[5] Zahard's Prince?!

3K 332 34
                                    

***

Langit malam yang dihiasi bola-bola shinsu menjadi pemandangan yang sering di lihat Baam. Mata emasnya tidak lepas dari pemandangan di atasnya sampai suara pintu balkon dibuka menarik perhatiannya. Dirinya mengukir senyum saat melihat Khun meregangkan tubuhnya yang kaku.

"Aaah, menjadi otak dari tim yang tahu nya melakukan hal merepotkan ini benar-benar menjadi tugas berat!!" desah pemuda biru itu sembari mendekati pagar balkon, mengabaikan tawa kecil Baam saat dia menghirup nafas dalam.

Baam tidak melepaskan tatapannya dari Khun yang tampak menikmati angin malam dengan mata terpejam, "Kau sudah bekerja keras, Khun."

Khun mendengus saat dia mengukir senyum arogan khas miliknya, "Kalau kau sadar akan hal itu, bisakah kau meringankan bebanku ini Baam? Aku tidak akan melarangmu menyelamatkan orang lain, tapi tolong diskusikan dengan anggota tim yang lain dengan matang oke? Kalau tiba-tiba begitu, otak ku juga yang harus bekerja keras!"

Tawa canggung Baam kembali saat dia menggaruk pipinya yang tak gatal, Khun yang melihat tingkah Baam meloloskan tawa lembut. Tawa yang terbawa oleh angin malam dengan mudahnya, "Lucu sekali melihat seorang Calon Pembunuh FUG seperti mu melakukan hal itu, hahaha"

Baam mengukir senyum dalam, "Khun, apa kau masih membenci keputusan ku karena bergabung dengan FUG setelah semua yang terjadi?"

"Hmm, aku bukannya membenci keputusanmu." Ujar Khun sembari bersenandung kecil, "Kau melakukan hal itu untuk menyelamatkan Guru mu bukan, dan lagi aku bahkan sama sekali tidak bisa membantu mu karena kondisiku. Aku lebih membenci kondisi ku yang tidak bisa membantumu."

"Khun, kondisi mu itu karena kesalahanku,..."

"Memang, itu salahmu." Potong Khun membuat Baam terdiam, Khun melirik orang lain sebelum kembali mengukir senyum saat tangannya terangkat. Memainkan rambut poni Baam membuat yang lain terkejut.

"Lalu? Karena itu salahmu untuk apa kita murung begitu. Bukankah itu membuktikan kalau kau adalah seorang manusia yang bisa membuat kesalahan juga?" ujar pemuda biru itu pelan, "Karena kesalahan lah manusia bisa tumbuh menjadi lebih kuat, karena kesalahanlah manusia bisa mendapat pelajaran hidup. Jadi Baam, jangan terlalu lama menyalahkan dirimu begitu."

"Ambil pelajaranya dan teruslah maju, jangan sampai kehilangan arah mu sendiri. Baam."

***

Kelopak mata itu terbuka perlahan, memperlihatkan manic emas miliknya. "Terus maju, kah?" gumannya pelan yang masih bisa terdengar oleh orang-orang yang berstatus ranker disekitarnya, termasuk Hwa Ryun dan Rak.

Mereka secara jelas tahu apa maksud gumanan itu, jadi mereka hanya diam tidak memberi komentar. Rak terutama, dia tahu benar apa maksud dari dua kata itu memiliki hubungan erat dengan si Kura-kura biru sehingga dia hanya bisa menghela nafas pendek.

Kapal yang mereka naiki mendarat di kapal apung milik Wolhaiksong. Wangnan dan Horyang -yang akhirnya terbangun, harus memberi perhatian ekstra agar anggota tim mereka tidak tersesat karena antusias melihat-lihat.

Karaka yang masih memiliki perban di sekitar bahunya berjalan pelan menuruni kapal dengan Jinsung Ha dibelakangnya. Hwa Ryun mengambil jalan lebih depan, memandu orang lain secara otomatis hingga bertemu kelompok Shibisu.

"Baam!! Lama tidak jumpa!!" seru Shibisu bersemangat.

Baam mengukir senyum cerah saat balas menyapa semua orang, matanya terhenti pada Novick dan Dann. "Jadi kalian berdua bergabung dengan Tim Tn.Shibisu?"

Dann menggeleng dan Novick menggigit jarinya saat menjawab, "Tidak, kami hanya kebetulan satu kapal. Entah karena apa kami di undang juga kemari oleh orang yang bernama Hachuling itu."

[BL] This Tower Have Some Secret (SLOW UPDATE)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ