PART 18. GEJOLAK RASA

101K 23.1K 19.4K
                                    

02 Oktober 2021.

YUHUUUUUUUU MALAM MINGGU NIH PREN 😱

PUNYA PACAR?😱

SAMA BII JUGA GAK PUNYA WKWK, AYO JADI PELAKOR, OPEN BO? ASTAGFIRULLAH, SADAR KALIAN🤣

SENENG BII UPDATE CEPET TERUS?😱

ABSEN DULU PAKE EMOT SUASANA HATI KALIAN HARI INI DONG PREN✅

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN SPAM COMMENT DAN VOTE YA⚠️

BISMILLAH

Let's go!

HAPPY READING
_____________________

PART 18: GEJOLAK RASA

Kalau dia gak suka kamu, jangan dikejar. Nanti kamu patah.

Agustira Alip Nugroho.

***

"Aa selem," suara Lexi memecah kesunyian.

Bagaimana tidak menyeramkan, kakak pertamanya itu malam-malam begini hanya terus senyum-senyum tidak jelas sembari menatap bintang dibalkon kamarnya dengan kedua tangan yang menyangga pada pagar pembatas. Bahkan ia tidak tau kalau Lexi sudah ada dikamarnya beberapa detik lalu.

"Kamu ngapain Lex, sana tidur," kata Eza merasa terganggu lalu menggerakkan tangannya, mengusir.

Lexi langsung bersidekap menatap Eza sebal, "Mau tidul sama aa tau, tuh liat." Lexi menunjuk boneka dinosaurus berwarna hitam yang sudah ia letakan di kasur milik Eza.

Eza menggeleng. "Gak ngga, kamu suka ngompol, bau."

"Aku pake pembalut." Lexi menurunkan celana tidurnya menunjukkan sesuatu pada Eza.

"Oh iya ada sayap nya," kata Eza pura-pura antusias mensejajarkan tubuhnya dengan Lexi lalu kembali membetulkan letak celana bocah kecil seperti jenglot itu.

Lexi yang merasa senang langsung nyengir menunjukkan jempolnya, tapi detik selanjutnya kepalanya malah kena jitak Eza.

"Itu pempers, bukan pembalut," omel Eza.

"A."

Eza dan Lexi langsung menoleh pada Kafa yang berdiri diambang pintu. "Apa?" tanya Eza.

Kafa melangkahkan kakinya menuju kasur Eza lalu membaringkan tubuhnya lelah.

"Mau tidur disini," ujarnya yang kini sudah terpejam dengan satu lengan menekuk menutupi matanya menghalau terangnya lampu, ia tidak suka tidur dengan keadaan lampu menyala.

Melihat mempunyai partner Lexi langsung berlari ke arah ranjang lalu menindih tubuh Kafa untuk tidur bersama.

"A peluk ya?" tanya Lexi.

Kafa berdehem sebagai respon, kemudian membalas pelukan Lexi yang tidur diatas dada bidangnya yang beberapa menit kemudian sudah tertidur lelap dengannya.

Perasaan hangat menjalar ke seluruh tubuh Eza melihat kedua adiknya. Laki-laki itu kembali berbalik lalu mendongkak menatap langit malam. Matanya memancarkan harapan yang begitu besar, harapan untuk selalu baik-baik saja dan selalu diberi kebahagian.

Papanya selalu mengajarkan Eza untuk selalu bersyukur dengan nikmat yang ia miliki. Keluarga, sahabat hingga kemampuan dalam dirinya, ia adalah salah satu orang yang beruntung mendapatkan semua itu. Dan ia ingin selalu menjaga dan mempertahannya, termasuk seseorang yang sudah ada di hatinya saat ini.

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang