” 

“Bang Adam kembali menutup kasus ini, tetapi dengan syarat agar Satya tidak berani melakukan kejadian itu, dan Bang Adam memberikan sebagian besar hartanya untuk Satya.” 

“Aku dan Kak Riana tinggal di London, saat meninggalnya Ibu, kita tidak boleh kembali ke Indonesia selama di Indonesia masih ada Satya, karena Bang Adam tidak mau kita terluka.” 

“Dia sengaja meninggalkan kamu dan Raka, agar bisa mandiri, dia kemari untuk mencoba agar bernegosiasi dengan Satya, tetapi tidak bisa...” 

“17 tahun, mama kamu dihantui rasa ketakutan karena meninggalkan kamu dan Raka dengan para pembantu, hanya demi menyelamatkan kalian dari ancaman Satya yang ingin agar kamu menyerahkan harta warisan itu sendiri.” 

“Ini bukan keinginan papa dan mama kamu untuk meninggalkan kamu dari kecil, mereka terpaksa untuk melakukan ini semua, demi kalian agar bisa selamat. Mereka bertaruh nyawa agar kamu dan Raka bisa tetap hidup.” 

“Kamu menikah dengan Clara, adalah salah satu cara Satya agar dia bisa mendapatkan harta keluarga Clara. Tetapi kamu menggagalkan rencana itu. Satya ingin mengambil harta keluarga Satya, lalu melepaskan kamu sebagai targetnya, itu adalah tujuannya.” 

“Dia marah besar saat kamu menggagalkan pertunangan itu, sampai saatnya Satya akan membunuh kamu. Disaat yang bersamaan, kekasih kamu membutuhkan pendonor ginjal, disitu pula Papamu ingin kamu ke London, agar Satya tidak bisa membunuh kamu, dan papamu akan tetap bersama Raka.” 

“Papamu tidak sejahat apa yang ada di fikiran kamu, Angkasa. Semuanya dia lakukan demi keluarga Wiratama, demi kamu, dan Raka. Bahkan tanpa kamu sadari, keluarga Raisa akan terlindungi selama papamu masih hidup.”  

***

ANGKASA (END)Where stories live. Discover now