1 Keberangkatan

13.5K 872 178
                                    

Hello guys..!!! Welcome back to my storyyy...!!!!

Apa kabar? Author balik lagi nih. Sesuai janji, begitu vote sampe 200 bakalan langsung di up chapter 1 ya... 
Dan bagi kalian yg belum follow Author segera difollow dulu karena banyak info Author kasih lewat pengumuman. Jadi kalo yg gak follow gk bakal tau info2nya. 

Tanpa berlama2,  kita langsung masuk chapter 1 The Owner of The Psychopath yah.  Hope you guys enjoy it,  let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Krystal tengah menyusun barangnya masuk ke dalam koper dengan teliti. Ia memilah pakaian yang dirasa cocok dengan gayanya, lalu memilah barang-barang penting yang akan ia bawa seperti buku-buku dan laptopnya. Besok siang pesawatnya akan berangkat menuju Negara tempat kerja barunya. Jika dipikir selama 25 tahun ini ia hidup dengan perlindungan penuh keluarga Lincoln dan keluarga besar Ritzie. Setelah besok, maka ia akan hidup mandiri jauh dari keluarga terkasihnya. Ya meskipun Krystal sangat yakin orang-orang ayahnya akan ada di mana-mana memantaunya. Belum lagi orang-orang kakeknya. Dan jangan lupakan pamannya yang sudah menunggu di Negara tempat ia akan bekerja nanti, United Kingdom of Great Britain and Nothern Ireland. Pamannya yang merupakan pengusaha kapal pesiar sekaligus anak dari pejabat kerajaan Inggris, lebih tepatnya menteri Negara perdagangan internasional, tentu saja tidak akan melepas pantauan di sekelilingnya.

Kegiatan Krystal tidak luput dari pandangan pemuda tampan yang mengamatinya sejak tadi. Pemuda bermanik cokelat itu menatap barang-barang yang dikemas Krystal dengan pandangan tidak rela.

"Ada apa?" tanya Krystal tanpa mengalihkan fokusnya yang sedang mengemas barang-barang.

Pemuda yang sejak tadi mengamati Krystal pun mengerucutkan bibirnya dan berjalan menghampiri Krystal. Ia memeluk tubuh Krystal dan menyandarkan kepalanya di punggung gadis itu.

"Kenapa harus bekerja jauh sekali?" keluh pemuda itu.

"Untuk menemukan jati diri kita, terkadang kita harus keluar dari zona nyaman, sudah saatnya bagiku untuk keluar dari sangkar emas Mommy dan Daddy," balas Krystal tanpa membalas pelukan pemuda tampan itu dan tetap menyusun barang-barangnya.

"Lalu bagaimana denganku? kau mau meninggalkanku di sini?" rengek pemuda tampan itu.

"Sudah berapa usiamu? kau itu sudah 23 tahun bodoh, masih mau menempeliku kemana-mana?" Krystal menghentikan kegiatannya dan menegakkan tubuhnya.

"Memangnya kenapa? aku kan adikmu, memangnya tidak boleh menempeli kakaknya?" balas pemuda tampan yang ternyata adik Krystal itu.

"Kau ini sudah besar Bryan, lagipula bukankah kau sudah lulus kuliah? sebaiknya kau mulai mencari pengalaman kerja, kujamin hidupmu akan menarik," Krystal melepaskan tangan Bryan yang melingkari perutnya dan berbalik menghadap adik tampannya.

"Menarik apanya, kau tidak lihat si kaku itu jadi semakin tidak terlihat seperti manusia? setiap hari melakukan hal yang sama, bangun, bekerja, makan kalau perlu, bekerja, tidur, lalu bangun dan melakukan hal yang sama lagi, setiap hari," omel Bryan.

"Dia masih kakakmu, sopanlah sedikit," tegur Krystal.

Bryan hanya semakin cemberut. Lalu merubah wajahnya menjadi sedih secepat kilat.

"Aku ikut denganmu saja ya, aku sudah bosan setiap hari hanya melihat rutinitas membosankan si kaku itu," rengek Bryan.

Krystal merubah ekspresi wajahnya menjadi datar.

The Owner of The Psychopath (END)Where stories live. Discover now