PART 34. SINYAL BAHAYA EGRYON

80.7K 19.8K 10.1K
                                    

01 November 2021

HALO SEMUANYA 💞

BII MUNCUL LAGI NIH🦋

SENENG ATAU MALAH DEG DEGAN?

ABSEN PAKE JAM SAAT KAMU BACA INI YA👀

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN SPAM COMMENT DI PART INI YA⚠️

BISMILLAH:')

HAPPY READING
______________________

PART 34: SINYAL BAHAYA EGRYON

Nyatanya kehancuran akan benar-benar selalu datang.

EGRYON

***

Mata Digta fokus pada jalanan dengan senyum yang lagi-lagi tak pernah pudar. Sebelum ke Markas ia memutuskan untuk mampir ke rumah Aurin terlebih dahulu untuk memberikan hadiah kecil berupa gelang karena cewek itu sudah banyak membantunya.

Ingatan Digta melayang pada saat Aurin ikut bekerja bersamanya mengantarkan bunga pesanan para pelanggan sekitar satu minggu yang lalu.

"Aim tau gak arti bunga mawar putih?" tanya Aurin pada Digta yang kini tengah membocenginya mengendari sepeda untuk pulang ke rumah.

"Tau, artinya kesucian dan cinta yang abadi," jawab Digta.

Aurin mengangguk. "Oh gitu ya Aim, Au jadi suka bunga mawar putih tau gara-gara Aim suka ngerangkai itu. Warnanya suci banget, Au suka."

Mendnegar itu Digta memberhentikkan laju sepedanya lalu berbalik arah kembal menujui ke toko Hanaflowers milik Bu Hana.
"Ko balik lagi? Bukannya kita harus pulang," tanya Aurin.

"Katanya lo suka mawar putih, makanya sekarang mau gue kasih. Gue baik kan?" tanya Digta tersenyum lebar sambil menoleh sebentar pada Aurin yang duduk dijok belakang sepedanya. Ralat, sepeda milik Bu Hana.

"Nanti aja Aim. Masih ada hari esok ko, emang Aim gak capek?" kata Aurin pada Digta. Masalahnya cowok itu sudah terlihat sangat lelah, Aurin jadi merasa bersalah.

"Santai aja Au, mumpung sekarang gue lagi bisa. Gak tau kalau nanti."

Digta tersenyum hangat saat mengingat Aurin langsung berjingkrak-jingkrak senang karena dibuatkan mahkota bunga mawar berwarna putih seperti putri dikepalanya.

Cowok itu bahkan mengabadikan setiap moment gadis itu tersenyum lebar karenanya. Hati Digta selalu menghangat, dan ia bahagia melihat Aurin juga bahagia.
Saat sudah memasuki kompleks perumahan Aurin, Digta melihat Aurin masuk kedalam mobil seseorang dari kejauhan.

Cowok itu mengernyit, "Dia mau kemana?" tanya Digta heran.

Karena penasaran Digta pun diam-diam mengikutinya dari kejauhan, Cewek itu tampak linglung dan Digta tiba-tiba merasa sangat khawatir.

Perasaan Digta semakin tak karuan ketika melihat orang itu kini membawa Aurin jauh dari rumah dan malah mendekati wilayah yang sepi akan keramaian kota, laju motor Digta langsung memelan. Cowok itu segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Eza beberapa kali hingga akhirnya sahabatnya itu menerima panggilannya.

Setelah mengatakan posisinya pada Eza, otak Digta seketika berpikir sangat cepat
Apa ini penculikan? Apa selama ini 'dia' yang mencoba melukai Aurin?

Pikiran-pikiran itu membuat Digta semakin tak karuan ketika sudah melihat mobil yang tadi membawa Aurin kini terparkir didepan sebuah gedung tua tak terpakai dengan pencahayaan yang minim dan terlihat sangat angker.

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang