PART 12. AU MINTA MAAF EZA

111K 23.6K 15K
                                    

20 September 2021.

HALLO SEMUANYA 🤸

BII MUNCUL LAGI NI, CUNG YANG SELALU NUNGGUIN BII UPDATE☝️

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DISINI UNTUK VOTE DAN COMMENT YA⚠️

INI PART PALING PANJANG DI EZAQUEL SELAMA INI, KAYANYA WKWK..

OKE SIAP YA? 😱

HAPPY READING
___________________________

PART 12: AU MINTA MAAF EZA

Aku cukup takut dengan marahnya
orang diam.

Aurin Anjelika Ayudia

***

Pagi ini, Eza diminta orangtuanya untuk berangkat sekolah bersama Aurin, mereka masih mengkhawatirkan kondisi gadis ini yang tampak apatis dengan sekitarnya semenjak bangun dari tidurnya dua hari yang lalu.

Eza yang tak bisa menolak pun menyetujuinya dan memilih berangkat menggunakan mobilnya yang jarang sekali ia gunakan.

Eza sesekali melirik pada gadis dengan seragam pramuka dengan tas gendong dipangkuannya yang sibuk menatap jalanan dengan pandangan kosong.

Rambut yang biasanya Aurin gerai kini sudah mamanya kuncir satu dengan pita berwarna putih menghiasai rambut hitamnya. Bahkan hampir keperluan Aurin untuk berangkat sekolah pagi ini, semuanya Susan yang menyiapkan. Mamanya sudah seperti mengurusi anak TK yang baru hendak masuk sekolah lagi.

Ketika keduanya sudah sampai sekolah, Eza pun berdehem membuat Aurin langsung menoleh. Tatapan mereka bertemu tapi Eza dengan segera memutuskannya dan memilih menatap lurus kedepan.

“Turun,” perintah Eza.

“Ezaquel,” panggil Aurin.

“Hm?” Eza menyahut, ia menoleh lagi pada Aurin karena masih merasa Asing dengan sebutan baru dari Aurin yang jauh dari biasanya.

“Kelas Au dimana? Eza tau?” tanya Aurin dengan tatapan teduhnya menatap Eza.

Eza mencengkram setirnya kuat. Ia tahu akan seperti ini. Sindrom Aurin benar-benar berefek sangat besar pada gadis itu jika ia sudah kembali dari mode tidurnya. Ia tidak akan ingat apa yang telah atau sedang terjadi disekitarnya untuk beberapa saat, hal inilah yang menyebabkan orangtua Aurin menitipkan gadis ini kepada keluarganya.

Orang tua Aurin takut akan ada orang yang melukai dan sengaja mencelakaan Aurin apabila mereka tau kelemahan gadis ini.

Eza menghela napas beratnya. Laki-laki itu melepas seatbeltnya dan langsung mencondongkan tubuhnya ke arah Aurin membuat gadis itu refleks bersandar pada kursi dengan tubuh yang seketika menegang.

Aurin mengerjap, ia bahkan dapat mencium harumnya rambut hitam milik Eza dengan jarak sedekat ini.

“Lo sekelas sama gue,” kata Eza sembari melepas seatbelt Aurin lalu kembali pada posisinya.

Aurin mengangguk sekali. “Oh gitu, baik Eza.”

Eza berdehem. “Satu lagi.”

Kedipan polos Aurin membuat Eza membuang napas rendah. “Mau nurutin gue gak?”

“Apa?” Aurin bertanya.

“Jangan jauh-jauh dari gue hari ini,” ujar Eza penuh arti.

***

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang