[17] Don't Leave Me

2.6K 265 66
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Tidak Baam! Kau tidak akan ku biarkan kabur kali ini! kau harus kencan dengan ku seharian ini!!"

"Tapi Endorsi, aku harus berlatih. Kau juga harus." Bujuk Baam halus.

"Tidak! Aku bilang tidak! Jangan buat aku mencuri nama mu dan membuatmu jadi budakku!" tukas Endorsi kukuh. Keduanya saat ini tengah berada di salah satu taman di Stasiun NameHunt. Spot yang memang sangat bagus untuk berkencan selama kau memiliki keyakinan kalau namamu tidak akan di curi.

Ini adalah hari terakhir Khun bersama dengan mereka, Baam ingin menghabiskan hari dengan si Lightbearer. Tapi Khun menolak dan memilih terbenam dengan semua rancangan rencana yang dia bahas dengan Evan, Hwaryun, Shibisu dan Wangnan yang memang dulu pernah Khun katakan sangat berguna karena Wangnan selalu bisa memperkirakan apa yang akan dilakukan oleh orang-orang kurang elit seperti dirinya dulu bertindak.

Kata-kata Khun dulu cukup membuat Wangnan terdiam, karena kata-kata itu mengingatkan dengan sangat jelas kalau Wangnan tidak akan bisa mencapai posisinya sebagai salah satu regular terkenal kalau bukan karena dia bergabung dengan Baam beserta tim yang dibentuk oleh Khun.

Baam mau saja mengikuti keinginan Khun yang menyuruhnya untuk beristirahat, namun dengan si biru tidak menemaninya, Baam lebih memilih untuk berlatih. Namun sebelum niatnya dilakukan dia sudah lebih dulu diseret oleh Endorsi untuk kencan sepihak.

"Huh, seharusnya kita membeli es krim ataupun cemilan sebelum kemari." Gerutu Endorsi, mengubah pocket nya menjadi mode terlihat dan memanggil Hatz. "Hei! Bawakan aku cemilan! Aku di taman!"

Sebelum Hatz sempat menjawab, Endorsi sudah lebih dulu memutus panggilan. Merangkul tangan Baam mesra saat dia membiarkan tubuhnya menyandar pada sang Irregular. "Baam, apa kau benar-benar tidur dengan si biru itu? dalam artian lain?"

"Kami hanya tidur, secara harfiah Endorsi." Jawab Baam menetapkan pandangannya ke langit biru di atas mereka. "Aku benar-benar tidak mengerti kenapa kalian seheboh itu hanya karena aku tidur dengan Khun, ini bukan yang pertama kau sendiri tahu kami sering tidur bersama."

"Tapi sebelumnya ada Rak! Dan selain itu kau memeluknya!" Endorsi menegakkan tubuhnya saat dia menyanggah dengan wajah marah. Baam sama sekali tidak mengubah ekspresi wajahnya yang tenang saat menjawab, "Ya aku memang memeluknya, tapi apa yang salah dari itu? aku tidak melihat ada salah terlebih Khun tidak mempermasalahkannya."

"Oh tentu di biru itu tidak mempermasalahkan! Dia selalu mengikuti semua kemauan mu!" dan aku yakin si Biru itu sama sekali tidak menyadari apa yang kau inginkan! , kalimat terakhir diucapkan Endorsi di dalam hatinya. Tidak mengutarakan secara langsung karena dia sendiri tahu Baam menyadari hal itu.

Khun selalu melihat Baam sebagai orang yang baik dan jujur. Baam yang memeluknya di tengah malam mungkin hanya akan dianggap oleh si Biru sebagai kebiasaan baru yang tercipta setelah waktu berlalu dan banyak hal yang terjadi. Khun tidak akan pernah mengaitkan hal itu dengan dirinya sendiri. Dia tidak akan pernah membuat pikiran Baam melakukan hal itu sengaja karena dirinya.

[BL] This Tower Have Some Secret (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang