19. Rumah sakit

36.3K 2.3K 11
                                    

Kedatangan Angkasa dan Clara memang sudah jadi kebiasaan baru di SMA Merah Putih, beberapa murid lain juga sudah menduga bahwa hubungan Angkasa dan Raisa memang sudah kandas sejak lama, karena kedatangan Clara. 

Sudah kurang lebih satu Minggu semenjak kejujuran Angkasa mengungkapkan yang sebenarnya kepada Raisa, dan sudah semenjak itu pula mereka lost contact berhenti saling memberikan kabar. 

Tetapi Raisa masih mengawasi Angkasa, agar laki-laki itu dalam keadaan baik-baik saja. Walaupun terkadang Raisa merasa sakit hati melihat hubungan Angkasa yang berderkatan dengan Clara. Raisa terkadang selalu khawatir, karena Angkasa sejak kemarin selalu pulang larut malam. Raka selalu memberi kabar jika Angkasa tidak pulang ke rumah kepada Raisa. Sebab itu Raisa sering mencari tau keberadaan Angkasa di tengah malam sejak kemarin. 

“Kania!” teriak Raisa saat Kania tengah berduaa dengan Robi di depan kelas. Seperti biasa, Robi, Hafiz, dan Aan akan selalu mampir ke kelas Raisa terlebih dahulu sebelum ke kelasnya. 

Langkah lari Raisa yang begitu kencang ke arah mereka, membuat Raisa tersandung. Berhubung lengan besar lebih dulu setia menangkap tubuhnya. 

“Bisa hati-hati gak sih lo?! Sengaja banget mau caper sama Angkasa!!” sungut Clara tidak suka. “Gak usah ngemis-ngemis cinta segala dari Angkasa, mana mau dia sama lo?!” 

“Kamu gapapa?” tanya Angkasa.

Raisa mengepalka tangan nya kesal, dia menepis lengan Angkasa secara kasar. Padahal dia terjatuh secara tidak sengaja, bisa saja Angkasa yang sengaja untuk menolong Raisa. Karena sesaat sebelum Raisa jatuh, Angkasa dan Clara masih berada di parkiran sekolah, yang jaraknya lumayan jauh dari koridor. 

“Lo gapapa, Sa?” tanya Kania khawatir. “Makanya gak usah lari-lari gitu, jadi jatuh kan?” sahutnya. 

Raisa mengangguk, dia membalik tas sekolah yang berada di punggung nya menjadi di hadapan nya, lalu memberikan kardigan milik Kania. “Ini punya lo, gue mau langsung ke ruang musik soalnya, jadi gak bisa ke kelas dulu, makanya tadi lari. Soalnya Davin udah nungguin gue di ruang musik, gue duluan ya!!” sahut Raisa langsung meninggalkan mereka. 

“Idih!! Main kabur-kabur aja!” ujar Riri kesal. “Raisa mau ikut!! Mau madol!!” Riri berlari mengikutinya dari belakang. 

“Mau ikut juga!!” sahut Tiara. “Aku ke ruang musik ya, Fiz. Kamu ke kelas aja. Nanti makan siang bareng di kantin.” 

“Oh iya, jangan ganjen sama cewek lain ya!!” teriaknya sebelum berlari meninggalkan mereka semua. “Butos!! Kita ke ruang musik, izinin kita kalau mau madol pelajaran Fisika!!” 

“Thanks, udah nolongin Raisa,” kata Kania menunjukan kardigan nya. “Dan buat lo, sebenernya Raisa jatuh karena tersandung tali sepatu yang emang lepas tadi.” Kania menunjuk Clara. 

“Oh ya, cuma mau ngasih tau, kalau sebenarnya Erick yang lebih dulu mau nolongin Raisa. Tapi cowok lo kegatelan sih, jadi langsung lari ninggalin pacar nya,” Kania mengelus pundak Clara. “see? Bisa lihat sekarang siapa pemenang nya?” 

“Gak usah pegang-pegang gue!” sahut Clara kesal. 

Kania langsung pergi meninggalkan mereka begitu saja, setelah berpamitan kepada Robi. “Cewek gue barusan tuh,” kata Robi berbangga diri. 

ANGKASA (END)Where stories live. Discover now