40. Boss

366 43 4
                                    

"Jangan sentuh aku!"

Taehyung menepis tangan Jungkook yang ingin menyentuhnya, ia merasa sakit melihat kejadian barusan. Makin diperparah lagi melihat pelakunya yang jelas-jelas ada di depan dia sekarang.

Jungkook terdiam melihat Taehyung seperti itu. Hatinya ikut berdenyut sakit saat melihat kekasihnya itu menangis, terlebih karena dirinya.

"Tae, aku bisa jelaskan." Ucapnya seraya mencoba meraih pergelangan tangan Taehyung.

Tapi Taehyung lagi-lagi mencoba melepaskan kontak fisiknya dengan Jungkook. "Tidak ada yang perlu dijelaskan."

Jungkook dibuat terdiam saat melihat Taehyung yang memperlihatkan sorot kecewa dari matanya.

"Kumohon, Taehyung... Kau salah paham, dia hanya mengobrol biasa denganku. Kami tidak ada apa-apa." Jelas Jungkook dengan wajah yang begitu memelas, ia tak mengerti harus bagaimana.

Tidak ada apa-apa?!

Taehyung menatap tajam Jungkook dengan mata memerahnya.

"TIDAK ADA APA-APA KATAMU?! Kau dan dia itu--"

Oh Tuhan, Taehyung hampir keceplosan.

Ia menghentikan kalimatnya dan menurunkan jari telunjuknya dari wajah Jungkook. Taehyung tak mau hubungannya dan Jungkook berakhir secepat ini, bahkan tak ada memori manis yang ia ingat.

"Kau cantik dan indah seperti permata Tae. Aku merasa beruntung bisa menjadi kekasihmu."

"Mereka ku sewa. Untuk date kita."

"Dan lagi kau itu sudah manis. Untuk apa makan-makanan manis begitu? Yang ada aku yang akan terkena diabetes karenamu."

Sialan! Taehyung teringat kata-kata manis pemuda brengsek yang ada didepannya. Ia memalingkan wajahnya lalu berusaha melewati Jungkook, ingin cepat-cepat pergi dari situ.

Tapi ditahan oleh Jungkook, namja itu berjalan maju hingga membenturkan Taehyung ke dinding. Saling menghirup nafas yang sama, lalu menatap manik mata satu sama lain.

Yang tadinya tatapan marah Taehyung kini berubah menjadi tatapan sendu, ia mencium bibir Jungkook dengan tangannya yang mengalung di leher pemuda itu. Jungkook membalas dan mendominasi ciuman itu.

Merasakan lelehan air mata yang Jungkook benci, ia melepaskan ciuman mereka lalu menghapus liquid bening itu dari pipi sang kekasih.

"Maafkan aku. Aku tak suka melihatmu menangis."

Jungkook mengecup kelopak mata Taehyung, lalu merengkuh pemuda yang sedang menangis tersedu-sedu itu didalam dekapannya.

Lama kelamaan tangisan Taehyung sudah mulai mereda, tak henti-hentinya meramalkan kata maaf untuk Taehyung. Jungkook tahu ini sangat bejat, tapi ia masih belum bisa jujur kepada Taehyung.

Ia tak sanggup.

"Maaf--"

"Aku memaafkan mu, Jungkookie." Taehyung tersenyum manis kepada Jungkook dengan hidung memerahnya.

Idiot bukan? Taehyung pun mengakui, dirinya sebodoh itu. Tapi dia cinta, lalu harus bagaimana? Jelas-jelas Jungkook berbohong dan masih tidak mau jujur padanya. Tapi Taehyung membiarkan itu, ia tak ingin melepaskan Jungkook barang sedikitpun.

Dia sangat menyayangi pemuda bertato ini. Lagi pula ada yang namanya 'berjuang' bukan?

Taehyung mengangkat kepala Jungkook yang menunduk, "Lihat aku."

Kedua mata Jungkook menatap lawan bicaranya dengan hati yang begitu bersalah. Ia tak suka membuat Taehyung menjadi rapuh seperti ini, walaupun dirinya tahu, ini semua juga karena ulahnya.

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now