25. The girl's

468 63 1
                                    

Malam sudah berganti pagi, begitu pula Jimin yang tidak tidur sama sekali. Saat ini Taehyung sudah dipindahkan di ruang rawat inap yang sudah ia urus administrasinya, menatap sosok yang terbaring lemah itu dengan begitu intens.

"Kapan kau akan bangun..." Gumam Jimin pelan sambil menggenggam tangan Taehyung yang terasa sangat dingin.

Kanker...

Jimin menatap kearah Taehyung dengan tatapan sendu begitu lelah, "Kenapa kau sembunyikan hal ini dariku?"

Tapi tak apa, Jimin juga mengerti perasaan Taehyung. Pasti dia tak mau membuat dirinya khawatir dan merepotkannya, padahal Jimin tak pernah merasa sekali pun kerepotan akan hadirnya Taehyung. Namun begitulah adanya, Taehyung adalah orang yang begitu tertutup pada siapapun, tak memandang bulu apakah orang itu adalah orang terdekatnya atau bukan.

Ia mengelus-elus pipi Taehyung dengan pelan, mencondongkan tubuhnya lalu mencium kening yang tertidur. Tanpa sepengetahuannya.

"Tahukah kau seberapa besar aku mencintaimu?"

Pertanyaan konyol yang tentu saja tidak akan terjawab karena manusia yang diajak bicara saja sedang tertidur. Kalaupun Taehyung dalam posisi sadar, Jimin pun tak akan mampu untuk mengakuinya.

Melihat wajah pucat Taehyung membuatnya kembali teringat akan taruhan bodoh yang dia sepakati bersama Jungkook.

"Hah... Aku benar-benar brengsek." Ucapnya pada dirinya sendiri sambil mengusap kasar wajahnya.

Drrttt drrtt...

Namja bersurai pirang itu mengalihkan atensinya kearah ponsel Taehyung diatas nakas rumah sakit, guna melihat siapa yang menghubungi.

"Halo? Ada apa Hyungsik?" Rupanya Hyungsik yang menelepon.

"Jimin? Taehyung ada dimana? Tumben dia tidak mengabariku, kita ada kelas pagi sekarang."

Baru saja Jimin ingat, hari ini Taehyung punya kelas pagi. "Iya, Taehyung tak datang hari ini."

"Kenapa, apa yang terjadi?"

Jimin berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah jendela ruangan rawat inap itu, menghela nafas berat lalu berbicara.

"Semalam Taehyung kecelakaan, lebih tepatnya korban tabrak lari."

"HUH?! KAU SERIUS??!!"

Sudah menjadi dugaan Jimin kalau Hyungsik akan kaget. Bagaimana tidak, siapa yang tidak terkejut kalau temannya kecelakaan? Kecuali kalau orang itu psikopat.

"Iya, tapi jangan khawatir. Aku tidak masuk hari ini karena menjaganya, kalau kau mau nanti kau bisa menjenguknya." Jelas Jimin tak mau membuat teman Taehyung itu khawatir.

"Syukurlah, tapi apa keadaannya baik-baik saja sekarang? Mungkin aku agak sore baru bisa menjenguknya, ada beberapa yang harus kukerjakan di kampus Jim."

Jimin berdehem sambil mengeluarkan vape yang berada di saku celananya.

"Baiklah, jaga dia Jim."

Tentu saja itu sudah menjadi kewajiban Jimin, "Sudah pasti."

Tut.

Menghisap vape itu lalu mengeluarkan asap yang mengepul, sambil sesekali melirik kearah Taehyung yang masih tetap berada diposisi yang sama.

Apa yang akan dia lakukan untuk taruhan itu? Bagaimana kalau dia kalah? Apa benar-benar dia akan secara total pergi dari kehidupan Taehyung?

Aku tidak bisa.

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now