-CALON MANTU?-

2K 240 1
                                    

typo? monmaap, ya HAHAHA.

HAIIII GAISSS!!! lama banget, ya? aku ga upload?
xixixii, maap, yaa lagi miskin. alias gada kuota wkwk.

Tapi, sekarang ku lagi dapet WiFi nyasar HAHAH. jadi, insyaallah upload dua chapter 🤗☺️

yuk, bacaa 🙌🏻

--HAPPY READING-- 🤙🏻

-----------

Setelah keluar dari toko alat tulis, Aldebaran dan Andin mengunjungi sebuah kafe didekat toko, itu. Tadinya, Andin sempat menolak karena dirinya ingin segera pulang, lantaran sangat malu saat dirinya mengatakan bahwa Aldebaran itu kekasihnya. Tetapi, Aldebaran memaksa dan mendengar suara konyol dari perut Andin. Dan, akhirnya Andin-pun menyetujui.

Sampai di kafe, dan makan makanan yang sudah dipesan. Andin, sama sekali tidak berbicara bahkan memandang wajah tampan Aldebaran. Dirinya masih menahan rasa malu, dan merutuki bibirnya yang asal ceplos, ini.

Hingga sebuah tangan terulur tepat diujung bibir indahnya. Tangan siapa lagi kalau bukan milik Aldebaran Alfahri. Menyapu sisa-sisa makanan yang berada disitu dengan tangan kekar lelaki, itu.

"Makan lo udah kek bocah." ucap Aldebaran yang masih membersihkan sisa makanan, itu.

Entah apa yang kini Andin rasakan, tetapi jantungnya sangat berdebar kencang, wajah yang mulai merona. Perlakuan lembut Aldebaran selalu saja membuat Andin seperti ini.

"Eum--makasih." balas Andin ikut membersihkan sisa makanan itu tanpa menoleh kearah Aldebaran.

Aldebaran terkekeh kecil, melihat tingkah gadis didepannya sangat aneh sejak keluar dari toko, itu. Seperti, bukan Andin yang Aldebaran, kenal.

"Udah, gapapa, kok.. Santai aja, kali." ujar Aldebaran disela-sela makan Steak-nya.

"Hah?-" Andin menatap ngebug wajah Aldebaran, hal itu membuat Aldebaran ingin sekali menggigit pipi bulat gadis, itu.

"Oh. Iya, gue minta maaf, ya? pasti lo ga nyaman, 'kan pas gue ngaku-ngaku lo pacar, gue?" lanjut Andin.

Aldebaran menggeleng cepat, lalu tersenyum tipis. "ga masalah buat gue. selagi itu buat lo bebas dari lelaki brengsek, itu."

"Makasih, Al." ujar Andin tersenyum manis.

"Hm." Aldebaran hanya berdehen, lalu melanjutkan lagi makan nya.

"Mm--Al." panggil Andin sedikit ragu.

Aldebaran dengan cepat menoleh menatap wajah cantik Andin. "kenapa?"

"Boleh nanya?"

"Boleh, asal ga yang aneh-aneh."

Andin memutar bola matanya malas. "ga akan."

Aldebaran mengangguk. "apa?"

"Nama lo, beneran, itu?"

"Aldebaran?"

"Alfahri? sambung Andin.

Aldebaran mengangkat satu alisnya. "Kenapa, emang?"

POSSESSIVE ICE BOY[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang