28. Woke up

404 55 0
                                    

"Maaf, tapi kami belum bisa menemukan bukti yang kuat sampai sekarang."

Jimin memalingkan wajahnya dari polisi dihadapannya sambil berdecak kesal.

Sudah tiga hari lamanya tapi tak ada sama sekali perkembangan, "Ayolah, ini adalah kasus serius dan tak bisa dianggap remeh begitu saja Sir."

Bisa saja Jimin menyelesaikan kasus ini dalam sehari, namun bukan itu solusinya. Menyogok polisi dengan segumpal uang? Itu hanyalah jalan keluar seorang pemalas yang mengandalkan uang dalam segala hal.

Dia menghela nafas pelan lalu beranjak dari situ tanpa sepatah katapun, Jimin jadi terpikirkan tentang mobil sport hitam yang ditangkap oleh kamera CCTV jalan itu. Ia merasa pernah melihat, tapi lupa dimana.

Ting!

Jungkook

Taehyung barusan sadar.

On the way.
(Dibaca)

Dengan jantung yang berdebar senang serta keringat yang membasahi pelipisnya, Jimin segera datang ke rumah sakit itu yang berjarak cukup jauh.

Tapi bukan Park Jimin namanya kalau tidak mengebut, buktinya 20 menit perjalanan saja sudah sampai.

Membuka pintu dengan semangat, melihat Taehyung yang sudah tidak memakai masker oksigen lagi. Dan juga... Jungkook?

Ada apa dengan orang itu?

Mereka berdua saling berpandangan menatap heran satu sama lain sebelum Jungkook yang memutuskan pandangan itu dan berjalan keluar.

Dia baru saja melihat mata Jungkook sembab dan juga kemerahan, tak mungkin kan berandal itu menangis? Ya walaupun Jimin juga akan menangis sewaktu Taehyung bangun, dengan catatan menangis bahagia.

Ingin bertanya tapi gengsi, toh juga orangnya sudah keluar.

Jimin mendekati Taehyung lalu terduduk disitu, baru saja duduk sudah dikagetkan oleh suara seseorang. Ah, ternyata Dokter Lee.

Dokter itu terlihat membawa sebuah map dokumen lalu membungkukkan badannya pelan yang juga dibalas oleh Jimin, "Ah, nee. Ada apa dok?"

Dokter itu menggeleng samar sambil tersenyum kecil kemudian mengecek selang infus Taehyung yang sudah terpasang dengan benar.

"Mari ikut keruangan saya."

Jimin mengangguk pelan lalu mengekor dibelakang, ketika di lorong dia sempat melihat Jungkook yang berlari entah kemana.

Tak menunggu lama mereka berdua sampai diruang kerja dokter itu. Seperti biasa, Jimin tentunya akan dipersilahkan duduk. Tapi dokter itu memberikan sebuah map dokumen yang daritadi dia pegang.

"Ini." Map tersebut diterima oleh Jimin dengan keheranan.

Dokter tersebut hanya tersenyum di wajah lelahnya, lalu membuka kacamatanya. "Itu adalah hasil rontgen yang kulakukan kemarin."

Oh iya. Jimin baru ingat.

Dia menghembuskan nafasnya pelan sambil membuka dokumen tersebut, terdapat foto rongga kepala yang Jimin tak tahu apa itu.

Dokter Lee menunjuk kearah sebuah benjolan kecil yang terdapat di bagian otak sebelah kanan. "Itu."

Dokter Lee menyandarkan punggungnya ke kursi yang dia duduki, menghela nafas sambil menatap Jimin.

Refuser d'y Aller [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang