6 Puncak Duniawi (18+)

29.5K 882 148
                                    

Hey Guyss...!!! Welcome back to my story..!!!

Gimana kabar kalian? Nah sesuai janji Author,  karena udah jam 10 up deh.  Suka nggak??  Hehe silahkan kita ramein aja sekarang yah.

Tapi sebelum itu jangan lupa vote dan komen yaaa.  Follow author juga ya untuk dapatin info2 menarik lainnya.

Oke deh,  karena kalian udah gak sabar jadi kita langsung aja ya,  hope you guys enjoy it, let's check this out....

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Krystal memasuki kamar Dom dengan perlahan. Perkataan ayahnya yang mengatakan kalau laki-laki yang menumpang di tempat tinggalnya ini sudah bisa keluar hari ini membuatnya memiliki perasaan waspada. Aura Dom memang tidak main-main, dia memiliki aura gelap yang suram, membuat orang merasa terintimidasi jika berada di dekatnya. Namun hal itu bukanlah sebuah alasan mengapa Krystal harus waspada, melainkan tindakan yang dilakukan Dom-lah yang membuat Krystal harus waspada.

Kamar yang bernuansa abu-abu itu tampak sepi dan tenang, tidak ada tanda-tanda adanya penghuni di sana. Perlahan tapi pasti, Krystal mulai melangkahkan kaki ke dalam. Ia mulai memperhatikan seluruh isi kamar, berkeliling, dan mengecek di semua tempat, tapi tak menemukan Dom ada di situ. Kemana perginya laki-laki misterius itu?

Krystal membuka pintu kamar mandi yang ada di kamar itu dengan perlahan. Ia bersiap untuk melihat sesuatu yang mungkin akan mempengaruhi kesehatan jantungnya, namun memanjakan matanya. Ia menelan ludahnya susah payah, lalu dalam sekali hentak ia membuka pintu itu dengan tubuh condong ke dalam, tak lupa tatapan yang menjelajahi ruangan kamar mandi dengan lekat.

Kosong. Kenapa tidak ada siapapun di sini? kemana perginya Dom di saat hampir tengah malam begini?.

"Mencariku?" suara yang mengalun tepat di telinga Krystal membuat gadis itu kaget terjatuh begitu saja ke lantai kamar mandi.

Krystal segera mendongak dan menemukan Dom sudah berdiri di sana tanpa mengenakkan baju, sedang memandanginya dengan raut wajah datar, tanpa ada niatan untuk membantunya berdiri.

"Kau, darimana kau?" tanya Krystal untuk menutupi kekagetannya.

"Mengambil air," jawab Dom tenang.

Krystal mengerutkan keningnya. Apakah ia tidak memperhatikan dapur tadi saat berjalan kemari?, sepertinya tidak. Ia sibuk dengan isi pemikirannya tentang siapa sebenarnya Dom ini.

"Lalu dimana airnya?" tanya Krystal lagi.

"Ada di sana," jawab Dom sambil menunjuk meja nakas di samping tempat tidurnya.

Krystal benar-benar malu. Ia segera bangkit dari posisi jatuhnya yang seperti korban pelecehan itu. Dom benar-benar pria yang tidak gentleman, kenapa laki-laki itu tidak mencoba untuk menangkapnya sebelum ia terjatuh tadi?, benar-benar menyebalkan.

Krystal segera melangkah meninggalkan kamar mandi sebelum pertahanannya goyah karena melihat tubuh kekar Dom yang tidak dibalut apapun itu. Apa lelaki itu sengaja memamerkan tubuh seksinya padanya atau bagaimana?.

Gadis itu mengambil segelas air yang dibawa Dom tadi dan meminumnya sampai habis. Meletakkan kembali gelas itu dengan kencang di atas meja nakas. Ia segera menatap Dom yang kini sudah berjalan ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Dom.

Krystal tak langsung menjawab, gadis itu justru terlihat melangkah mendekati Dom. Menatapnya dengan tatapan menyelidik.

The Owner of The Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang