PART 15. EZA SI CUEK BEBEK

105K 23K 13.3K
                                    

25 September 2021.

BISMILLAH YA ALLAH, SINYAL NYA MINTA DIHAJAR!! 😭

SENENG BII UPDATE?

ABSEN PAKE EMOT TERAKHIR DI HP KALIAN.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN SPAM COMMENT DAN VOTE YA PREN.

UDAH SIAP KAN PREN?

Let's go!

HAPPY READING
__________________________

PART 15: EZA SI CUEK BEBEK

Eza makasih udah jahat dan baik ke Au selama ini.

Air kencing Babi

***

"Suutt baginda Sugiono."

Krik krik..

"Sugiono."

"Ezaquel."

Eza akhirnya melirik pada Aurin yang duduk didepannya. Malam ini mereka tengah duduk diatas sebuah karpet berbulu dengan meja bulat di tengahnya diruang keluarga seraya ditemani banyak tumpukan buku dan segelas susu coklat panas.

"Pinjem pulpen, pulpen gue tiba-tiba abis nih." Aurin menyedot-nyedot ujung pulpennya.

Eza dengan malas menyodorkan pulpen ditangannya ke arah Aurin lalu mengambil yang baru lagi untuk ia pakai.

"Aseeek makasih Sugiono, Eh.."

"Gue gak bakal panggil Sugiono lagi deh, sekarang gue mau panggil Aa Elsah," kata Aurin terkikik geli.

"Gak." Eza melotot galak.

"Yaudah yaudah Eza aja, maafin gue ya Za, janji deh gak bakal bikin ulah lagi." Aurin cengar-cengir merasa bersalah. Gadis ini sekarang benar-benar lebih bersahabat dengannya dibandingkan saat pertama kali bertemu.

"Hm."

"Za mau bantu gue ngerjain soal yang..."

"Gak." Eza kembali mencoret-coret belakang bukunya dengan berbagai rumus yang dijadikan gambar manusia. Keren, dan keatif.

Aurin berdecak, "Gue belum selesai ngomong loh, Lo lagi ngapain si!"

Eza diam tak menggubris Aurin.

"Lo emang gak ada ekpresi dan kosa kata lain gitu Za, lo itu kebanyakan diem, datar, dan kalau diajak ngomong singkat banget jawabannya. Jarang banget tuh lo ngomong panjang lebar, sama gue aja keitung baru berapa kali," kata Aurin menghitung dengan jari-jarinya.

"Termasuk yang marah, itu langka banget Za, tapi gue kesel," tambahnya membuat tangan Eza yang tengah menggambar langsung mendadak berhenti. Saat itu ia memang keterlaluan, pikirnya.

"Selama hampir 1 bulan gue disini Lo itu paling cuma ngomong Hm, Iya atau ngga udah itu doang, gak ada yang lebih panjang gitu? Gak asik ah."

Eza menatap Aurin. "Ada."

"Tapi lo pernah denger Butterfly effect dari Edward Norton Lorenze gak? Fenomena kecil yang bisa berdampak besar untuk kedepannya?"

"Gue gak mau kalau gue banyak omong hal yang gak penting malah berefek kacau nantinya, lagipula dunia ini isinya udah kebanyakan polusi suara, berisik dan memuakkan," ucap Eza.

Aurin mengerjap, "Ya tuhan, sekalinya lo ngomong gue gak paham Za."

"Bodoh."

Aurin menatap sebal orang yang mengatainya, Kafa. Jangan lupakan diruangan ini juga ada laki-laki cuek itu yang juga tengah sibuk bermain ponsel diatas seraya menselonjorkan kakinya santai dibelakang tubuh Eza.

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang