4. Kecelakaan

1.1K 122 0
                                    

Buru-buru Taehyung menghampiri Jungkook yang terlihat di kerumuni oleh kerumunan orang-orang disitu.

"Kau kenapa bisa seperti ini?! Ya ampun kakimu!" Teriak Taehyung histeris melihat kaki Jungkook yang berdarah. Jungkook hanya diam saja melihatnya.

Taehyung kesal karena orang-orang disekitarnya hanya menonton saja, dasar sampah. Setidaknya kalau tidak ingin membantu ya tidak usah menonton, mereka pikir ini tontonan apa.

"Apa sudah ada yang memanggil ambulans?" Tanya Taehyung kesana kemari.

"Sudahlah aku tak apa." Jawab Jungkook cepat dan berusaha untuk berdiri dan ingin menaiki motornya.

"APA YANG KAU LAKUKAN BODOH?!"

Duh, namja manis ini kalau teriak tidak main-main. Telinga Jungkook sakit sekali mendengarnya.

"Ya aku mau pulang! Bisa tidak jangan teriak!" Jawab Jungkook membalas teriakan Taehyung tadi.

"Ambulans akan datang sebentar lagi." Ucap seorang ahjussi yang ada di kerumunan itu.

"Ah iya, terima kasih ahjussi." Taehyung melempar senyumnya kepada lelaki tua itu.

"Tuh kau dengar kan? Tunggu saja ambulans. Memangnya kau bisa apa saat sedang terluka begini? Yang ada kau mati ditengah jalan karena tidak bisa mengendarai dengan benar, bodoh." Oceh Taehyung panjang lebar.

Jungkook hanya berdecih, dirinya bukan lelaki lemah. Dia masih bisa mengendarai motor dengan benar walaupun tidak senekat itu.

Kerumunan orang-orang itu sudah hilang entah kemana, dasar. Mencari sesuatu yang menurutnya bagus untuk dilihat, lalu ditinggal pergi begitu saja.

Jungkook ingin berusaha berdiri namun kakinya terlalu sakit untuk berdiri karena tadi tertimpa motor ninjanya itu.

Berusaha mencari keseimbangan dan refleks memegang Taehyung yang berdiri disampingnya, namun Taehyung tidak sekuat itu menahan Jungkook yang akhirnya mereka jatuh berdua dengan posisi yang... Uhm ya, cukup intim.

Jungkook yang menindih tubuh Taehyung yang terjatuh diatas trotoar dan Taehyung yang meringis sakit saat punggungnya terjatuh.

Keduanya diam sambil saling menatap, seakan lupa bahwa dunia bukan milik berdua. Masih ada orang-orang yang lalu lalang menatap mereka aneh, ada pula yang menggeleng maklum terhadap anak muda itu.

Jungkook menatap Taehyung dengan terdiam. Surai hitam yang lembut dengan wangi vanilla yang memabukkan. Tatapan mata sayu yang indah ditambah iris cokelat yang membola lucu. Bibir merah menggoda alami serta hidung mancung yang terdapat tahi lalat kecil, menambah kesan manis. Dan jangan lupakan pahatan wajah yang begitu sempurna, tampan. Namun manis.

Taehyung pun menatap Jungkook tak berkedip. Iris hitam pekat itu seakan menghipnotisnya untuk selalu menatapnya, surai hitam acak yang sedikit gondrong menambah kesan tampan sekaligus manly. Oh, lihatlah hidung mancungnya itu, bahkan nafasnya pun bisa terasa di pipi Taehyung.

Tersadar akan lamunannya, Taehyung segera mendorong Jungkook untuk menjauh. Dan Jungkook pun tersadar hanya bisa tertawa canggung.

Tepat setelah itu seorang wanita bersama anak perempuannya lewat didepan mereka berdua yang masih melamun.

"Eomma, lihat! Dua oppa itu berpacaran ya?" Tanyanya dengan mata berbinar.

Mereka berdua yang mendengar itu hanya diam seribu bahasa. Malu lebih tepatnya.

"Hust! Jangan ganggu mereka Chungcha! Aduh, maafkan anak saya ya! Chungcha ayo!" Wanita itu menarik pergelangan tangan anaknya dan segera pergi dari situ.

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now