34 The Mandate

2.4K 270 43
                                    

Hey guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya? Ada yang nungguin Krystal dan Dom?

Seperti biasa setiap malam minggu author akan datang membawa kelanjutan kisah mereka nih. Tapi sebelum itu jangan lupa VOTE dulu ya. Dimohon dengan sangat 🙏

Oh iya ada kabar baik ni buat semua pembaca TOOTP karna eBook sekarang ada promo 30% nih. Jika harga normalnya di 49.950, sekarang kalian bisa dapatin dengan harga kurleb 35 ribu aja. Khusus pembelian di Eternity Publishing ya.

Caranya gimana? Ini dia caranya ayo dapatin sekarang juga mumpung lagi diskon. Jangan sampe ketinggalan ya.

Oke sekarang kita masuk ke ceritanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oke sekarang kita masuk ke ceritanya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading

*
*

Christian O'donell sedang memantau pergerakan 2 orang di depan sana yang sedang berdiri di depan sebuah mobil. Salah satu pria yang diamati masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan lokasi. Sementara pria yang satunya lagi tampak menelpon seseorang. Tak lama kemudian sebuah mobil taksi datang. Pria tadi memasuki taksi dan pergi ke arah berlawanan dengan pria pertama tadi.

"Bruno, orang yang pergi dengan mobil hitam tadi. Dia bergerak menuju pelabuhan sekarang. Austin Garnet ada di sana, dia baru sampai dari Hongkong." ucap pria berambut hijau yang sedang berada dalam mobil penuh dengan perlatan komputer canggih.

"Bagaimana dengan yang satunya?" tanya Chris.

"Sky. Sinyal dari taksi itu mengarah ke sebuah gedung tinggi di kota." Jawab pria hijau tadi.

"Siapa itu Austin Garnet?" tanya Chris lagi.

Christian segera membuka ponselnya dan menganalisa sesuatu. Sampai ucapan pria hijau membuatnya langsung melebarkan kedua mata.

"Austin Garnet adalah pria berkebangsaan Kanada, ia pernah menikah dengan Allyson Lynford." ucap pria hijau.

"Allyson Lynford?" tanya Chris memastikan.

"Dia tercatat sebagai putri Melanie Kavilova, nama ayahnya tidak disebutkan. Tidak ada informasi lebih lanjut, tapi sosok ini memiliki hubungan buruk dengan Austin." Jawab pria hijau tadi.

"Lynford." gumam Chris.

***

Annelish membuka matanya ketika mendengar dering ponsel yang tepat di samping telinganya. Ia menoleh ke bawah menemukan suaminya yang sedang tidur dengan mulut masih menghisap payudaranya. Sungguh kebiasaan Zac sejak dulu sama sekali tidak berubah.

Bunyi ponsel kembali mengganggu Annelish yang sedang memandangi wajah suaminya. Wanita itu segera mengambil ponsel itu dan menyadari kalau itu adalah ponsel Zac. Annelish mengerti ada banyak hal yang tidak ia mengerti dalam ponsel Zac. Bukannya ia tidak perduli dengan urusan suaminya, hanya saja urusan Zac cenderung berbahaya dan bukan sesuatu yang bisa ia campuri. Ia menghargai privasi suaminya. Selain itu Annelish juga percaya pada Zac, kejadian Rica dulu sudah mengajarkannya tentang bagaimana tulusnya cinta Zac untuknya.

"Baby.. Baby bangun sayang." panggil Annelish membangunkan suaminya dengan menepuk lembut pipinya.

Zac yang merasa terusik pun membuka kedua matanya. Ia menatap istrinya yang sedang tersenyum padanya.

"Ada panggilan untukmu. Sepertinya penting." ucap Annelish.

Zac pun mengambil ponselnya dari tangan Annelish, melihat siapa yang memanggil, lalu segera mengangkatnya.

"Halo." ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"..."

"Hm. Kau tau jam berapa sekarang di sini." ucap Zac parau.

"..."

"Katakan." ucap Zac serius.

"..."

Kedua mata Zac langsung melebar. Ia masih mendengarkan ucapan orang di seberang sana sampai selesai dengan serius.

"Aku akan segera ke sana." ucap Zac sebelum menutup teleponnya.

Zac menatap istrinya sebentar dengan wajah memelas.

"Mommy, Baby harus pergi ke Russia hari ini." ucap Zac setengah mengeluh.

"Ada apa sayang?" tanya Annelish dengan kening berkerut.

"Ada seseorang yang harus kutemui. Mommy baik-baik di sini, jaga anak-anak kita." Jawab Zac dengan berat.

"Dengan siapa kau pergi?" tanya Annelish cemas. Russia adalah tempat terakhir yang ingin ia datangi setelah 30 tahun ini.

"Mommy tidak perlu khawatir. Baby akan baik-baik saja. Ethan akan berjaga di sini. Aldrich akan menjaga kalian juga." Jawab Zac tersenyum hangat.

"Aku bertanya tentangmu bodoh! Jika kau meninggalkan semua orangmu di sini lalu bagaimana denganmu?" ucap Annelish yang bangkit dari tidurnya. Mengabaikan tubuhnya yang tidak terbalut apapun.

"Mommy, Mark akan ikut bersamaku, dia petarung handal tidak kalah dengan Ethan. Dia juga masih muda. Percayalah aku akan baik-baik saja." ucap Zac menenangkan. Ia juga bangkit dari tidurnya dan memegang kedua bahu Annelish.

"Kau harus berjanji padaku untuk pulang." ucap Annelish serius.

"Aku berjanji." balas Zac memeluk istrinya.

[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]

The Owner of The Psychopath (END)On viuen les histories. Descobreix ara