-ASSALAMU'ALAIKUM HURU-HARA-

1.9K 217 46
                                    

capek bgt pokoknya hari ini:))

capek hati,
pikiran,
jiwa,
raga.

:))

ehehe, lupain.

jangan lupa, vote
sama,
follow akun ini
bakalan di PRIVAT soalnya.

tekan Bintang, sebelum baca!

-HAPPY READING-

• • • • •


"ALDEBARAAAANN!!!!"

Andin berteriak bagai orang yang kesurupan. Bahkan, saat Roy yang akan memasuki kamarnya pun, terlonjak kaget.

Bagaimana Andin tidak berteriak seperti itu. Aldebaran yang seenak jidatnya, mengobrak-abrik lemari pakaian mereka. Padahal, selang beberapa menit, Andin baru saja merapikannya.

"Dimana tuh anaknya si Dody!"

"Jangan harap lo selamat!"

"Eh, kalo nggak selamat, gue janda. Kagak jadi, dahh."

"Sumpah, Bismillah. Tarik napas, tahan, tahan, buang. ALDEBARAN!!!!"

Andin terus saja menggerutu, sambil menuruni anak tangga. Entah, dirinya akan kemana. Jalan dulu saja, yang penting mencari Aldebaran. Dan ketemu.

Andin sudah berada dilantai bawah, pandangannya mengedar, menatap seluruh penjuru rumah bak istana itu.

Tetapi, yang dicari malah tidak ada. Kemana perginya si kaku bucin itu? Pikir Andin.

Hingga suara pukulan bola terdengar di indera pendengarannya. Memicingkan matanya, menyelipkan rambut yang menutupi telinganya. Dan berjalan mengendap-endap, menuju lapang basket, yang berada di halaman belakang rumah suaminya itu.

Saat tiba ditempat tujuan, Andin tersenyum sinis. Dengan langkah angkuhnya, wanita itu mulai mendekat. Dan dengan hitungan detik, Andin melempar sendal swallow yang ia gunakan.

Tepat! Lemparan Andin tepat sasaran. Berhasil mengenai punggung Aldebaran yang memakai Jersey yang terlihat basah dibanjiri oleh keringat.

"Anjing!" maki Aldebaran saat benda lentur mencium punggung tegapnya.

Laki-laki itu belum sadar, siapa yang melempar benda tersebut. Tangannya memegang kuat sandal itu, siap melemparnya kembali. Pada saat membalikkan tubuhnya. Ia melihat, seorang wanita cantik yang sedang berkacak pinggang. Tak lupa, dengan wajah yang sangat menggemaskan bagi Aldebaran.

"Ngomong apa tadi!?" sembur Andin saat Aldebaran sudah mulai mendekat.

"Coba, sekali lagi!" Aldebaran sudah mendekat, Andin langsung menjewer telinga kanan Aldebaran. Layaknya seorang Ibu yang memarahi anaknya.

"Arrghh!! Andin sakit. Nanti telinga gue copot." ringis Aldebaran, Benar-benar jeweran Andin tidak ada tandingannya.

"Ngomong sekali lagi!"

"Nggak, nggak. Tadi refleks. Lepas, ya?"

"Refleks, refleks." sungut Andin tidak bersahabat. Dan langsung melepaskan tangannya dari telinga Aldebaran.

Laki-laki itu mengusap-usap telinganya yang terasa panas. Sesekali meringis ngilu. "Ada apa? Teriak-teriak, gitu. Mana nabok pake sendal butut lo lagi."

"Enak aja butut!" sentak Andin tidak terima. "Sendalnya emang biasa aja. Tapi harganya yang luar biasa!"

Aldebaran hanya menyengir. Tentu, dia sangat tau berapa harga sendal istrinya, itu. Karena, ia yang membelinya sendiri. Andin? Boro-boro, wanita itu ingin. Melihat harganya saja, rasanya sudah sesak napas.

POSSESSIVE ICE BOY[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang