46. Problem

527 44 4
                                    

"Sini!"

Taehyung menghampiri Jungkook dengan menghentakkan kakinya kesal. Ia benar-benar membuat Taehyung malu setengah mati.

Taehyung menarik bangku dengan kasar kemudian mendudukinya. Ia hanya bisa menunduk melihat orang-orang yang tampaknya memperhatikan dirinya dan Jungkook.

Aku bersumpah setelah ini aku takkan pernah datang lagi ke tempat ini, selamanya!

Jungkook menaruh sumpitnya saat mendapati Taehyung yang terus-menerus mengumpat dan menundukkan kepalanya.

Ia berdeham, menunjuk daging yang ia panggang dengan dagunya.

"Kau tidak mau? Ya sudah--"

"MAU! Tega sekali kau makan sendirian, dasar perut karet!"

Jungkook mengangkat bahunya tak peduli, lantas melanjutkan sesi mengunyahnya.

Jadi ceritanya mereka berdua menemukan restoran daging dekat dari sekolah preman tadi, Jungkook dengan segala akal bulusnya memikat hati sang pemilik restoran sehingga menggratiskan semua makanan mereka.

Ya tak apa-apa, tidak mencuri ini.

Tertawa kecil melihat Taehyung yang makan dengan lahap, jarinya bergerak mengusap dagu Taehyung yang kotor.

Taehyung memandang Jungkook yang hanya memperhatikan dirinya sambil tersenyum.

Ia berdiri dari duduknya, membuat seluruh pengunjung restoran tersebut melihat Taehyung dengan heran.

Menyadari tingkah bodohnya, dia mengambil selembar tissue untuk mengelap mulutnya.

"A-aku selesai."

Pergelangan tangannya ditahan ketika ingin beranjak dari situ, "Mau kemana?"

Dengan bodohnya ia terbengong sambil mencari jawaban yang tepat.

"Ah itu, aku mau ke toilet, iya."

Jungkook mengangguk dan membiarkan Taehyung meninggalkan dirinya.

Ia segera berlari menjauh ke tempat yang sepi kemudian memegangi jantungnya yang berdegup kencang.

Apa-apaan? Bukankah itu hal yang biasa? Maksudnya kenapa rasanya seperti diperlakukan romantis untuk pertama kalinya? Benar-benar tidak masuk akal.

Ia mengembungkan pipinya, "Pasti aku sudah gila gara-gara si brengsek itu."

Taehyung berjalan kearah wastafel dan mencuci tangannya. Buru-buru mengelap tangannya yang basah dimana pun itu ketika merasakan sesuatu di kantong celananya bergetar.

Telepon? Tapi dengan nomor yang tidak dikenal. Mungkin saja penting.

Ia mengangkatnya dan,

"Halo? Siapa--"

"Halo." Kata seseorang yang membuka pintu toilet dan sekarang berhadapan dengan Taehyung.

Saking kagetnya, Taehyung menjatuhkan ponselnya dengan spontan.

Merasa awas dengan bahaya didepannya, Taehyung hanya bisa memundurkan langkahnya ketika pria tersebut makin mendekatinya.

"Mau apa kau?!" Bentaknya yang kemudian menabrak tembok.

Sempat terjadi pemberontakan dari Taehyung, namun ia menjadi lemas saat orang itu membekap mulutnya dengan kain yang membuat pandangannya menjadi gelap.

Pria tersebut menghela nafas berat, kemudian menghubungi seseorang di seberang sana.

• • •

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now