[20] Seek the Egg

2.2K 234 91
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tok tok

"AA, aku datang membawa laporan yang kau minta."

Sunyi, tidak ada jawaban terdengar dari dalam membuat Michael mengerutkan alisnya. Mengetuk pintu kamar itu beberapa ketukan lagi, "AA? Apa kau di dalam?"

Apa dia masih tidur? Tidak, ini sudah siang dan AA sangat disiplin waktu. Tidak mungkin masih tidur.

Mengetuk pintu dan memanggil nama pemiliknya beberapa kali dan masih tidak ada jawaban, Michael benar-benar kebingungan. AA tidak mungkin keluar disaat Michael dan rekan tim yang lain berada di luar dan duduk di sekitar pintu masuk bunker tempat mereka tinggal. Selain ini AA memang belum keluar dari kamarnya sejak semalam.

Mencoba peruntungan, Michael memutar kenop pintu terkejut saat mengetahui kalau pintu kamar bahkan tidak terkunci. "AA, aku masuk." Ucapya saat membuka pintu lebih lebar dan melangkah masuk.

Kamar milik AA luas dan rapi, mungkin itu efek karena tidak banyaknya perabotan di dalam sana selain ranjang dan meja kerja. Ranjang itu sendiri tampak masih rapi seakan sama sekali tidak tersentuh membuat Michael beralih pada meja kerja. Menemukan AA tertidur disana dengan menghimpit beberapa kertas dokumen.

"AA, kenapa kau bisa tertidur di meja seperti itu? seharusnya kau tidur di kasurmu." Ujar Michael pelan. Pemuda berkulit gelap itu mengoncang sedikit bahu orang yang tertidur, mencoba membangunkannya. "AA, ayo bangun dulu, AA"

".... dak... am..." suara gumanan tidak jelas terdengar dari bibir si biru, melihat kebawah Michael menyadari betapa berkerutnya dahi AA.

Dia mimpi buruk?

"AA? Ayo bangun! AA." Panggil Michael sedikit lebih keras tapi tidak memberi hasil membuat dia memanggil nama pemuda biru itu berkali-kali. "AA, Aguero Agnes."

Melihat bagaimana itu masih tidak membangunkan si biru dari tidurnya, Michael berniat memanggil nama lengkap AA. "Khun -"

Tubuh pemuda biru itu sedikit tersentak bangun, langsung menegakkan tubuhnya saat dia menatap Michael dengan mata terbuka lebar. Sekilas mata kobalt itu nampak bersinar cerah sebelum kembali redup dengan cepat saat melihat orang di depannya. Menghela nafas kasar, AA menyangga kepalanya dengan satu tangan saat dia menepis tangan Michael di sekitar bahunya.

"Kenapa kau bisa masuk?" tanya AA dengan nada yang jelas tidak bersahabat.

"Ah, pintunya tidak terkunci dan aku sudah memanggilmu beberapa kali,..."

"Walau begitu itu sama sekali tidak memberimu alasan untuk masuk! Sudah kukatakan sebelumnya bukan? Jangan masuk ke kamarku!" bentak AA marah. "Sekarang keluar! Letakkan saja dokumen itu di meja dan keluar!"

[BL] This Tower Have Some Secret (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang