14 Dangerous

4.8K 363 112
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Siapa yang udah nungguin kisahnya Krystal dan Dom?? Ayo tunjuk tangan!

Yg penasaran kalian beruntung banget karena hari ini Author udah datang bawain kelanjutan dari kisah mereka nih. Tapi sebelum masuk baca kalian wajib banget vote dan komen yg banyak yaa.

Tapi komennya jangan cuma next dan nyuruh cepet up aja. Padahal yang baca sama yg vote aja jomplang abis. Kaum2 pembaca gaib jangan gitu lagi. Digunakan yuk jempolnya buat tekan vote nya.

Oke hope you guys enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Seumur hidupnya, Dom tidak pernah tahu apa yang ia rasakan. Ia tidak mengerti tentang emosi manusia. Itulah yang membuatnya selalu menatap lawan bicaranya dengan seksama untuk melihat perubahan ekspresi dari sang lawan. Dom banyak mengetahui arti dari ekspresi orang-orang yang dijumpainya.

Namun kali ini dia benar-benar tidak mengerti dengan ekspresi datar Krystal yang tidak menunjukkan emosi apapun. Belum lagi perasaan sakit yang menghantam dadanya begitu Krystal mengucapkan kata-kata itu. Menganggap mereka hanya orang asing.

Dom menatap Krystal yang masih menatapnya tanpa emosi. Dom memajukan wajahnya menghampiri mata tajam nan indah milik gadis di bawahnya. Menciumnya sambil memejamkan matanya, merasakan perasaan asing yang baru kali ini ia rasakan.

Dom menggerakkan kepalanya ke samping untuk mencium mata sebelah milik Krystal. Ciumannya berganti ke hidung mancung Krystal lama sebelum ciuman itu mulai intens menciumi apa saja yang ada di permukaan wajah Krystal.

Krystal yang sejak tadi menahan emosi mendadak tertegun mendapat perlakuan dari lelaki di atasnya. Kenapa Dom malah menciumi wajahnya? Namun Krystal sama sekali tidak mencegah ataupun menunjukkan respon akan apa yang dilakukan Dom.

Dom yang selesai memberikan ciumannya pun kembali memberikan jarak untuk menatap wajah Krystal yang masih berekspresi datar.

"Kau sudah selesai?" tanya Krystal datar.

Dom tidak memberikan jawaban apapun. Pria itu hanya menatap Krystal mencari arti dari emosi yang ditunjukkan Krystal.

Krystal yang melihatnya kembali tertegun. Sepertinya ia tahu apa yang dilakukan Dom. Jika dugaannya benar, maka dia sedang berurusan dengan bahaya saat ini.

"Menyingkirlah dan tinggalkan kediamanku sekarang juga." tekan Krystal untuk ke sekian kalinya.

"Aku tidak akan pergi kemanapun." balas Dom.

"Kau akan berurusan dengan anak buah ayahku." ujar Krystal dingin.

"Tidak akan ada yang datang ke sini." balas Dom lagi.

"Apa maksudmu?" selidik Krystal.

"Semua CCTV yang kau bicarakan. Tidak menunjukkan apa yang terjadi sebenarnya." ujar Dom tenang.

Krystal mengerutkan alisnya. Ah jadi ini sebabnya ayahnya tidak mengetahui apa yang terjadi kepadanya?

"Kau yang melakukannya?" tanya Krystal tajam.

Dom tidak mengatakan apapun dan hanya diam memandangi Krystal. Tapi Krystal jelas tahu apa jawabannya. Ia tidak menyangka ternyata ia membawa seseorang yang berbahaya masuk ke dalam rumahnya.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Krystal kembali menormalkan ekspresinya.

"Tetap di sini. Bersamamu." jawab Dom tegas.

The Owner of The Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang