2. Kakak?

1.6K 145 0
                                    

Taehyung lantas menoleh saat mendengar suara menyebalkan yang menyapu indra pendengarannya.

"Kau?!"

Teriakan Taehyung sontak membuat orang-orang yang ada di kantin menatap aneh kearah Taehyung. Jimin yang melihatnya hanya bisa meringis dan tersenyum kikuk kearah orang-orang itu.

"Ah, maafkan temanku ya. Dia memang bodoh suaranya cempreng seperti wanita, hehe silahkan dilanjutkan aktifitasnya."

Orang-orang pun menanggapi dengan tak peduli ucapan Jimin barusan.

Taehyung mendengar Jimin mengatakan kalau dia bodoh. Oh ayolah, Taehyung itu langganan mendapat beasiswa di kampusnya. Si Park cebol itu yang bodoh, skripsi saja masih menyontek.

Pletak

"Kau yang bodoh Jim, ayo pergi dari sini." Ucapnya setelah memukul kepala Jimin karena kehadiran sosok menyebalkan itu.

Ia segera menarik tangan Jimin yang masih mengumpat karena pukulan di kepalanya itu.

Namun tangan kirinya ditahan oleh Jungkook, sosok menyebalkan itu.

"Mau kemana? Kalau temanmu itu mau pergi biarkan saja sendiri, kau kan sudah berjanji ingin menemuiku."

Huh? Nada menyebalkan macam apa itu? Dan sejak kapan dia memegang tanganku?

"Lepaskan, dasar menyebalkan!" Taehyung berusaha melepaskan cengkraman tangan Jungkook kepadanya.

Sontak aktifitas itu membuat cengkraman tangan kanan Taehyung yang semula memegang pergelangan Jimin pun terputus. Jimin hanya diam melihat interaksi keduanya.

"Tidak sampai kau bertanggung jawab atas ucapanmu!" Ucap Jungkook memaksa dan sedikit berteriak. Tak heran jika perhatian seisi kantin kampus terpusat ke mereka lagi, secara selama ini tak ada yang berani mendekati Jungkook apalagi mencari masalah dengannya.

Hei, Taehyung itu lebih kecil tubuhnya dibanding pria bongsor ini. Dan cengkramannya juga tak kira-kira, rasanya Taehyung ingin menangis saja karena pergelangan tangannya sakit.

Jimin juga merasa kesal daritadi melihat Jungkook seenaknya. Jangan pikir dia anak pemilik kampus bisa seenaknya begitu kepada aliennya.

"Lepas."

Ucap Jimin datar dan berhasil membuat cengkraman Jungkook tadi terlepas.

"Ada urusan apa kau dengan Taehyung? Dan bisakah kau tidak kasar dan berteriak-teriak? Ini masih di kampus dan bukan di hutan asal kau tahu." Ada nada sinis di ucapannya.

"Hm?" Jungkook hanya berdehem lalu menaikkan sebelah alisnya sambil bersedekap dada.

Jungkook hanya mendengus kesal saat melihat satu orang yang menyebalkan sedang memegang tangan Taehyung yang hanya diam daritadi.

"Yasudah lain kali saja aku berurusan denganmu Kim Taehyung. Aku sedang banyak urusan dan tidak pengangguran tampaknya seperti kau." Tunjuknya kearah Jimin lalu pergi dari tempat itu.

Hal itu jelas membuat Jimin emosi. Apa-apaan dia? Menunjuk-nunjuk orang lain, dasar menyebalkan.

Bahkan sebelum keluar dari pintu kantin orang sombong itu melihat sekeliling dan berkata dengan soknya.

"Tak usah menatapku seperti itu, aku tahu aku tampan." Ucapnya dengan datar lalu pergi dari situ.

Yang jelas membuat gadis-gadis disana langsung bergosip ria dan mengatakan kalau itu keren sekali. Lain halnya dengan laki-laki disana yang merespon dengan tidak suka dan beranggapan Jungkook itu sombong, angkuh, menyebalkan.

Jimin hanya mendengus melihat Taehyung masih mengelus-elus pergelangan tangannya yang sepertinya sakit sekali.

"Sudah, ayo kuantar pulang." Jimin menariknya keluar dari kantin.

Refuser d'y Aller [KV]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα