PART 37. TUGASNYA SUDAH SELESAI (END)

164K 24.1K 21.3K
                                    

03 November 2021

HALLO SEMUANYA 🦋

BII MUNCUL LAGI, SENENG ATAU MALAH SEDIH?

APA KABAR HARI INI?

AKHIRNYA KITA SUDAH BERADA DI UJUNG CERITA :)

JAM BERAPA SAAT KAMU BACA INI?

JANGAN LUPA UNTUK SPAM DAN COMMENT YA PREN. TERAKHIR NIH TERAKHIR :)

UDAH SIAP?

AYO!

BISMILLAH❤️

HAPPY READING
____________________

PART 37: TUGASNYA SUDAH SELESAI (END)

Kematian akan selalu menyakitkan. Jadi saya mohon, mari bertemu lagi di kehidupan selanjutnya.

Althario Marganamahendra

***

Pelakunya udah di amanin sama pihak kepolisian, gimana keadaan Eza sama Digta?

Althar menatap kosong pesan dari seseorang dilayar ponselnya. Tangannya ia biarkan penuh dengan darah sahabatnya yang kini tengah berjuang melawan kematiannya.

Bantuan dari tenaga medis datang sangat cepat membuat kedua sahabatnya kini sudah berada dalam ruang operasi masing-masing.

Althar menoleh pada Gilang dan Ucup yang sedari tadi diam. Sementara Aurin kini tengah duduk di kursi tunggu dengan selang infus yang tertancap di tangannya. Cewek itu syok, terluka dan hancur di waktu yang bersamaan.

“Aing cuma mimpikan Lang.” Ucup akhirnya bersuara sambil bersandar pada tembok.

Gilang hanya diam. Laki-laki itu meremas kuat jaket Egryon milik Eza ditangannya.

“Kemarin gue masih bercandain Digta dan masih isengin Eza. Kenapa si Lang, kenapa kita harus ngalamin kaya gini.” Ucup mengepalkan tangannya kuat melawan rasa sesak di dadanya.

Aurin menunduk. Matanya sudah merah karena terus menangis. Ia meyalahkan dirinya sendiri dan sangat membenci dirinya saat ini.

“Gue, Ezaquel Brilliano Khalis Aryuda. Berhak mengambil tindakan apapun sebagai cowok dari Aurin Anjelika Ayudia, jika lo ada dalam bahaya, dan memastikan agar lo tetap aman dari segala ancaman dan tragedi yang terjadi.”

“Gak bisa Rin, lo udah jadi bagian hidup gue. Gue bertanggungjawab atas hidup lo saat ini.”

“Meski nyawa taruhannnya gue bakal tetap jagain lo Rin.”

“Lo dunia gue, sejak dulu hingga gue mati sekalipun.”

Kalimat-kalimat yang dilontarkan dari kekasihnya seketika terngiang dibenak Aurin. Ingatannya bahkan masih tercetak sangat jelas akan kejadian beberapa menit yang lalu saat melihat tubuh Eza yang biasanya kokoh langsung tak berdaya saat memasuki ruang operasi yang bersebelahan dengan Digta.

Cewek itu menatap nanar lampu di atas ruang operasi yang menyala menunjukkan operasi masih tengah berlangsung. Lalu netranya menangkap Susan yang tengah menggendong Lexi berlari tergopoh-gopoh dengan air mata yang sudah keluar.

Althar bangun mengampiri Susan lalu membantunya berdiri dengan tegak karena sudah terlihat lemah.

“Iyo, Eza kenapa, tante gak tau apa-apa nak. Dia tadi cuma bilang pamit sebentar..” lirihnya menatap Althar sendu. Hati  wanita itu sangat hancur mendengar kabar duka dari Althar beberapa menit lalu.

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang