10. Siapa istri Dok. Udin?

1.6K 105 1
                                    

Waktu itu gue gak sengaja dengar pembicaraan Dok. Udin sama pasien ruangan 122." Elli menatap Monalisa serius. "Lo tau Kakek Jojo, pasien dengan riwayat penyakit Asma?"

Monalisa mengangguk.

Elli memukul punggung Monalisa sampai si empunya mengaduh sakit. "Kakek Jojo itu nyuruh Dok. Udin untuk nikahin salah satu anaknya. Gila, kan?"

"Terus!"

Elli memukul lagi punggung Monalisa lebih keras dari sebelumnya. "Ya, mana boleh, Dok. Udin itu punya gue. Main jodoh-jodohkan laki orang sembarangan." Elli bicara menggebu-gebu sampai tidak menyadari raut keterbingungan Monalisa.

"Tunggu." Monalisa menatap Elli lekat. "Maksud lo apa tadi menyebut Dokter Rudy laki orang?"

"Hah." Elli cengo. Apa iya tadi dia menyebut begitu? Seketika wajah Elli pucat pasi, apa baru saja dia membongkar status hubungannya dengan Rudy? Kalau iya, bisa gawat hidupnya.

"Maksud lo nyebut Dokter Rudy laki orang itu apa?" Monalisa terus meminta penjelasan karena bingung ditambah penasaran. "Dokter Rudy itu suami lo, pacar lo, atau suami orang lain sih?"

"Suami orang." Elli menjawab cepat. Dia meringis karena ekor matanya tak sengaja melirik Rudy yang tengah memperhatikannya sambil melipat tangan di dada. Matanya memicing tak setuju dengan ucapan Elli yang mengatakan Rudy sudah menikah dengan orang lain.

"MASA!" Monalisa berdiri sambil berteriak histeris. "Ya ampun. Ini gosip terpanas saat ini. Kenapa lo baru kasih tau hal ini sekarang? Wah gila, lo nikmatin gosip sendirian gak ngajak-ngajak gue." Monalisa memegang kepalanya sambil mondar mandir gak jelas.

"Please deh Mo, ini harusnya jadi rahasia kita berdua." Elli ikut berdiri untuk menghentikan Monalisa yang berjalan heboh kesana kemari. Elli kembali meringis ketika melihat Rudy tengah berjalan menghampirinya.

"Kenapa harus jadi rahasia? Ini berita besar. Semua orang pasti kaget mendengarnya." Monalisa mentap Elli tak paham. Kabar simpang siur mengenai Dokter Rudy, Dokter terbeken se fakultas dan se Rumah Sakit memang selalu menjadi topik hangat dikalangan para suster, Dokter perempuan, bahkan orang luar sekalipun. Paras rupawan Rudy yang lain dari orang-orang normal lainnya membuat Dokter Rudy terlihat mencolok. Bagaimana tidak, ketika setiap orang umumnya memiliki rambut hitam atau pirang Dokter Rudy mempunyai rambut putih. Ketika orang-orang ada yang berkulit putih, hitam, sawo, kuning, Dokter Rudy memiliki kulit putih pucat. Dan ketika orang kebanyakan mempunyai bola mata hitam, coklat, biru, Bola mata Dokter Rudy berwarna pucat.

Elli tidak dapat menjawab pertanyaan Monalisa karena Rudy, orang yang tengah di bicarakannya saat ini sudah berdiri di belakng Monalisa. Elli memandang Rudy dengan pandangan paling memelas yang dia punya supaya tidak membocorkan rahasia mereka pada Monalisa.

Rudy sendiri yang di tatap seperti itu oleh Elli hanya mengangkat sedikit alisnya menantang.

"Gila, anak-anak pasti heboh dengernya. Iya kan, Elli?" Monalisa menatap Elli dengan binar penuh kebahagiaan. Monalisa tidak tau, bahwa orang yang tengah dibicarakannya tengah berdiri di belakangnya sambil menyenderkan tubuh dengan santai pada tembok.

"JANGAN!" Elli refleks berteriak ketila melihat Rudy sudah ingin membuka mulut. Buru-buru Elli menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya setelah menyadari kelakuannya. Dia memandang Moanlisa dengan cengiran khasnya. "Maksud gue, jangan disebarin. Lo kan belum tau siapa istrinya. Kalau ternyata pernikahannya sengaja ditutupin, lo mau tanggung jawab karena udah ngebocorin dan itu berdampak pada pernikahannya?"

"Iya, juga." Monalisa tampak berpikir sesaat. "Tapi, dari mana lo tau kalau Dokter Rudy udah Marrig?" Monalisa memicingkan mata menatap Elli curiga.

"Gu-gue... gue kan kenal sama istrinya." Elli menjawab kikuk sambil memaksakan tertawa. Elli sudah ingin menghentikan pembicaraan mengenai siapa istri Rudy ini, tapi sepertinya Monalisa masih keukeuh ingin membahasnya. Alhasil Elli hanya bisa pasrah sambil memandang Rudy dengan tatapan permohonan.

"Wah, Siapa?"

"Rahasia dong." Elli menjawab cepat. Terlalu cepat sampai membuat Monalisa heran sendiri. Dia tidak dapat untuk tidak berpikir, kenapa Elli selalu seolah menutupi identitas istrinya Dokter Rudy? Istrinya Dokter Rudy bukan Elli kan? Monalisa berkata dalam hati.

"Rahasia apa?"

Dapat Elli lihat tubuh Monalisa menegang saat mendengar suara ramah dari arah belakangnya. Elli bersyukur dalam hati karena Rudy masih mau menyelamatkannya.
Berbeda dengan Elli yang terlihat lega, Monalisa malah merasa gugup karena serasa tertangkap tengah membicarakan Dokter Ridy. Apa Dokter Rudy mendengar semua obrolannya dengan Elli? Monalisa membatin.

Perlahan Monalisa membalikan badannya sambil tersenyum kikuk. "Eh, Dokter Rudy. Sejak kapan berdiri disitu Dok?"

"Sejak kalian menggosipkan saya." Rudy menjawab enteng.

"Momo, ayo kita pergi!" Elli berbisik di telinga Monalisa.

Monalisa melirik Elli yang berdiri di sampingnya dan langsung mengangguk. "Ok." Kemudian melihat Dokter Rudy dengan tatapan penuh perminta maafan. "Mohon maaf Dokter Rudy, kami permisi dulu."

Monalisa berbalik diikuti Elli. Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan, mereka terpaksa berhenti saat mendengar suara Rudy.

"Elli, kamu ikut keruangan saya! Ada hal-hal yang ingin saya bicarakan." Rudy berbalik melangkah menuju ruangannya. Merasa tidak ada orang yang seharusnya mengikuti dari belakang. Rudy berhenti dan menoleh sedikit ke arah Elli. "Cepat!" Rudy berseru tak sabaran.

Buru-buru Elli berlari kecil untuk menyusul langkah lebar Rudy yang sudah berjalan lima meter di depannya. Samar-samar dia mendengar suara Monalisa yang mengatakan semangat. Elli berbalik sebentar ke arah Monalisa yang tengah memandangnya dengan raut merasa bersalah, Elli mengangkat kepalan tangannya ke atas sebagai bentuk balasan kata semangat. Elli kembali membalikan badannya lagi mengejar langkah Rudy yang semakin menjauh.

Begitu Elli menutup pintu ruangan Rudy, Elli harus dikagetkan dengan sentuhan tangan yang melingkari perutnya. "Kenapa?" Elli bertanya heran. Pasalnya Rudy jarang sekali melakukan sentuhan fisik dengannya. Bahkan Elli dapat menghitung jari skinsip yang mereka lakukan pasca nikah satu tahun yang lalu.

"Kamu istriku!" Rudy menjawab serak dari balik leher Elli. Rudy memang sengaja menempelkan tubuhnya dengan menyandarkan dagunya di atas pundak Elli. Entah kenapa, perasaannya tidak senang ketika Elli menyebut dirinya bukan istri seorang Rudy Hoerudin. Rudy ingin semua orang mengetahui hubingan mereka saat ini, padahal dulu awal menikah dia baik-baik saja waktu mendengar Elli ingin menyembunyikan dulu status hubungannya.

"Siap lagi." Elli menjawab sambil memaksakan tertawa.

Rudy membalik badan Elli sehingga mereka kini berhadap-hadapan. Rudy mendekatkan wajahnya sampai hembusan hangat napas Rudy dapat Elli rasakan di permukaan kulitnya. Cepat-cepat Elli memejamkan matanya bersiap menerima sentuhan dari bibir Rudy.

***

Status Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang