33. Curhat

310 49 4
                                    

"Jadi begitu..." Hoseok mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagu tampak berpikir.

Taehyung yang melihat itu mencebik kesal lalu menampar pelan paha Hoseok. "Kak! Aku serius!"

"Ya aku juga serius! Masa aku tidak boleh berpikir... Lagian masalahmu berat sekali, kau pun curhat padaku percuma. Memangnya aku pakar cinta apa?" Hoseok balik mencubit pipi kiri Taehyung.

Jadi Taehyung sedari tadi bercerita panjang lebar tentang masalah percintaannya kepada Hoseok, tapi orang ini malah tak serius menanggapi.

"Kak Namjoon? Bukannya Kak Hoseok pacaran dengan Kak Namjoon?" Tanya Taehyung dengan raut muka heran.

"Hush! Mulutmu!" Hoseok melotot.

Mendapat pelototan itu makin membuat Taehyung terheran-heran, bukankah Hoseok dan Namjoon sedari dulu memang tampak seperti sepasang kekasih?

"Aku tidak berpacaran dengannya! Ya kau tahu... Kami bekerja dan juga sudah menjadi sahabat sejak lama. Lagipula mana ada orang yang menyukai sahabatnya sendiri?"

Taehyung memijit-mijit pelan tengkuk Hoseok, "Tapi Kak Hoseok jujur saja padaku, apakah kau menyukai Kak Namjoon?"

Hoseok tersenyum kecut sambil menatap Taehyung dengan raut wajah sendu. "Tadinya. Tapi aku sudah menghilangkan rasa itu Tae, kau tenang saja."

Tangan Taehyung langsung terbuka untuk memeluk Hoseok, Taehyung tak tahu ada apa selama ini dengan Kakaknya dan juga sahabat Kakaknya ini. Tapi rasanya begitu sakit melihat Hoseok sedih seperti ini.

"Peluk."

Hoseok menerima pelukan Taehyung sambil tersenyum. Ia memang tahu Taehyung adalah anak baik, tapi sayangnya nasib di dunia ini terlalu kejam padanya.

"Jadi, apa yang membuat kalian berdua menjadi seperti itu?"

Hoseok melepas pelukannya dari Taehyung sambil menatap mata anak itu. "Kau janji bisa menjaga rahasia kan?"

Hoseok menyodorkan kelingkingnya ke Taehyung sebagai perjanjian menjaga rahasia. Taehyung menerima itu lalu mengangguk pelan.

"Bisa Kak."

"Okay..." Hoseok menghela nafas, bingung mau bercerita darimana.

Namja berusia dua puluh tujuh tahun itu menyilakan kakinya mencari posisi duduk yang dianggapnya nyaman. Berusaha menyambungkan beberapa kepingan memori yang ada di otaknya agar bisa menjelaskan secara rinci ceritanya kepada Taehyung.

"Apakah kau ingat saat Namjoon pergi ke Ilsan dua tahun lalu untuk menetap bekerja disitu?"

Taehyung mengangguk sebagai respon.

"Well, aku dulu sempat sedih karena dia akan pergi dan tinggal disana. Kalau dihitung aku sudah memendam perasaan kepadanya sekitar... Berapa ya? Tiga--empat! Empat tahun, yang artinya semenjak kami masih kuliah."

Empat tahun?

"Lalu?" Rasa penasaran Taehyung tak tertahankan.

"Ya begitu. Sewaktu dia pamit kepadaku untuk pergi sekalian ke bandara, aku mencegahnya sebentar. Kemudian aku menyatakan perasaanku padanya, dan tentu saja ditolak." Hoseok tertawa kecil mengingat kenangan itu.

"SERIUS?! Kak Namjoon biadab." Maki Taehyung.

Hoseok menenangkan Taehyung yang sudah kesal ditempat, "Dengarkan sampai habis! Tahu begitu aku tak mau cerita."

"Ugh, fine!" Teriak Taehyung kesal sambil kembali duduk.

"Awas kalau kau memotong ceritaku lagi!"

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now