Bab 29. Mendadak jadi istri

1K 58 4
                                    

Elli sampai di ruang tengah tempat dijadikannya akad nikah dengan diapit oleh Sulis. Wajah heran Elli mengundang tatapan penasaran dari Rudy. Kenapa raut wajah Elli terlihat linglung?

"E, eh?" Elli seketika menggeser duduknya ketika Sulis mengatur tempat duduknya bersebelahan dengan Rudy.

"Kenapa sih?" Sulis berbisik di telinga Elli.

"Mamak, ini sebenarnya ada apa? Kenapa tiba-tiba udah nikah aja?" Elli balas berbisik di dekat telinga Sulis.

Sulis memandang heran anaknya. "Kamu ini malah kaya orang linglung gitu. Sekarang kamu bukan lagi lajang, melainkan sudah jadi istri orang." Sulis mengisaratkan Elli dengan matanya untuk melihat ke arah Rudy. "Cepat terima tangannya lalu sun! Mau jadi istri durhaka kamu?"

Ragu-ragu Elli mengulurkan tangannya menyambut tangan Rudy yang sudah lebih dulu terulur. Elli membawanya kedepan bibir dan menciumnya takzim.

Rudy tidak tahu, entah kenapa hatinya merasa hangat untuk pertama kalinya saat seorang perempuan menyentuhnya. Sebelumnya Rudy memang kerap menjaga jarak dari para perempuan yang mendekatinya, terutama masalah bersentuhan. Selain karena memang Agama islam melarang antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim bersentuhan kecuali madorot, Rudy juga merasa ada setitik risih termasuk dengan tunangannya Amelia.

Saat Elli menarik tangannya, saat itu pula Rudy memajukan bibirnya ke arah dahi Elli untuk menciumnya. Harusnya itu adalah momen terromantis pasangan yang baru menikah, berhubung Elli yang shock duluan refleks melengos  karena masih merasa ini mimpi, bibir Rudy yang seharusnya nempel di dahi malah nyosor pipi Supriyadi yang duduk di samping Elli.

Terperanjat, Rudy menatap horor Supriyadi sambil memegangi bibirnya. Dia melihat Elli yang juga terkejut sambil meliriknya bergantian antara dirinya dan Supriyadi.

"Ka-kamu...," bahkan Supriyadi sampai tidak bisa mengatakan apa-apa.

"Maaf, saya tidak sengaja." Rudy buru-buru menundukan kepalanya. Dia mengedarkan pandangan pada orang-orang yang hadir diacara akad nikahnya. Diantaranya banyak yang menahan tawa, atau bahkan tertawa terbahak-bahak seperti Pak Luran Groho.

Rudy melirik tajam Elli si pelaku utama yang menyebabkan dia salah cium. Untung yang dia cium  bukan bagian bibir.

Elli yang ditatap setajam itu hanya menundukan kepala menyesal. "Maaf, aku kira ini mimpi."

"Mimpi?" Rudy hampir berteriak tak percaya.

Sulis berdecak sambil menatap anaknya sinis. "Mentang-mentang lagi datang bulan, tidur dari sore sampai pagi. Jadinya linglung gini, kan?"

Dimarahi seperti itu, Elli manyun. Kenapa Mamaknya ini kejam sekali, mau di taruh di mana wajahnya ini. Lihatlah, sekarang semua orang menatapnya makin geli.

"Udah, sekarang lebih baik kita makan-makan. Mari-mari." Pak Lurah Groho menarik perhatian semua orang dari aksi lucu Rudy.

"Ayo." Nyonya Devi ikut masuk kejajaran makanan yang sudah terhidang.

"A-aku masuk kamar dulu." Secepat kilat Elli berlari masuk kedalam kamar untuk menyembunyikan wajahnya dari tatapan Rudy yang menguhunusnya tajam.

Baru saja Elli mendudukan tubuhnya di atas ranjang, pintu kamar sudah terbuka dan tidak lama Rudy masuk membuat Elli terbelalak.

Elli nyengir kaku begitu Rudy menatapnya tajam sambil melipat tangan di depan dada.

"Kenapa?"

"Apanya?" Elli pura-pura tidak mengerti.

Rudy melangkah hingga sampai berdiri tepat di depan Elli. Dia menunduk dengan mengukung tubuh Elli di antara dua tangannya. "Kenapa kamu menghindar waktu saya mau cium dahi?"

Status Rahasia Donde viven las historias. Descúbrelo ahora