11. Dokter tampan

674 94 0
                                    

Sudah dua bulan lebih berlalu.

Tidak ada yang berubah, semua masih tetap sama. Hanya saja Jungkook makin menyebalkan untuk Taehyung. Jimin pun semakin protektif, berlebihan memang.

Tapi ada satu yang mengganjal di pikiran Taehyung.

Kakak.

Taehyung menghela nafas sambil memperhatikan jam dinding yang ada di kelasnya. Sebentar lagi kelas akan berakhir dan mungkin ia akan langsung pulang ke apartemennya.

Lagi pula ia mau kemana memangnya? Tugasnya semakin hari semakin banyak, mengutuk dosen-dosen itu pun percuma.

Lamunan Taehyung terpecah saat seseorang memanggilnya, "Taehyung?" Ah, Hyungsik rupanya.

"Kenapa?"

Hyungsik hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya ini, melamun merupakan hobi favoritnya.

"Kau asik melamun, kelas sudah berakhir." Ucap Hyungsik sambil membereskan barang-barangnya kedalam tasnya.

Perkataan Hyungsik membuat Taehyung mengedarkan pandangannya ke seisi kelas.

Wow, kosong.

"Aku duluan, jangan melamun terus. Bisa-bisa kau menabrak orang nanti." Kata Hyungsik sambil menepuk pundak Taehyung pelan.

Apa aku memang selalu melamun ya?

Buru-buru ia membereskan barang-barangnya dan pergi dari kelas, Jimin sedang tidak ada kelas hari ini. Ia tak mau ketinggalan bis lagi seperti kemarin-kemarin.

Taehyung sudah sampai di halte bis yang biasa menjadi tempat dia untuk menunggu. Ia merogoh kantong celananya untuk mencari permen karet.

Selain melamun juga ternyata hobi barunya adalah memakan permen karet. Ia ingat betul saking seringnya dia makan permen karet, Jimin sampai marah-marah.

Katanya, "Keseringan makan permen karet. Sampai angin pun kau kunyah."

Padahal ia juga tidak tahu, mulutnya hanya bergerak sendiri, mungkin sudah menjadi kebiasaan.

Saat bis sudah sampai, ia langsung naik dan memilih duduk di paling belakang dekat jendela. Ia suka duduk di belakang. Dulu juga begitu di kelasnya, tapi dosen Choi memindahkannya kedepan karena ia sering melamun.

Taehyung hanya menatap jalan raya yang padat akan kendaraan. Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama.

Begitu pula dengan kehidupannya, tidak ada yang berubah. Taehyung benar-benar merasa hidupnya terlalu monoton untuk ukuran anak muda.

Tidak ada yang bisa dilakukan.

Taehyung hanya menghela nafas sambil menatap ponselnya. Sudah lama sekali sejak Namjoon menghubunginya.

Biasanya Namjoon akan menanyakan kabar misalnya sekedar bertanya sudah makan atau belum dan juga kabar kuliahnya. Tapi ini tidak. Benar-benar tidak ada kabar.

Taehyung sudah berkali-kali mengirimkan pesan bahkan menelepon tapi tetap saja jawabannya sibuk. Ia tahu Kakaknya itu memang orang sibuk, tapi sesibuk apa sih?

Tangannya bergerak untuk mengetikkan beberapa kalimat di ponselnya setelah itu ia kembali menatap jalanan.

Netranya menangkap sebuah gedung yang ia tahu adalah rumah sakit. Rumah sakit dimana kejadian beberapa bulan yang lalu saat ia pingsan di toko buku.

Entah bagaimana bisa Taehyung sekarang sudah berdiri dari duduknya dan menyetop bis itu untuk berhenti. Ia turun dari bis itu lalu berjalan kearah rumah sakit itu.

Refuser d'y Aller [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang