24 We'll See

4K 392 108
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Udah nungguin ya??

Hehe tadi udah bilang di ig bakal up jam 6 sore. Tapi trnyata ada gangguan jaringan di sini guys. Jadi baru bisa up sekarang deh.

Kemaren Author bilang banyakin votesnya kalo bisa sampe 300 votes, ternyata gak bisa tembus ya.

Jangan pelit-pelit vote ya guys. Vote kan gratis. Biar Author jadi semangat nulisnya lagi dan gak ilang-ilang kaya biasanya.

Kali ini kita sepakatin 300 votes ya, baru update lagi. Kalian ada ribuan kok yang baca, 300 doang kalo vote semua semalem juga langsung tembus. Okeeh?

Yang udah nungguin Krystal dan Dom yuk langung aja simak baik-baik.

Hope you guys enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Dom menghampiri Krystal yang mematung di tempatnya. Gadis itu menatapnya dengan wajah syok.

Dom mengangkat dagu Krystal agar menghadapnya. Memastikan wanita itu tidak mengalami hal lain. Ia sudah cukup terganggu ketika dirinya kecolongan gara-gara terpaku pada dua mata Krystal yang menguncinya. Satu dari manusia tak berguna itu berhasil menyentuh kaki Krystal. Hal yang seharusnya hanya menjadi miliknya.

"Apa mereka berhasil menyentuhmu?" tanya Dom pelan.

Krystal memandangnya dengan berbagai pikiran yang menyerangnya.

"Kau yang membuat mereka melakukan itu." jawab Krystal tak gentar.

Dom diam sebelum beralih menggapai tangan Krystal. Menuntunnya berjalan pergi meninggalkan tempat kotor itu. Hanya sesaat sebelum berhenti karena merasakan tubuh Krystal yang agak berat. Ia menoleh dan mendapati gadis itu kini berpegangan pada tembok di sampingnya.

Krystal tak memungkiri hal tadi berhasil mengguncang hatinya. Ia hampir saja menjadi saksi pembantaian terhadap 3 orang sekaligus. Kedua kakinya bergetar dan tubuhnya terasa lemas. Ia menatap Dom yang kini berhenti dan juga sedang menatapnya.

Dom mendekati Krystal dan membawa tubuh itu ke dalam gendongannya. Memastikan tubuh Krystal aman berada dalam dekapannya.

"Dom." bisik Krystal saat mereka sudah di tengah jalan.

Dom masih menatap lurus ke depan. Pria itu tidak menanggapi panggilan Krystal. Membuat gadis itu juga akhirnya memilih diam.

***

Mereka sampai di apartment Krystal setelah menempuh perjalanan dengan penuh keterdiaman.

Krystal menahan tangan Dom yang hendak pergi meninggalkannya setelah meletakan tubuhnya di atas ranjang.

"Kau mau kemana?" tanya Krystal.

Dom tidak menjawabnya.

"Jangan pergi." lanjut Krystal. Ia merasa sesuatu akan terjadi jika Dom pergi meninggalkannya malam ini.

Krystal menarik tubuh Dom yang tak juga memberikannya jawaban. Membuat tubuh Dom jatuh di atas tubuhnya. Krystal segera memeluk tubuh Dom agar tetap berada di atasnya dan tidak pergi kemana-mana.

"Aku tidak ingin ditinggal sendiri." ujar Krystal menatap lurus di mata Dom.

Dom menatap Krystal yang berada di bawahnya.

"Katakan sesuatu." ujar Krystal lagi. Sungguh ia harus melakukan sesuatu agar Dom tidak pergi malam ini.

"Kau mengencaninya?" tanya Dom setelah terdiam lama.

The Owner of The Psychopath (END)Where stories live. Discover now