[14] Strip, Now!

2.4K 274 82
                                    

***

Lantai 30, Bengkel.

Setelah pertarungan WorkShop yang membuat kekacauan yang mengemparkan seisi lantai dan orang-orang yang bekerja di Bengkel yang mencoba kabur dengan panic. Semua hal di ambil alih kontrol oleh kelompok Wolhaiksong dan salah satu dari Pemimpin 10 Keluarga Agung yang tidak diketahui sudah berada disana. Walau tidak bekerja sama secara langsung, kedua belah pihak berhasil dengan lancar menenangkan kembali orang-orang di lantai 30.

Di sebuah suit hotel dimana beberapa regular yang turut andil dalam pertempuran Workshop berkumpul dan bercakap-cakap beberapa hal. Tertawa dan saling bercanda dengan senyum lepas, berekspresi sebebasnya tanpa peduli akan tekanan untuk menaiki menara.

"Dan kau harus tahu bagaimana Baam berbicara judes dan dingin padaku setelah dia mengalahkan anggota tim ku dengan buruk! Untuk memikirkan kalau itu adalah Baam yang polos, aku benar-benar tidak bisa menahan tawa!" seru Shibisu sembari tertawa keras mengingat bagaimana Baam bersikap kepadanya saat masih menjadi Viole dahulu.

Hatz hanya mendengus jenaka sebagai tanggapan saat dia dengan acuh menyesap minumannya. Lauroe yang tengah berbaring dengan selimut membelit tampak gemetaran menahan tawa.

Topik pembicaraan mereka terus berputar tentang bagaimana Baam yang naif dan polos bersikap seperti penjahat dan tidak bisa menahan tawa saat memikirkan bagaimana Baam terlihat sangat kaku dan kebohongannya tampak begitu jelas dan tidak menyakinkan. Hal yang membuat mereka curiga akan identitas Jue Viole Grace setelahnya.

Wangnan dan anggota tim asam manis sesekali ikut bertanya. Mereka tidak mengenal Baam si Irregular yang merupakan diri sejati dari Jue Viole Grace yang selama ini selalu mereka segani. Mendengar bagaimana si calon slayer itu ternyata hanya seorang pemuda polos dan naif, mereka menjadi sedikit merasa bersalah karena selama ini selalu saja menumpang hidup bersama Viole dan bergantung padanya setiap kali menjalani Ujian lantai.

Pintu suit itu terbuka, mengundang tatapan semua orang untuk melihat. Mendapati Khun, Rak dan Baam memasuki ruangan tempat mereka mengadakan pesta perjamuan. Khun melihat bagaimana teman-temannya terlihat begitu gembira, mengukir seringai khas saat dia berjalan menghampiri. "Apa yang kalian bicarakan begitu asyik? Perbuatan bodoh Shibisu lagi?"

"Apa maksudmu dengan hal itu?!" seru Shibisu kesal yang disambut dengan seringaian yang lebih lebar dari Khun.

Endorsi menyandarkan diri saat dia melirik Baam dengan senyum menggoda menghiasi paras cantiknya. "Kamu sedang membicarakan buruknya akting irregular kita yang manis dalam berperan menjadi orang jahat nan kejam. Bukan begitu Baam?"

Baam tertawa kikuk sembari mengaruk sebelah pipinya. Khun berkedip beberapa kali sebelum berseru, "Oh tentang hal itu! memang benar pada saat itu kau benar-benar sangat payah, Baam. Kau sepertinya benar-benar perlu ku ajari tentang bagaimana menjadi licik dan keahlian dalam berbohong."

"Tuan Khun, aku tidak memerlukan hal yang seperti itu." Tolak Baam halus.

"Apanya yang tidak? Coba kalian dengarkan ini." ujar Khun pada Shibisu dan yang lain. "Saat di kasus Tangan Arlene dimana aku bertemu dengan Baam sebagai Viole pada saat itu. Wanita kelinci bernama Xiaxia itu mengoceh tentang slayer dan dewa. Mengatakan aku harus mati disana untuk menjadi batu loncatan Viole. Dan kau tahu apa yang Baam lakukan? Dia bersikap begitu dramatis dan menyuruhku untuk pergi."

"...."

"Baam menghajar tim mu kan?" tanya Shibisu menatap Khun lekat.

"Dia melakukan, tapi Ran dan Novick lebih seperti malas untuk bertarung lebih lanjut karena melihat kemampuan Baam dalam menciptakan banyak Bang. Mereka yakin akan kalah sih. Dengan kepribadian Ran, mereka akan lebih memilih mengalah agar tidak menderita cedera lebih banyak."

[BL] This Tower Have Some Secret (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now