-FLASHBACK-

1.6K 219 11
                                    

typo? monmaap, ya 😅

hai hai, gaisss 🤙🏻 duhh, maap banget, yaa baru upload 🥲 lagi ada sesuatu yang membuat mood jelek wkwk 🤣

kalau kalian lupa sama cerita sebelumnya, bisa dibaca kembali, yaa 🤗

Yuk, langsung baca aja.
jangan lupa, Bismillah-nya ☺️🙌🏻

--HAPPY READING--🤙🏻☺️


----------

Flashback...

Saat Aldebaran dan Andin keluar dari kamar, dan berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan. Berjalan beriringan dengan sangat khawatir, Andin yang sudah seperti maling yang tertangkap basah oleh Polisi. Aldebaran yang melihat tingkah gadis disampingnya sedang gelisah, dengan refleks tangan kekar nya menyambar tangan mungil nan lembut milik Andin. sontak perlakuan Aldebaran membuat Andin terkejut dan menjadi salah tingkah.

"Jangan khawatir, ada gue. Mama gak akan marahin lo, kok." ujar Al sangat lembut.

Andin mengangguk lemah, "tapi gue takut, Al."

Aldebaran menatap raut wajah Andin yang saat ini menurutnya sangat menggemaskan. Tidak Andin ketahui, bahwa saat itu Aldebaran sedikit melengkungkan bibirnya, walaupun sangat tipis. Tetapi, dirinya kembali mendatarkan wajahnya.

"Percaya sama gue." bisik Aldebaran dengan suara beratnya, membuat Andin bergidik geli.

Kini keduanya sudah berada di meja makan. Disana sudah ada Papa Hartawan, Mama Rossa, dan ada Roy, juga. Tak lupa, Kiki dan Kusma yang sedang melayani mereka disana.

"Oh, kalian udah disini." kata Hartawan memecahkan keheningan, "sini, duduk-duduk" titah nya dengan menujuk dua kursi kosong, yang biasanya Aldebaran dan Roy duduki.

"I-iya, Om." balas Andin dengan gugup.

Aldebaran langsung membawa Andin duduk disebelahnya, hingga dirinya berhadapan dengan Roy.

"Loh? Andin." kaget Roy saat melihat Andin dihadapannya. Pasalnya, sedari tadi, Roy hanya fokus pada ponselnya.

"Roy?" Andin-pun tak kalah kagetnya saat melihat lelaki yang dulu sempat mengisi hatinya.

"Kalian udah saling kenal?" tanya Rossa disela-sela makan nya.

"Ini loh, Ma. Cewek yang waktu itu aku ceritain ke Mama." kata Roy menatap wajah Mama-nya dan menunjuk kearah Andin.

"Si Sekretaris Osis, itu." kini Hartawan ikut menimbrung.

Roy mengangguk cepat. "iya, Pa. Sekretaris Osis dulu yang aku ceritain ke Papa sama Mama, itu dia. Andin. Mantan Pacarku." jelas Roy, membuat Aldebaran tersedak makanannya.

"Hey, Al. Pelan-pelan makan nya." kata Hartawan menyodorkan segelas air putih.

"Makasih, Pa."

"Oh, jadi ini mantan kamu dulu." seru Rossa menatap wajah Andin.

Andin yang ditatap seperti itu sedikit mengurangi rasa kegelisahannya. Tersenyum hangat dan mengangguk pelan.

"Ayo, Andin. Makan dulu," titah Hartawan.

Andin mengangguk kembali dan tersenyum manis. Dan mulai makan makanan yang tadi sempat ia masak.

POSSESSIVE ICE BOY[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang