[35] The Adventure of the Heroes

936 104 17
                                    

***

Baam benar-benar meragukan kehidupan sekarang. Melihat betapa mudahnya para kesatria legenda ini membersihkan rintangan di Kereta Neraka. Satu-satunya kesulitan yang mereka alami mungkin adalah saat melawan guardian dan melewati latihan yang ada.

Dan disana Baam melihat mereka memasuki RicePot, tempat dimana Baam juga dlatih oleh para Guardian. Karena dia mengikuti sudut pandang Arlene, Baam tidak mengetahui apa-apa saja yang ingin mereka latih, tapi untuk Zahard. Baam ingat perkataan Guardian tentang Zahard yang ingin menjadi Dewa. Mengikutinya perjalanan mereka sejauh ini, Baam merasa dia mengerti tujuan Zahard.

Itu sama dengan Baam, Zahard tidak lebih ingin menjadi yang terkuat dan kemudian dengan penuh rasa bangga berdiri didepan orang yang dia cintai. Arlene.

Karena memang, jika dibandingkan dengan Edhuan dan yang lain, kemampuan bertempur Zahard bisa dikatakan jauh dibawah mereka. Wajar bagi seorang pria seperti dirinya ingin menjadi lebih kuat terutama ketika ada emosi yang mempengaruhi.

Saat giliran Arlene, seperti yang diharapkan, sang Wanita brunette sama sekali tidak ragu untuk memperdalam ilmu sihirnya. Satu-satunya alasan yang membuatnya terkejut adalah kenyataan bahwa Arlene tampak begitu haus akan rahasia menara.

Tentu saja banyak orang yang penasaran dengan rahasia menara, namun entah kenapa rasa penasaran Arlene hampir sama dengan obsesi Rachel terhadap bintang.

.

.

.

Pemuda bermata violet itu menipiskan bibirnya, wajahnya masih tenang tanpa gejolak emosi yang jelas jika saja merah di telinganya tidak mengkhianati tuannya. Gadis brunette di depannya tertawa kecil melihat reaksi pemuda itu, menawarkan tangannya untuk di ambil. "Jadi,... kita resmi sekarang?"

"... Ya, kita resmi." Ujar V tegas menyambut uluran tangan Arlene, sungguh jika saja telinga nya itu tidak memerah, dia benar-benar akan terlihat seperti gentleman yang tegas dan keren. Bukan berarti Arlene membenci sisi V yang sepertinya ini, dia justru sangat menyukai sikap manis yang jarang terlihat dari si pemuda bersurai hitam tersebut. Tidak bisa menahan gemas, Arlene memeluk kekasihnya erat, senyum tidak berhenti merekah di wajahnya. "Ah benar! V, kau sama sekali tidak keberatan jika kita merahasiakan hubungan kita bukan?"

Kegembiraan di mata V sedikit memudar sebelum dengan cepat di tutupi, "Tentu tidak masalah, Nona Arlene." Walau mungkin akan terasa canggung karena dia harus pura-pura di depan Zahard.

"V~ berhenti memanggilku dengan sebutan 'Nona', itu tidak romantis!" cemberut Arlene tapi sama sekali tidak mengurangi kebahagian yang dirasakannya sekarang.

Hari-hari manis pasangan itu di balik ketidak tahuan teman-teman mereka di mulai.

.

.

.

"..."

Semua orang tidak bisa berhenti berkedip ketika Arie Hon dan Ari Han membawa masing-masing seorang wanita bersama mereka, memperkenalkan bahwa itu adalah istri mereka.

"Tunggu tunggu tunggu! Apa?! Kenapa? Dan kapan?!" teriak Edhuan yang merupakan pihak paling terkejut. Bukankah dia seharusnya yang paling dulu mendapatkan istri? Kenapa malah Arie Hon yang merupakan rivalnya ini yang mendahului?!

Arie Hon hanya melirik sekilas ada kepanikan konyol rivalnya, membiarkan saudaranya, Ari Han, menjelaskan.

"Kalian ingat ujian lantai bulan lalu bukan? Setelah kita berpisah untuk melihat-lihat budaya di lantai itu, aku dan saudara-ku tidak sengaja terlibat dengan pemberontakan di salah satu negeri lantai itu." jelas Ari Han enteng, "Yah singkatnya kami menjadi pahlawan dan menikahi dua putri cantik penguasa negeri itu."

[BL] This Tower Have Some Secret (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now