-WHO?!-

1K 160 7
                                    

Sebelum baca,

WAJIB!

follow akun wattpad ini.
biar bisa baca, part yang akan di PRIVAT.

FOLLOW IG author juga🤟🏻
.
@mhrnkna
@koronggcantiiikk

^ maaf kalau ada yang typo, nggak di baca ulang soalnya. Xixixii..^

-HAPPY READING-

•••••

Sudah berada di tempat tujuan, pandangan laki-laki yang saat ini memakai kacamata hitam, kemeja hitam, dan celana jeans hitam, tak lupa dengan sepatu boot hitam, berdiri tegak menatap lurus ke depan.

Aldebaran. Saat ini sudah seperti seorang Mafia. Tegas, berwibawa, dan kejam.

"Bos, disana nggak ada apa-apa. Kosong." kata orang suruhan Aldebaran yang memiliki badan sedikit gempal.

"Okay. Kita tunggu yang lain." balas Aldebaran tak sedikitpun bergerak.

Beberapa detik berdiam, dengan kedua tangan yang ia masuki ke dalam saku celananya. Anak buah yang kedua datang dari arah kanan. Sedikit berlari menghampiri Aldebaran.

"Permisi, Bos. Tadi saya sudah bertanya kepada warga sekitar, katanya mereka tidak melihat Ibu Andin. Dan, tidak melihat wanita seperti Bu Andin lewat kesana." laporannya dengan tegas.

Anak buah yang Aldebaran bawa saat ini, sekitar 4 orang. Semuanya sudah menjalani pekerjaannya masing-masing, yang tentu diberi arahan oleh Aldebaran.

Yang pertama tadi, ada Boim. Yang kedua, ada Rizza. Ketiga ada, Herdi. Dan terakhir, Putra.

Saat ini, Aldebaran tinggal menunggu kedua anak buahnya yang belum datang, atau melapor. Herdi dan Putra.

"Sudah di kasih lihat foto, Andin?" tanya Aldebaran memastikan kepada Rizza.

Rizza mengangguk cepat. "Sudah, Bos."

Padangan Aldebaran menunduk, menatap jam tangan nya yang melingkar di lengan kirinya. Lalu kembali meluruskan pandangan nya ke depan.

"Tinggal dua lagi. Kalau sama. Kita balik ke penginapan." ucap Aldebaran santai, namun sangat tegas.

"Baik, Bos." kompak keduanya cepat.

Aldebaran kembali melihat terakhir kali GPS ponsel Andin. Memang berhentinya disini, di tempat saat ini Aldebaran dan keempat anak buahnya berada. Di salah satu Desa yang sangat jauh dari keramaian.

Mungkin, yang melihat Aldebaran saat ini akan merasa seram, karena wajahnya yang begitu tegas dan menakutkan. Tetapi, tidak ada yang tahu juga, di dalam hatinya, dan fikirannya.

Seperti. Di paksa kuat oleh keadaan.

Harus kuat demi Andin, yang ia sendiri tidak tahu apakah istirnya itu baik-baik saja, atau malah sebaliknya.

Aldebaran sempat berfikir. Jika Andin di culik, mengapa tidak ada telepon masuk, untuk meminta tebusan. Ini yang membuat Aldebaran seperti ini, kuat dan menyembunyikan dari yang lain. Bahwa, Andin bukan di culik, tetapi ada yang ingin bermain-main dengan dirinya.

Berani sekali.

••👶🏽🤰••

"Al, ini orangnya."

Setelah mendapatkan laporan dari kedua anak buahnya, yang sama halnya dengan kedua anak buahnya pertama. Tidak ada informasi apapun. Aldebaran langsung menancapkan gas mobilnya tak santai menuju penginapan.

POSSESSIVE ICE BOY[ON GOING]Where stories live. Discover now