[24] Where is Baam?

2.2K 266 53
                                    

***

Aula festival kembali dipenuhi oleh banyak orang. Entah itu para peserta yang sebelumnya gagal dan tetap tinggal untuk menonton, ataupun juga tamu lain yang memang hanya datang untuk menonton saja. Para peserta yang mengikuti babak ke-empat sendiri juga ada disana menunggu hasil mereka. Mereka duduk di bangku paling depan.

Yuri terus menerus menggerutu kesal saat dia menyuap steak daging yang terhampar di meja didepannya. Dan setiap kali itu habis dia akan melambai sebagai isyarat agar Evan menyediakan lagi yang baru. Telur merah sewarna mawar di letakkannya di kursi sampingnya, tampak bersinar terang. Karena emosi Yuri yang masih meledak-ledak, semua peserta yang lain bahkan mantan rekan satu timnya di babak ke-empat sebelumnya menjaga jarak agak jauh. Meninggalkan Urek yang sama sekali tidak takut.

"Yuri, kenapa bayi mu lebih bersinar daripada bayi ku?" tanya Urek bingung saat membandingkan kedua telur milik mereka. Yuri mendengus saat dia menjauhkan telur miliknya dari Urek, "Huh! Itu karena kau tidak bisa merawatnya tentu saja!"

Memangnya apa perbedaan kita dalam merawatnya? Bukankah kau sendiri hanya makan dan terus makan selama ini?!

Yamah duduk tenang di bangkunya, Doom disampingnya berkali-kali mengingatkan untuk tidak mulai pertarungan secara acak untuk sementara waktu. "Jangan! Jangan sekarang Yamah! Kau bisa bertarung sepuasmu setelah acara ini selesai!"

[Selamat pagi semua orang, dan juga selamat bagi semua peserta yang berhasil lolos]

Suara Lero Ro terdengar bergema menyambut semua orang yang sudah datang. Di belakangnya terdapat empat kursi besar yang semuanya masing-masing ditempati oleh para pangeran yang ada.

[Sebelumnya, untuk mengetahui siapa saja yang lolos dan berhasil melewati babak ke-empat yang juga merupakan babak terakhir dari acara ini, aku akan menjelaskan bagaimana sistem penilaiannya terlebih dahulu.]

[Mereka yang lolos adalah mereka yang bertahan dari awal hingga akhir permainan. Pemberian skor diberikan untuk setiap orang secara individu yang bisa ditukarkan untuk peningkatan semua prop yang ada ketika nanti berada di Istana Wisteria]

"Tunggu!" sela Michel saat dia berdiri dari duduknya, "Lalu bagaimana bagi mereka yang mengundurkan diri saat terakhir? Kami juga memiliki skor kami sendiri, apakah itu berarti kami masih bisa pergi ke Istana Wisteria?"

Quant menatap Michel dengan tatapan menyipit, [Apa kau tidak dengar? Mereka yang diundang adalah mereka yang lolos dan bertahan hingga akhir, dan bagi mereka yang tidak maka skor mereka sendiri bisa ditukarkan menjadi point dengan perkalian 10.000 kali lipat. Bukankah itu sudah cukup membuat kalian kaya?]

Lero Ro mendelik menatap Quant sanksi, mengingatkan agar rekannya yang satu itu mengingat untuk bersikap. [Seperti yang dikatakan Quant tadi, skor bagi mereka yang gagal di babak ke-empat ini bisa ditukarkan menjadi point]

[Lalu kemudian, untuk siapa yang mengambil tempat juaranya, saya akan menyebutkannya dari urutan ke-tiga]

[Untuk pemenang ke-tiga, Tuan Jyu Viole Grace, walau mengacau di akhir acara, akan tetapi telurnya berhasil tumbuh dengan stabil selama waktu yang ada]

Endorsi melirik kearah Shibisu, pemuda berambut cepak itu menggeleng lemah. Baam sudah pingsan sejak akhir perlombaan dan sampai saat ini dia masih belum sadarkan diri. Wangnan dan Ehwa dia percayakan untuk merawat Baam sementara dia pergi ke Aula Festival untuk melihat penutupan acara.

[Yang kedua, Tuan Bayloard Yamah, anda berhasil mengetahui apa yang menjadi rangsangan agar telur anda tumbuh dan lagi anda sebelumnya juga makan cukup banyak hingga memiliki banyakenergi juga yang berhasil disalurkan pada telur]

[BL] This Tower Have Some Secret (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang