POSSESSIVE ICE BOY[ON GOING]

-HAYOO!! LAGI APA?!-

🚫TYPO? MONMAAP, NGETIKNYA SAMBIL TIDUR, WKWK🚫

‼️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️
CHAPTER NYA NANTI DI PRIVATE
KALAU GAK FOLLOW.
..
‼️BACA DOANG, FOLLOW KAGAK‼️
ANJAY, SREPEETTT
..

‼️kalo ada yang tipo, kasi tau wkwk ‼️

jangan lupa
bismillah, dulu gaiss ☺️

‼️FOLLOW IG‼️
...
@bintamahara
@alfahrialdebaran_
@andinkhrsmputri
...

‼️VOTE‼️
‼️KOMEN‼️
...

...

‼️BANYAK NGEMEENGG. LET'S GOO ‼️
.

BISMILLAH, DULU 😡✨
.

--HAPPY READING--🤙🏻

• • • • •

Sepertinya, pagi ini. Adalah pagi yang sangat bahagia, bagi Andin. Entah kenapa, sejak semalam Aldebaran mengatakan itu, Andin tak henti-hentinya mengembangkan senyumannya.

Bahkan, Andin sampai melupakan bahwa dirinya sedang kesal dengan Aldebaran, sedang tidak ingin berbicara kepada tunangannya itu.

Dan, saat ini, dirinya tengah menunggu seseorang menjemputnya. Siapa lagi kalau bukan, Aldebaran.

Ada perasaan gugup, dan gemetar. Gadis itu terus saja menggoyang kedua kakinya. "Kenapa jadi dagdigduuggg gini, sihh!!"

"Bisa aja, Aldebaran bilang itu becanda doang. Gabut, misalnya."

"Ish! Kenapa tangan gue jadi tremor gini."

Seperti itulah gerutu Andin terhadap dirinya yang aneh itu. Tak lama dari itu, Sarah keluar dari dapur. Menghampiri Andin yang sedang duduk manis di ruang tamu.

"Ndin." panggil Sarah saat dirinya sudah dekat dengan sang putri.

Andin mendongak, matanya menatap benda kotak persegi panjang yang berada di lengan kanan Sarah.

"Itu apa, Ma?" tanya Andin sambil menunjuk kearah benda itu.

"Ini bekel makan. Nih." jawab Sarah seraya memberikan tempat makan, kehadapan Andin.

"Andin 'kan, udah makan, Ma." tanyanya kembali, sambil mengerutkan dahinya.

"Nggak apa-apa. Kamu bisa makan ini buat siang. Gak akan basi. Itu juga Mama bikinnya rada banyak, kamu kasih Aldebaran juga, ya."