PART 14. WALT EGRYON'S ATTACK STRATEGY

108K 23K 12.5K
                                    

23 September 2021.

ANNYEONG PREN 🤸

BALIK LAGI SAMA BII, MAMANYA EGRYON. ADA YANG MAU JADI MENANTU BII?

GIMANA HARI INI KEADAANNYA? ARE YOU OKE?❤️

SEMOGA SELALU DALAM LINDUNGAN TUHAN DAN SELALU DIBERI KEBAHAGIAN YA, AMIN.🤲

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN SPAM COMMENT DI PART INI YA⚠️

UDAH SIAP?

JEDAG JEDUG NIH JANTONG AKOOH 😱

Let’s go!

HAPPY READING
__________________________

PART 14: WALT EGRYON'S ATTACK STRATEGY

Harus stay cool apapun keadaanya.

Ezaquel Brilliano Khalis Aryuda

***

Aurin menatap ujung sepatu putihnya dengan perasaan tak karuan. Matanya terus menunduk lalu mendongkak beberapa kali melihat keadaan sekitar. Bel pulang sudah berbunyi sekitar 30 menit yang lalu tapi ia belum melihat tanda-tanda Eza akan keluar dari koridor utama SMA Exsa Dirgantara.

Gadis dengan wajah yang sudah kucel itu masih setia berdiri disamping motor milik Eza yang masih terparkir di parkiran khusus yang biasa anak-anak Egryon gunakan.

Aurin juga dapat melihat keadaan sekolahnya yang sudah mulai sangat sepi karena cuaca sore ini juga tampak gelap tanda akan segera turun hujan.

Beberapa menit kemudian Aurin melihat Gilang, Ucup, Digta lalu disusul Althar dan Alip keluar bersamaan menuju kearahnya.

“HAHAHAHAHAHAHAH,” tawa Gilang menggelegar ketika melihat wajah polos Aurin mengingat kejadian tadi siang.

“Gua berusaha untuk tidak ngompol, tapi gak bisa, malah keluar dikit.” Pengakuan Gilang.

“Telah hilang harga diri temen aing,” tambah Ucup saling timpuk dengan Gilang seraya terus tertawa. Keduanya memang sangat receh, mereka bahkan tidak bisa berhenti tertawa semenjak rahasia sikap dingin Eza terbongkar ke publik.

“Elsaaaahhhhhhhh, pake ahhh hahahaha,” goda Digta lanjut ikut tertawa.

Laki-laki itu memang sedikit kesal dengan sikap Eza kemarin. Tapi rasa kesalnya tiba-tiba hilang karena melihat kejadian tadi siang yang sangat menghiburnya, khususnya teman-teman kelasnya yang ada dilapangan.

Untung saja sebagian siswa masih berada didalam kelasnya masing-masing, Digta sudah tidak dapat membayangkan sampai ke titik minus mana harga diri Eza tersisa hanya gara-gara ulah Aurin.

“Orangnya mana?” tanya Aurin tidak melihat keberadaan Eza diantara teman-temannya.

Althar berjalan kearah motornya lalu memakai helmnya seraya berkata, “Bentar juga keluar.”

“Mau pulang bareng gak?” tawar Alip dan Digta bersamaan pada Aurin.

Aurin menggeleng. “Ngga, makasih ya.” senyumnya mengembang hingga menampilkan lesung pipinya.

“Yaudah, duluan Rin,” pamit inti Egryon lainnya bergegas pulang meninggalkan Aurin seorang diri.

Tak lama Aurin melihat Eza keluar, gadis itu spontan mengeluarkan tisu dalam kantong seragamnya lalu mengelap seraya meniup-niupkan napasnya ke arah body motor Eza agar terlihat mengkhilap.

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang