[2]

3K 389 19
                                    

***

"HEI KURA-KURA BIRU!! KEMANA PERGINYA MUSUH SIALAN ITU!!"

Khun, "Lighthouse ku tidak bisa melacaknya, dia mungkin memiliki item tingkat DO!! Berhati-hatilah!!"

Goseng menghubungi dengan Lighthouse mliknya dengan panic, "Tuan Khun! Musuh di sebelah sini terlalu kuat!! Wangnan dan Ehwa tidak bisa menahannya!!"

Khun mengertakkan giginya jengkel. Menurut data yang diperolehnya, memang lawan mereka cukup kuat dan akan merepotkan. Tapi dengan kemampuan tim saat ini, seharusnya ini masih bisa di atasi, walau harus melalui kerja keras.

"Baam! Kau dengar aku!! Lawanmu adalah seorang Spearbearer, kau harus fokus!!" Seru Khun mengingatkan saat yang lain nampak linglung menghadapi lawannya.

"Khun, Rachel dia,..."

"Baam!! Fokus pada pertarungan!!"

Khun tidak tahu apa yang menyebabkan Baam tiba-tiba menyebut nama wanita gila itu, padahal sebelumnya Baam nampak biasa saja saat melawan orang lain. Dan juga sejak kejadian di kereta neraka, Baam juga sudah tidak memikirkan Rachel lagi. Jadi Khun benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi disini.

Wangnan dan Ehwa terluka parah dan Goseng juga demikian, Rak hampir mencapai batas dan Khun yakin mereka akan gagal ujian ini jika Baam juga dikalahkan. "Baam! Kau dengar aku?! Kenapa kau tiba-tiba berhenti menyerang?"

Mata kobalt miliknya menatap bingung pemuda bersurai hitam dengan potongan hampir mirip dengannya itu lekat. Baam tampak berdiri diam dengan kedua tangan terkepal erat, lawannya sendiri juga hanya diam berdiri sembari melipat kedua tangannya. Seakan menunggu sesuatu terjadi.

Khun tidak terlalu mengerti karena lawan yang dihadapi Baam bahkan sama sekali tidak membuka suara sedari awal ujian dimulai. Tapi melihat 'Duri' milik Baam yang tiba-tiba muncul. Khun tahu ada yang tidak beres.

"Baam! Kendalikan dirimu!!"

Khun tidak terlalu peduli dengan ujian bahkan tanpa berpikir dua kali dia langsung saja menekan tombol tanda menyerah. Dia tahu Baam akan lepas kendali dan dia harus mencegah hal itu bagaimanapun caranya.

Baam memang sudah menjadi lebih kuat dan sudah bisa mengendalikan 'Duri' walau tidak sepenuhnya. Tapi sekali Baam kehilangan kendali, tubuh sang Irregular pasti akan tercabik-cabik.

"Buaya!! Cepat pergi ketempat Baam!! Ini gawat!!"

".....a....apa...zzzt...tida.....deng...."

Khun mengertakkan giginya untuk kesekian kalinya. Keadaan ujian ini semakin membuatnya cemas. dia sudah menekan tombol menyerah tapi sama sekali tidak ada pemberitahuan akan ujian yang sudah selesai. Suasana ini terlalu hening! Dan Khun tahu itu karena 'Duri' milik Baam yang sudah sepenuhnya diluar kendali.

Shinsu di sekitar mulai menjadi liar bersamaan dengan ledakan keras dari tempat Baam berada. Khun langsung mengendalikan Lighthouse miliknya ke arah sana dan langsung melompat keluar ketika matanya menangkap keberadaan Baam.

Sejak Baam secara suka rela menjadi Calon Pembunuh F.U.G tanpa pemaksaan dari pihak lain. Ini adalah pertama kalinya Baam kehilangan kendali atas 'Duri' nya. Rambut Irregular yang sudah sepanjang bahu itu tampak berkibar karena aliran shinsu yang liar di sekitarnya, dan 'Duri' di belakang tubuh -nya tampak bersinar merah dan membara liar.

Baam tidak menyerang apapun, tapi ledakan Shinsu tidak bisa dihindarkan saat alirannya tidak bisa dikendalikan. Khun melihat sekitaran Baam dan dirinya mengernyitkan alis saat dirinya tidak menangkap keberadaan lawan Baam. Tidak peduli seberapa berbakat orang itu, tidak mungkin dia bisa melarikan diri dengan kondisi Shinsu yang dapat membuat regular dan ranker sesak nafas nyaris tidak bisa berdiri.

Khun memutuskan untuk tidak indah, kakinya langsung membawanya untuk berlari menghampiri Baam. Mata kobalt miliknya menatap lekat lengan Irregular yang terekspos karena lengan bajunya yang pendek. Lengan itu tampak sudah berdarah dan Khun yakin bukan hanya tempat itu yang mulai memburuk, punggung tepat di tempat 'Duri' seharusnya lebih parah lagi.

Nafas pemuda biru itu tercekat saat orang lain berbalik, menampilkan wajah kosong sang Irregular yang sudah dibanjiri darah. Langkah pemuda biru itu otomatis di percepat, kedua lengannya terbuka lebar saat dia langsung memerangkap Irregular yang tak memiliki kesadaran itu dalam pelukan erat.

"Baam, tenanglah! Kau dengar aku kan? ku mohon tenanglah!" bisik Khun pelan, diabaikannya baju putihnya yang basah karena darah orang lain. "Baam, tolong maafkan aku untuk yang satu ini, oke?"

Baam tidak bergeming untuk sementara waktu, tapi kemudian dia mulai berteriak keras karena kesakitan. Kesadarannya mungkin sudah kabur karena tubuhnya yang diambil alih oleh 'duri' tapi dirinya masih bisa merasakan rasa sakit yang amat saat sesuatu mencoba memaksa menenangkan 'duri' miliknya.

Khun mengeratkan pelukannya saat Baam mulai meronta kesakitan, pmuda biru itu semakin memperluas cakupan shinsu miliknya, dan menekan semua shinsu itu di sekitar 'duri. Cahaya Shinsu milik Baam yang berwarna merah karena lepas kendali mulai tertelan kedalam cahaya shinsu biru jernih milik orang lain.

Khun tidak hebat dalam pengendalian Shinsu, Khun payah terhadap kontrol shinsu.

Itu salah! Pemuda biru itu bisa melakukan apapun dengan Shinsu sesuka hatinya, pengendaliannya terhadap shinsu bahkan melebihi pengendalian Baam yang dibantu oleh 'duri'. Khun merahasiakan kemampuannya ini sama seperti dia merahasiakan bakatnya dalam bermain Tombak Es.

Dirinya hanya ingin menjadi seorang Lightbearer, jadi dirinya tidak mau bersusah payah memamerkan kemampuan nya yang lain yang sebenarnya juga cocok di posisi lain.

Brugh

Khun tidak melepaskan pelukannya saat dia jatuh terduduk karena Baam yang benar-benar kehilangan kesadarannya. Pemuda biru itu menghela nafas panjang sebelum kemudian memperhatikan keadaan yang lain.

Wajah irregular itu ditutupi darah, dan darah yang keluar masih belum berhenti mengalir. Ada beberapa pendarahan lain, terutama di bagian punggung. Bagaimanapun Baam benar-benar tampak seperti baru saja mandi di kolam darah. Khun langsung memanggil Lighthouse miliknya, menghubungi petugas medis segera.

Untungnya sekarang tampaknya pengurus ujian menyadari ada yang tidak beres dan petugas medis sudah dikirim terlebih dahulu ketempat anggota yang lain. Khun baru saja hendak bernafas lega saat mata kobaltnya menegang, menatap seseorang yang entah sejak kapan sudah berdiri didepannya.

Orang itu mengukir seringai lebar saat matanya menatap rendah orang di pelukan Khun, "Bukankah sudah saatnya kau pulang? Aguero"

"Permainannya sudah berakhir!"

.

.

.

.

.

Tbc~

18 Juni 2019

Tolong jangan tanya,...

Aku tahu cerita ini gaje se-gaje Author-nya yang sering kejangkit Writter Block // wuwuwu kasihani aku wuwuwu,...

[BL] This Tower Have Some Secret (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang