-SI ES BATU KAKU-

7.3K 279 6
                                    

typo? monmaap, yaaa hihihii..

--happy reading--🤙🏻

-------------

6.15 WIB

Seorang gadis yang tengah bersiap untuk pergi menuju kampus nya. Berjalan menuruni tangga, mendekatkan dirinya ke meja makan, yang sudah ada kedua orangtuanya, ah tidak. Mama nya tidak ada ternyata. dan tak lupa dengan satu adik perempuan nya.

"Andin." ucap Surya -Papa- saat gadis itu di dekat meja makan. "duduk, nak." titah nya menunjuk kearah kursi disamping kanannya.

"Makasih, Pa." balas Andin dengan senyum manis nya. "Mama, mana, Pa?" tanya Andin saat memakan nasi goreng.

"Mama di-- nah, itu Mama." tunjuk Surya pada pintu dapur.

"Pagi, gadis-gadis nya Mama." sapa Sarah -Mama- kepada kedua anak gadisnya.

"Pagi, Ma." balas keduanya.

"Ehiya, Kak.. Gue berangkat bareng lo, ya?" ujar Elsa -adik-.

Andin hanya mengangguk dan memberikan acungan jempol. Dan, terus menyantap nasi goreng buatan Mama nya.


----------

Keluarga yang satu ini, juga tak kalah harmonisnya dengan keluarga Andin. Di dalam rumah bak istana, itu. Berisi empat penghuni yang sangat ramah, dan dermawan. Kini keempat nya yang sedang sarapan bersama, sesekali tertawa, dan membahas hal apapun.

"Noh, Bang Al. si es batu kaku." celetuk Roy -adik- dengan terkekeh.

"Kamu, bisa aja. Roy." kata Rossa -Mama-.

"Daripada lo, buaya Ciliwung." balas Aldebaran tak mau kalah.

"Tapi, emang bener, Al yang di bilang adik kamu, itu?" tanya Hartawan -Papa-.

"Apasih, Pah.. Engga, kok." sarkas Al mendelik kesal.

"Ga salah, lagi." ledek Roy menatap jahil Abang satu-satunya, itu.

"Udah-udah, kok kalian jadi berantem gini, sih." kata Rossa melerai keduanya. "Papa, juga.. Bukannya berhentiin anaknya berantem." omel nya pada Hartawan.

Ketiganya hanya cengengesan saja. dan melanjutkan sarapannya.

"Al, berangkat sekarang, ada kelas pagi." pamit Aldebaran mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Iya, hati-hati my son." balas Rossa mengusap sayang lengan kekar Aldebaran.

"Hati-hati, Al." kata Hartawan yang hanya diangguki oleh putra kaku nya, itu.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam." balas mereka kompak.

----------

"ANDIINN." teriak seorang gadis dari koridor parkiran.

"Haiss, berisik lo." kesal Andin mengusap kedua telinga nya. "lo sekali aja, gausa teriak-teriak. bisa, Cait?"

"Ga bisa." balas Caitryn -sahabat- dengan kekehannya.

POSSESSIVE ICE BOY[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang